Beberapa jam lagi deadline pendaftaran lomba menulis review mengenai Mie Sotoji berakhir, dengan agak memaksakan diri saya membuat tulisan ini dan kondisi terbaru sampai hari ini adalah saya masih belum bisa menggunakan tangan kanan saya dalam menulis. Sebenarnya di tulisan saya sebelumnya, saya sempat membuat pernyataan bahwa saya kemungkinan besar tidak akan bisa lomba ini karena situasi dan kondisi kurang memungkinkan. Pernah kebayang ngga sih, mengetik hanya dengan menggunakan tangan kiri saja. Itu yang sedang saya alami sekarang. 🙂

Mie Sotoji Produk Sampel

Adapun pertimbangan saya membuat tulisan review Mie Sotoji adalah bukan karena semata-mata ingin menjadi pemenang, melainkan karena saya ingin menghargai apa yang sudah panitia lomba lakukan yaitu mengirimkan produk sampel Mie Sotoji sebanyak tiga bungkus sebagai bahan review. Kebetulan untuk saya sendiri, paket tersebut baru tiba pada hari Kamis lalu dimana Sabtu sorenya saya mengalami kecelakaan kecil yang berdampak pada cidera di pergelangan tangan kanan. Dan karena itu jugalah saya harus menunda rencana melakukan test cooking untuk produk sampel Mie Sotoji tersebut.

Mie Sotoji Enak

Jadi singkat cerita, dari tiga bungkus yang diterima satu diantaranya langsung diberikan kepada adik perempuan saya. Oleh karena itu, masih menyisakan dua bungkus lagi dimana saya meminta bantuan kepada istri tercinta untuk berkenan kiranya memasakkan Mie Sotoji tersebut untuk makan kami berdua. So sweetttt…

Tidak banyak hasil dokumentasi yang bisa dilampirkan disini, hanya saya tetap akan mencoba membuat reviewnya sejelas mungkin sehingga tanpa gambar sekalipun para pembaca sudah bisa membayangkan rasa nikmatnya.

Sesuai dengan arti nama dari produk itu sendiri yaitu SOTOJI, singkatan dari SOTO JAMUR INSTAN. Sudah dapat dipastikan produk ini memiliki keistimewaan dibanding produk mie instan lain yang sejenis. Jika kita perhatikan, memang untuk mie instan dengan bahan baku mie bihun sudah ada produsen yang membuatnya terlebih dahulu. Nah, yang membedakannya disini adalah pada produk Mie Sotoji ini terdapat campuran jarum tiram goreng didalamnya. Sangat menggugah selera bukan???.

Seperti yang sudah kita ketahui bersama bahwa jamur tiram memiliki kandungan serat dan protein nabati yang cukup tinggi, oleh karena itu kita tidak perlu ragu lagi mengenai manfaat apa bisa diperoleh dari mengkonsumsi produk ini. Jadi, meskipun ini adalah produk mie instan, namun kombinasi dari komposisi bahan yang sempurna membuat produk ini aman dan bermanfaat dikonsumsi siapa saja. Memang pada akhirnya tidak salah jika saya menganggap Mie Sotoji ini sebagai sebuah hasil kombinasi sempurna dari sebuah mie instan. (DW)

Komentar

7 Komentar
  1. saya sempat tertipu dengan wujud mie keringnya yang tipis dan sangat keras itu loh mas, ternyata setelah dimasak menuhin mangkuk juga.
    Sayangnya saya belum bisa menikmati jamurnya, bagaimana sih masaknya? berapa lama waktu yang diperlukan sampai jamurnya itu lunak

    1. Oleh krn itu jgn pernah tertipu dgn tampilan luar ya, hehehehe… Btw, utk cara memasaknya hampir sama seperti mie instan biasa cuma jamur gorengnya dimasukkan terlebih dahulu kedalam rebusan air kuah. Ya ngga terlalu lama juga sih waktunya, kira2 udah lembut jamurnya baru mie SOTOJI nya dimasukkin deh. Wah, pagi2 udah ngomongin makanan jadi laperrrr. Mak nyosss… 🙂

  2. Iya bro, enak banget. Mak nyos lah pokoknya, hehehe… Btw, tambahan jamurnya dalam bentuk goreng bro. Terasa banget ketika sudah direbus, sedappp…

  3. Wah, untuk harga saya belum tahu berapa bro. Dari produsennya juga belum sounding harga jual per bungkusnya berapa, kemarin itu masih produk sampel yang dikirimkan. Trims…

  4. Assalamualaikum Wr, Wb
    saya bingung ingin berkomentar apa di artikelmu?…
    sebisanya saya lah semoga berkenan.

    Silaturohmi / berkunjung ke sesama menambah teman katanya bisa MENAMBAH UMUR panjang,

    saya berkunjung kesini dengan tujuan menjalin persahabatan. sekiranya berkenan Sudilah

    berkunjung ke gubuk saya yang sangat sederhana dan masih banyak kekurangan.

    salam kenal dari saya Ali Wachid
    pengelola agrobisnis budidaya pepaya

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan

Don`t copy text!