Kalkulator TikTok Shop, Cara Cepat Menghitung Cost Produk yang Dijual
Jualan di TikTok Shop rame tapi saldo tetap seret? Bisa jadi karena biaya tersembunyi seperti komisi, afiliasi, iklan, dan retur. Simak pengalaman nyata ini dan gunakan kalkulator TikTok Shop gratis untuk hitung untung rugi secara akurat.
BloggerBorneo.com – Awalnya, saya pikir jualan di TikTok Shop itu adalah jalan pintas menuju cuan. Gimana enggak, setiap kali saya upload video produk, nyaris selalu masuk FYP (For You Page), komentar rame, orderan masuk hampir tiap hari.
Saya sempat merasa jadi pebisnis online yang berhasil. Tapi semua itu mulai terasa ganjil ketika saya cek saldo akhir bulan.
Rame Orderan, Tapi Saldo Gitu-Gitu Aja
Waktu itu saya sempat kaget. Kok saldo yang masuk gak sebanding sama banyaknya orderan? Bahkan kalau dihitung-hitung, laba bersihnya tipis banget. Padahal saya sudah merasa kerja keras banget dari packing, balas chat, sampai bikin konten tiap hari.
Akhirnya saya mulai telusuri satu per satu dan ketemulah jawabannya: biaya-biaya tersembunyi di TikTok Shop yang awalnya saya abaikan.
Biaya-Biaya Tersembunyi di TikTok Shop
Komisi Platform
Setiap penjualan yang terjadi, TikTok akan mengambil komisi dari harga jual produk. Besarnya tergantung kategori dan kebijakan yang berlaku. Anggap saja 2-5% dari harga jual.
Komisi Dinamis
Nah, ini yang baru saya tahu belakangan. Komisi dinamis adalah biaya tambahan yang dikenakan oleh platform untuk produk-produk tertentu, tergantung performa dan trafik yang diberikan. Besarnya bervariasi.
Biaya Afiliasi
Kalau kamu pakai bantuan affiliator buat jualan, maka harus siap berbagi komisi juga. Biasanya 5-10%, tergantung dari kesepakatan dan sistem TikTok.
Voucher Potongan Harga
Sering kasih voucher? Nah, itu juga harus diperhitungkan. Kadang diskon dari voucher bukan ditanggung TikTok sepenuhnya, apalagi kalau kita ikut campaign sendiri.
Biaya Iklan (TikTok Ads) + PPN
Demi bisa bersaing dan terus muncul di FYP, saya juga sempat iklanin produk. Tapi ternyata, biaya iklan cukup menguras saldo. Ditambah PPN, total pengeluaran jadi makin besar.
Retur & Klaim Gagal
Tidak semua orderan mulus. Ada yang retur karena barang tidak sesuai ekspektasi, ada yang klaim barang rusak. TikTok punya aturan ketat soal ini, dan kalau sampai gagal klaim, ya itu jadi kerugian murni buat seller.
Setelah saya catat semua biaya itu dan totalin, ternyata laba bersih saya tinggal 10-15% dari harga jual! Pantesan aja saldo terasa stagnan.
Mulai Rajin Ngitung Sebelum Naikkan Produk
Belajar dari pengalaman pahit itu, saya mulai disiplin dalam mencatat semua biaya sebelum menaikkan produk ke TikTok Shop.
Gak lagi asal pasang harga dan berharap laris, tapi saya pastikan dari awal bahwa setiap produk punya margin yang cukup bahkan setelah semua potongan.
Masalahnya, ngitung biaya-biaya ini secara manual cukup ribet. Banyak faktor dan variabel yang harus diinput. Apalagi kalau produknya lebih dari satu jenis.
Solusi: Kalkulator TikTok Shop
Karena kesulitan itu, akhirnya saya bikin sendiri kalkulator sederhana untuk membantu saya menghitung semua biaya yang mungkin timbul saat jualan di TikTok Shop.
Kalkulator ini cukup praktis, kamu tinggal masukin:
- Harga jual produk
- HPP (Harga Pokok Produksi)
- Komisi platform
- Biaya afiliasi
- Diskon/voucher
- Biaya iklan
- Estimasi retur
- Langsung muncul perhitungan lengkap:
Estimasi laba bersih
- Margin keuntungan
- Break-even point (titik impas)
Saya buat tools ini bukan cuma buat saya sendiri, tapi juga untuk seller lain yang mungkin mengalami kebingungan yang sama. Tools ini bisa kamu akses gratis dan 24 jam penuh melalui website berikut:
https://s.id/kalkulator-tiktokshop
Kenapa Tools Ini Penting?
Karena di era sekarang, jualan online bukan sekadar ramai, tapi harus untung. Banyak seller pemula yang tergiur oleh insight TikTok Shop yang tinggi, tapi lupa memikirkan efisiensi dan profitabilitas. Padahal, percuma dong jualan capek-capek tapi saldo tetap boncos.
Dengan tools ini, kamu bisa lebih bijak sebelum memutuskan harga jual. Kamu bisa simulasi berbagai skenario (misalnya diskon 10%, 15%, atau tanpa afiliasi) dan lihat perbedaannya secara langsung. Ini membuat keputusan bisnis jadi lebih berbasis data, bukan cuma perasaan.
Jangan Cuma Laku, Tapi Harus Untung!
Saya percaya, jadi pebisnis online itu bukan cuma soal kreativitas bikin konten, tapi juga soal ketelitian mengelola angka. TikTok Shop memang bisa jadi ladang cuan, tapi hanya kalau kita paham betul cara mainnya.
Kalau kamu merasa orderan rame tapi saldo seret, bisa jadi kamu juga mengalami hal yang sama kayak saya dulu. Jangan sampai terus-terusan boncos tanpa sadar.
Mulailah hitung semua biaya dari sekarang. Kalau butuh bantuan, silakan pakai kalkulator TikTok Shop yang saya buat ini. Gratis dan bisa dipakai kapan saja.
https://s.id/kalkulator-tiktokshop
Yuk, bareng-bareng kita jualan dengan cara yang lebih cerdas! (DW)