Mengaku Aktivis HMI, Mahasiswa UIN Sumut Ini Lecehkan Islam
BLOGGERBORNEO.COM – Satu kasus pelecehan terhadap agama Islam kembali terjadi lagi di media sosial. Kali ini yang melakukannya adalah salah seorang mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara bernama Tuah Aulia Fuadi. Menurut informasi yang diperoleh dari laman SerambiMinang.Com, tindakan penistaan ini dilakukan Tuah Aulia Fuadi pada pertengahan bulan Juli 2015 melalui akun facebooknya.
STATUS PENISTAAN TUAH AULIA FUADI
Berikut salah satu status yang di-publish nya di media sosial facebook miliknya:
“Sebenarnya Al-Qur’an itu benda mati. Yang spesifiknya lagi, ia entitas firman yang sudah pingsan. Memang pada awalnya Al-Qur’an itu makhluk hidup. Namun setelah kepergian Rasul, esensialitasnya berubah menjadi mahluk yang serba pingsan. Banyak manusia yang sudah mencoba mengobatinya (menginterpretasinya), namun sampai sejauh ini, ia tetaplah benda mati. Dan merupakan firman yang masih pingsan.”
Membaca status tersebut sontak membuat para netizen langsung meresponnya secara spontan, tentu saja karena bahasa statusnya bersifat menistakan Islam maka rata-rata komentar yang diberikan berisikan hujatan terhadap mahasiswa kelahiran 12 November 1993 ini. Mirisnya lagi, mahasiswa Fakultas Syariah UIN Sumut asal Indrapura, Kabupaten Batubara ini dalam profil Facebook-nya juga mengaku sebagai anggota salah satu organisasi mahasiswa Islam yaitu Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Foto disamping merupakan foto Tuah Aulia Fuadi ketika sedang memegang bendera organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Selain status diatas, Tuah Aulia Fuadi juga pernah membuat status pada tanggal 28 Juli 2015 yang isinya:
“Agama dan Tuhan adalah urusan privat. Mau menyembah Allah, Yesus atau mau menyembah pohon jengkol sekalipun di perempatan jalan, itu hak asasi. Negara wajib melindungi kebebasan itu selama tidak melakukan tindakan kriminal.”
Tidak berhenti sampai disitu, keesokan harinya Tuah Aulia Fuadi kembali membuat status dengan bahasa yang cukup kontroversial, yaitu:
“Dalam masalah sembahyang, orang Syiah lebih logis daripada orang Sunni. Sholatnya dipadatkan menjadi 3 kali sehari. Lebih asik lagi orang Kristen, sembahyangnya seminggu sekali. Tapi tentunya paling enak Budha-lah. Sembahyang kalau butuh aja. Kalau ga butuh, ya ga usah sembahyang.”
ANCAMAN DROP OUT BAGI TUAH AULIA FUADI
Tidak lama setelah para netizen merespon status-status kontroversial dirinya di media sosial Facebook, Tuah Aulia Fuadi langsung membuat status yang berisikan permohonan maaf. Selain itu, Tuah Aulia Fuadi juga mengaku akun Facebooknya telah di-hack oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
Berikut status permohonan maaf yang ditulisnya di akun Facebook miliknya:
“Sehubungan dgn postingan saya sebelumnya yg membuat “heboh” banyak orang, dimana postingan tsb saya maksudkan utk mencari jati diri saya sendiri tanpa ada maksud utk menghina, memprovokasi atau bahkan melecehkan siapapun dan Agama Islam khususnya. Untuk itu secara pribadi dan melalui media ini saya menghaturkan MAAF yg sebesar-besarnya kpd siapa saja yg merasa tersinggung dgn apa yg saya ucapkan, terlebih kpd Institusi tempat saya bernaung (UIN-SU) karena ini menyangkut nama baik keluarga besar UIN SU. Saya kira sebagai manusia biasa tentunya kita tidak luput dari salah dan khilaf, dan saya berharap kiranya kesalahan saya ini dapat di maafkan dgn segala kerendahan hati,“
Meski sudah membuat status permohonan maaf secara personal melalui akun Facebook miliknya, masih banyak pihak menganggap kejadian penistaan agama ini memang sengaja dilakukan oleh yang bersangkutan. Indikasi ini diperkuat dari salah satu komentar di laman facebook Lana Molen, seorang netizen dengan akun MuttaQien Sulaiman Al Qadry juga menyebut bahwa Tuah Aulia Fuadi pernah melempar Al-Qur’an dalam sebuah forum pengkaderan organisasi mahasiswa Islam.
Lana Molen sebagai pihak yang pertama kali menyebarkan informasi ini mengatakan bahwa pihak Rektorat UIN Sumatera Utara seharusnya memberikan sanksi tegas berupa Drop Out bagi Tuah Aulia Fuadi karena tindakan penistaan agama yang telah dilakukannya.
Berikut status pribadi Lana Molen terkait masukannya kepada pihak UIN Sumatera Utara:
“Saya dapat laporan kalau ybs masih berkeliaran di kampus. Saya harap ada yg berani Tangkap dan bawa dia ke dekan untuk dibuatkan surat DO-nya.Kalau untuk kemungkaran begini besar organisasi mahasiswa Islam tidak bisa bertindak, saya sarankan hentikan demo, seminar, workshop, konferensi, pelatihan dll, sekaligus tutup organisasinya. Karena enggak ada gunanya banyak diskusi kalau tak ada aksi,”
Sampai tulisan ini dibuat, ternyata akun facebook Tuah Aulia Fuadi telah dihapus sehingga tidak dapat diakses.
Semoga kejadian seperti ini bisa menjadi bahan pembelajaran bagi kawan-kawan pengguna media sosial di Indonesia karena bagaimanapun juga STATUSMU ADALAH HARIMAUMU. Gunakan media sosial secara bijak dan THINK BEFORE POSTING. (DW)
Sumber Referensi:
- http://serambiminang.com/2015/09/heboh-mahasiswa-uin-sumut-lecehkan-al-quran.html/
- http://serambiminang.com/2015/09/setelah-minta-maaf-mahasiswa-uin-su-peleceh-al-quran-mengaku-fbnya-dibajak.html/