BloggerBorneo.com – Jika kita mendengar namanya yaitu Kerupuk Basah Khas Kapuas Hulu, pasti banyak yang akan mengira bahwa kuliner ini benar-benar berasal dari kerupuk yang dibasahkan.
Sama halnya seperti Bubur Pedas, penamaan kuliner khas dari Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat ini tidak memiliki keterkaitan sekali dengan pemaknaan yang sebenarnya.
Kerupuk Basah Khas Kapuas Hulu
Malah jika diperhatikan dari bentuk fisiknya, Kerupuk Basah Kapuas Hulu justru berbentuk bulat panjang dan kenyal. Kerupuk Basah dibuat dari bahan dasar ikan belidak, salah satu jenis ikan yang banyak terdapat di sungai sekitaran kawasan Danau Sentarum Kabupaten Kapuas Hulu.
Meski namanya kerupuk, sekilas penganan ini terlihat seperti pempek khas Palembang. Yang membedakan adalah kerupuk basah atau dalam bahasa setempat disebut ‘temet’ ini adalah dari bentuknya.
Kerupuk basah berbentuk lonjong memanjang dengan panjang berkisar 15 hingga 25 sentimeter dengan diameter sekitar 2-3 sentimeter. Ada dua varian rasa unggulan dari kerupuk basah ini, yaitu ikan toman dan ikan belida.
Cara Menikmati Kerupuk Basah
Untuk menikmatinya, kerupuk basah tersedia dalam dua jenis sambal cabe sesuai dengan selera masing-masing. Penganan yang diolah dengan campuran sedikit tepung ini dikukus terlebih dahulu dan paling enak dinikmati selagi masih panas. Rasa kenyal, pedas manis dan aroma ikan berpadu ketika mulut mulai mengunyah.
Harga yang ditawarkan pun cukup terjangkau. Untuk satu batang (biasa disebut sebagai lungkung) atau seporsi kerupuk basah berkisar Rp 10.000 hingga Rp 15.000 tergantung rasa dan ukuran.
Meski berasal dari wilayah Kapuas Hulu, penganan ini juga bisa ditemui di sejumlah kabupaten lain seperti Sintang, Sekadau, Sanggau, termasuk Kota Pontianak yang posisinya persis berada di sepanjang aliran Sungai Kapuas.
Menggunakan Ikan Belidak
Menurut Wikipedia, ikan Belidak merupakan jenis ikan sungai Notopteridae (ikan berpunggung pisau). Ikan ini juga dikenal sebagai Ikan Lopis, diambil dari nama salah satu sunga di Sumatera Selatan. Ikan Belidak dapat ditemui di Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan Semenanjung Malaya. Untuk saat ini,
Ikan Belidak sudah sulit ditangkap karena rusaknya mutu sungai dan penangkapan. Oleh karena itu, banyak yang mengganti bahan dasar pembuatan Kerupuk Basah Khas Kapuas Hulu dengan jenis ikan air tawar lainnya.
Meski begitu, rasa dan cita rasa original tidak akan pernah berbohong. Tetap Kerupuk Basah dengan bahan dasar ikan beladak memiliki rasa yang istimewa.
Sebagai salah satu penggemar Kerupuk Basah, pada mulanya Blogger Borneo sempat agak kesulitan jika ingin mencari kuliner khas Kapuas Hulu ini.
Biasanya dulu minta dikirimin langsung dari sahabat yang memang tinggal di Kabupaten Kapuas Hulu, cuma lama kelamaan merasa tidak enak juga karena selalu merepotkan Beliau maka berusaha untuk mencari lokasi penjualannya di Kota Pontianak.
Alhamdulillah setelah bertanya kepada kawan-kawan, ketemu juga salah satu tempat jual Kerupuk Basah di Jl. Sultan Sy. Abdurrahman, tepatnya di seberang Kantor DPRD Kota Pontianak.
Menurut pemilik usaha ini, Kerupuk Basah Khas Kapuas Hulu yang dijualnya hanya menggunakan bahan baku ikan Belidak, ini dilakukan demi menjaga kualitas dan cita rasa produk yang dijualnya.
Sedangkan untuk proses produksinya dilakukan oleh Bibinya, orang Kapuas Hulu asli. Berminat mencicipi??? Langsung aja datang ke lokasinya yach… (DW)