Kenduri e-UKM Pontianak Targetkan UMKM Kalbar Go Online
BloggerBorneo.com – Pontianak menjadi kota ke-6 pelaksanaan Kenduri e-UKM hasil kerjasama antara Asosiasi e-Commerce Indonesia (idEA) dan beberapa sponsor, seperti: BCA dan Sprint Asia. Pada tahun pertamanya ini, Kenduri e-UKM diselenggarakan dii 10 kota besar di Indonesia.
5 hari menjelang penyelenggaraan Kenduri e-UKM Pontianak, Blogger Borneo dikontak oleh panitia pelaksana kegiatan dan diminta untuk mempersiapkan beberapa hal khusus terkait persiapan kehadiran mereka di bumi khatulistiwa.
Kenduri e-UKM Pontianak
Satu hari menjelang pelaksanaan, tim panitia tiba di Pontianak dan menginap di Hotel Harris. Di hotel ini juga rencananya kegiatan Kenduri e-UKM akan diselenggarakan.
Melihat jadwal pelaksanaan yang disusun full day dari pagi sampai menjelang maghrib, Blogger Borneo melihat kegiatan ini sangat sayang untuk dilewatkan. Ya maklum saja, untuk di kota Pontianak sendiri, kegiatan-kegiatan sarat ilmu dan manfaat seperti ini sangat jarang sekali diselenggarakan.
Dan memang hal ini terbukti, meskipun Kenduri e-UKM Pontianak sifatnya berbayar, jumlah peserta yang hadir hampir mencapai 200 orang. Bahkan masih ada beberapa peserta diantaranya yang langsung mendaftar di lokasi.
Menurut rundown kegiatan yang diberikan oleh pihak panitia, terdapat 5 sesi utama yang masing-masing akan dibawakan oleh para pakar di bidangnya. Dan khusus untuk sesi materi dengan tema “Branding Itu Penting”, akan dibawakan secara livestream oleh Subiakto Priosoedarsono.
Sebelum memulai acara, seperti biasa para peserta maupun undangan yang hadir diminta untuk berdiri dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Tampak para peserta dan undangan cukup bersemangat ketika menyanyikan lagu ini.
Sesi I: Transformasi Digital UMKM E-Commerce
Di sesi pertama, Rosihan yang merupakan Ketua IdEA Bidang Edukasi Retail memberikan materi mengenai Transformasi Digital UMKM Menuju Era E-Commerce. Pada kesempatan ini, Rosihan memaparkan bagaimana perilaku manusia khususnya generasi muda millenial telah berubah seiring dengan perkembangan jaman.
Jika dulu untuk membeli sebuah barang yang diinginkan, kita diharuskan datang ke lokasi penjual, maka dengan adanya marketplace-marketplace yang sekarang bermunculan, kita cukup memesannya secara online. Tanpa harus panas-panasan atau hujan-hujanan di jalan, dalam waktu yang tidak terlalu lama barang yang diinginkan sudah tiba dirumah.
Melihat data statistik jumlah penjualan yang terjadi secara daring melalui marketplace-marketplace tersebut, dapat dilihat bahwa tren masyarakat penggunanya semakin meningkat. Terjadinya pergeseran kebiasaan dan tingkah laku ini secara langsung berdampak pada daya beli masyarakat di pasar offline.
Meskipun tidak dapat dipungkiri bahwa dalam kenyataannya saat ini masih ada masyarakat yang berbelanja secara konvensional di pasar-pasar tradisional. Akan tetapi, sepertinya kondisi ini pun lambat laun juga akan tergerus karena jika diperhatikan, sudah mulai bermunculan website-website yang berjualan barang-barang kebutuhan rumah tangga bersifat segar, seperti: sayuran, ikan, daging, dan lain sebagainya.
Sesi II: Pemasaran Online dengan Facebook

Pada sesi selanjutnya, perwakilan dari Tim Training Facebook Indonesia, Fhoeby Dhean membawakan materi mengenai Pemasaran Online dengan Facebook. Secara gamblang, sosok wanita berwajah manis ini menjelaskan mengenai salah satu fitur yang disediakan oleh Facebook yaitu Facebook Ads.
Disini Fhoeby menjelaskan mengenai tahapan-tahapan yang harus dilakukan sebelum mengiklankan sebuah produk secara online melalui halaman Facebook.
Menurutnya, Facebook telah memberikan ruang khusus bagi para penggunanya untuk dapat mempromosikan semua produknya melalui halaman atau sering disebut sebagai fanspage.
Dalam salah satu presentasinya, Mbak Fhoeby memperlihatkan bagaimana seorang pelaku UMKM berhasil meningkatkan hasil penjualannya beberapa kali lipat setelah melakukan promosi melalui halaman Facebook. Nah, baru-baru ini Facebook telah meluncurkan sebuah fitur baru yaitu Facebook Bisnis.
Sesi III: Social Payment untuk Bisnis UMKM
Sebelum jeda istirahat siang, masih ada satu sesi yang dibawakan oleh Setyo Harsoyo, CEO Sprint Asia. Sebagai bahan informasi tambahan, Sprint Asia merupakan salah satu pihak yang mendukung kegiatan Kenduri e-UKM ini selain Bank Central Asia (BCA).
Menurut Setyo, untuk saat ini penggunaan sistem pembayaran secara non tunai oleh masyarakat masih cukup rendah. Oleh karena itu, salah satu maksud dan tujuan kegiatan Kenduri e-UKM diselenggarakan adalah ingin mengajak para pelaku UMKM yang ada di Pontianak untuk Go Online, baik dalam bidang pemasaran maupun sistem pembayaran.
Setyo menambahkan, saat ini dikenal tiga sistem pembayaran, antara lain:
- Cash On Delivery (COD) : Digunakan Sebanyak 25-30 Persen;
- Transfer Bank : Digunakan Sebanyak 30-50 Persen; dan
- Sistem Online : Digunakan Sebanyak 10-25 Persen.
