Beberapa waktu lalu, tepatnya di tanggal 20 Mei 2021, dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (RI) Retno Marsudi memberikan pernyataan sikap mengenai kondisi Palestina terbaru dimana kepada Sekretaris Jenderal Beliau mengajukan 3 (tiga) langkah konkrit.
Pada paragraf selanjutnya merupakan kutipan hasil terjemahan dari rekaman video tersebut yang secara keseluruhan videonya bisa dilihat secara lengkap pada bagian tengah tulisan ini.
Yang Mulia Sekretaris Jenderal.
Hari ini, saya hadir disini untuk berjuang demi kemanusiaan.
Hari ini, saya hadir disini untuk berjuang bagi keadilan masyarakat Palestina.
Hari ini, saya hadir disini untuk menyerukan penghentian kekerasan dan adanya gencatan senjata untuk menyelamatkan nyawa mereka yang tidak bersalah, termasuk perempuan dan anak-anak.
Keamanan dan kesejahteraan manusia selalu menjadi prioritas utama kita.
Saya yakin bahwa kita semua tersentuh ketika melihat gambar-gambar bayi berusia dua bulan yang terluka dan dikeluarkan dari reruntuhan disaat keluarganya terbaring tanpa nyawa.
Satu pertanyaan yang harus kita tanyakan pada diri kita sendiri, yaitu: berapa lama lagi kita akan membiarkan kejahatan tersebut berlangsung.
Kita semua memahami bahwa konflik ini bersifat asimetris, antara Israel, Negara Penjajah, dan penindas dan Bangsa Palestina yang diduduki dan terus menerus ditindas.
Penjajahan adalah INTI MASALAHNYA.
Masyarakat internasional berhutang kepada bangsa Palestina.
Sebuah kemerdekaan bangsa Palestina yang terus tertunda, untuk hidup berdampingan dan setara dengan kita semua.
Pendudukan dan agresi Israel yang terus berlangsung tidak hanya patut dikecam tetapi juga merupakan bentuk pelanggaran berat hukum internasional yang memerlukan aksi dari kita.
3 Langkah Konkrit
Untuk itu, saya menyerukan kepada Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengambil tiga langkah konkrit, yaitu:
Pertama, hentikan kekerasan dan aksi militer untuk mencegah jatuhnya lebih banyak korban jiwa.
Disaat yang sama, Majelis Umum PBB harus menuntut adanya gencatan senjata segera, tahan lama, dan dihormati secara penuh.
Segala cara harus dilakukan untuk segera meredakan situasi seiring dengan dukungan kita terhadap upaya maksimal yang dilakukan oleh Sekretaris Jenderal.
Selain itu, kita harus dapat mencegah terulangnya kejahatan ini di masa depan.
Dalam hal ini, Majelis Umum PBB harus menyerukan didirikannya keberadaan internasional di Al-Quds untuk mengawasi dan memastikan keselamatan rakyat Palestina di wilayah pendudukan dan untuk melindungi status kompleks Al-Haram Al-Sharif sebagai tempat suci untuk tiga agama.
Kedua, memastikan akses manusia dan perlindungan rakyat sipil.
Tanggung jawab utama kita adalah untuk menyelamatkan nyawa.
Setiap menit yang kita lewatkan disini untuk berbicara bahwa pada saat yang sama dapat berarti hilangnya nyawa rakyat Palestina.
Saya menyerukan Majelis Umum PBB bersama dengan Badan PBB yang terkait dan pihak lain untuk meningkatkan upayanya dalam memberikan bantuan kemanusiaan kepada rakyat Palestina yang terdampak.
Mereka harus menyerukan agar Israel membuka dan memberikan akses pengiriman bantuan kemanusiaan termasuk ke Gaza yang telah berada dalam pengepungan selama lebih dari 13 tahun.
Ketiga, mendorong negosiasi multilateral yang kredibel.
Negosiasi yang kredibel sangat penting dalam memajukan perdamaian yang adil dan komprehensif berdasarkan “Two State Solution” dan sejalan dengan parameter internasional yang telah disetujui.
Majelis Umum memiliki tanggungjawab moral dan politik untuk memastikan agar negosiasi perdamaian dapat terlaksana.
Kita harus menghentikan upaya sistematis Negara Penjajah yang bisa saja tidak menyisakan apapun untuk dirundingkan.
Kita tidak dapat membiarkan bangsa Palestina kehilangan pilihannya dan menerima ketidakadilan sepanjang hidupnya.
Oleh karenanya, kita harus menghentikan ketidakadilan ini sekarang.
Kita harus meneruskan dukungan terhadap rakyat Palestina untuk mendapatkan kemerdekaan dan keadilan.
Bapak Presiden
Belakangan ini, dimasa pandemi COVID-19 kita melihat menurunnya kepercayaan terhadap institusi multilateral.
Hari ini, kita bertemu untuk satu tujuan, untuk memastikan agar bangsa Palestina mendapatkan keadilan.
Pertemuan ini akan menjadi ujian bagi multilateralisme.
Kita harus terus berkomitmen dan bersatu dalam upaya melawan seluruh aksi ilegal yang dilakukan oleh Israel dalam menghentikan pendudukan di Palestina.
Kita harus bertindak sekarang, secara bersama.
PBB harus bertindak sekarang juga.
Terima kasih.