Startup saat ini menjadi salah satu industri yang sedang berkembang. kemajuan dan adaptasi teknologi yang pesat mendorong banyaknya startup yang bermunculan, termasuk di Indonesia. Tidak sedikit startup yang hadir dengan memanfaatkan teknologi sebagai alat untuk beraktifitas sehari-hari. Teknologi saat ini sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan. Berkat kemampuannya menghadirkan kemudahan dan menghilangkan berbagai kendala yang sebelumnya belum ditemukan tanpa kehadiran teknologi.
Hal sependapat juga dikatakan oleh co-founder GandengTangan.org, Dhini Hidayati. Layanan yang berdiri sejak Maret 2015 ini merupakan layanan pendanaan massal berbasis pinjaman. Masyarakat bisa memberikan pinjaman kepada pengusaha lain mulai dari 50 ribu tanpa ditambah dengan bunga.
Berbeda dengan pendanaan massal yang sebelumnya sudah ada, GandengTangan.org lebih menyasar kepada pengusaha yang memiliki visi dan misi untuk menyelesaikan permasalahan sosial yang saat ini dihadapi oleh masyarakat, pengusaha seperti ini disebut Dhini dengan nama Social Entrepreneur.
Dhini mengatakan bahwa pengusaha sosial mempunyai potensi besar untuk mebantu menaikkan taraf hidup masyarakat dengan cara yang berkelanjutan. Sebagian perusahaan sosial ini kesulitan dalam memperoleh pinjaman. Hal inilah yang melatarbelakangi terbentuknya GandengTangan.org.
“GandengTangan ingin membantu proses percepatan dari pertumbuhan sosialprenuer di tanah air, sehingga nantinya bisa ikut andil dalam mengurangi kemiskinan di Indonesia.”
Untuk bergabung di situs ini, pengusaha sosial harus melengkapi dokumen dan mengisi formulir, serta menginformasikan isu sosial apa yang ingin diselesaikan. Nantinya tim GandengTangan akan memproses permohonan peminjaman, jika lolos akan dilanjutkan dengan sesi wawancara.
Namun, walaupun ini bersifat pinjaman, Dhini memberitahukan ada kriteria lain yang harus dipenuhi, yaitu endorser. Hal ini bertujuan sebagai penjamin bahwa usaha yang tengah dijalankan sedang berjalan dengan baik.
Endorser yang dimaksud bisa berupa Institusi atau tokoh masyarakat. Dhini menyebutkan startup-nya memberikan waktu maksimal 2 tahun untuk mengembalikan pinjaman.
Sementara itu, masyarakat yang ingin bergabung untuk berkontribusi dalam mengumpulkan dana juga bisa melakukan pengisian biodata diri, kemudian memilih proyek yang dikampanyekan di situs.
GandengTangan.org juga memberikan pilihan kepada pemberi pinjaman untuk mengambil dana melalui nomor rekening atau bisa dijadikan sebagai dana abadi yang nantinya akan digunakan lagi untuk proyek-proyek lain yang terdapat di GandengTangan.
Dhini mengatakan bahwa dirinya dan tim dalam waktu dekat akan meluncurkan versi 2.0 dari layanan ini. Selain itu mereka juga akan menghadirkan kanal terbaru untuk kampanye offline. Kanal ini akan memudahkan peminjam dalam mengumpulkan dana dengan menawarkan kegiatan yang sesuai dengan keahliannya.
Salah satu contohnya, pemberi pinjaman bisa membuat kampanye offline dengan mengajak keluarga atau sahabat memberi pinjaman yang ia pilih sebagai hadiah benda yang biasanya diberikan saat ulang tahun.
Peran teknologi sendiri dalam mengembangkan crowdlending GandengTangan.org sangatlah besar. Selain merupakan layanan berbasis teknologi, GandengTangan juga memfasilitasi panggilan hati seseorang yang ingin membantu orang lain dengan mudah, tanpa terhambat masalah lokasi. Sehingga seluruh masyarakat bisa dengan mudah untuk berkontribusi dalam membangun Indonesia.
Dhini juga menyarankan, ketika ingin membangun startup, setiap individu atau organisasi harus bisa mengetahui permasalahan yang ingin diselesaikan. Setelah itu, individu atau organisasi bisa mencari celah di masyarakat untuk mengetahui produk apa yang sedang dibutuhkan untuk dibuat.
“Jangan khawatir jika ide yang dipunya sudah dilaksanakan oleh orang lain. Startup bisa mengelola ide yang sudah ada dengan melihat kekurangannya dan memasukkan sesuatu yang baru di dalamnya.”
GandengTangan.org masih akan terus melanjutkan proses penelitian dan pengembangan produknya untuk menjadi yang lebih baik lagi sebelum akhirnya diluncurkan untuk masyarakat. (AS)