Pesawat Susi Air Pontianak, Pengalaman Terbang Rendah di Dataran Kalimantan Barat
BloggerBorneo.com – Permintaannya untuk datang secepatnya membuat Blogger Borneo harus mengambil jalur udara udara karena jika menggunakan jalur darat, perjalanan bisa menempuh waktu hingga 8 jam lamanya.
Sempat kaget dengan tawaran dari calon klien tersebut untuk memfasilitasi rencana keberangkatan Blogger Borneo keesokan harinya menggunakan penerbangan Susi Air Pontianak, akhirnya perasaan ikhlas dan pasrah dipanjatkan kepada Allah SWT Sang Pemberi Takdir.
Pesawat Susi Air Pontianak
Jujur, seumur hidup melakukan perjalanan ke luar kota menggunakan transportasi udara berbadan besar, lalu diminta untuk terbang menggunakan pesawat kecil berbaling depan adalah satu hal yang cukup mendebarkan.
Sepertinya memang tidak ada pilihan lain karena jarak dan waktu tempuh memang akan terpangkas cukup jauh ketimbang menggunakan jalur transportasi darat.
Waktu sudah menunjukkan jam 8 pagi ketika Blogger Borneo baru saja naik ke Go-Jek dan langsung bergegas menuju Bandar Udara Internasional Supadio Kubu Raya.
Sesampainya di bandara langsung menghubungi staf Susi Air di Pontianak dan membuat janji bertemu untuk menyelesaikan proses administrasi pembelian tiket dimana pada saat itu harga per orangnya adalah 380 ribu rupiah.
Hanya sebagai bahan informasi tambahan bahwa Susi Air tidak setiap hari terbang dari Pontianak menuju Nanga Pinoh dan terus lanjut ke Ketapang.
Oleh karena itu, dari calon klien yang tinggal di Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi memastikan dulu jadwal keberangkatannya kapan dan jam berapa.
Tiket Konvensional
Setelah sudah fixed informasinya, baru booking seat dulu sehari sebelumnya dan keesokan harinya langsung bertemu dengan stafnya untuk menyelesaikan administrasi pembayaran tiket penerbangannya.

Penampakan foto diatas merupakan boarding pass miliknya maskapai Susi Air. Gimana kelihatannya, sangat berbeda seperti biasanya ya?
Setelah semua calon penumpang datang, kami baru diminta untuk masuk ke pintu keberangkatan, melewati pemeriksaan dan langsung menuju meja layanan paling ujung untuk dihitung berat badan dan bagasinya.
Karena ini menggunakan pesawat kecil, maka barang apapun yang dibawa harus masuk dalam bagasi pesawat. Tepat jam 10 pagi kami pun diminta untuk naik ke pesawat.
Dari kejauhan tampak sebuah pesawat kecil dengan satu baling-baling di bagian depan terparkir rapi. Alhamdulillah dalam penerbangan ini Blogger Borneo satu pesawat dengan Ustadz Nur Hasan dan Ustadz Ibnu dari Medan.
Rencananya Beliau berdua akan mengisi kegiatan Isra’ Miraj di Masjid Nurul Iman Nanga Pinoh malam harinya. Pada kesempatan itu, Blogger Borneo sendiri duduk berdampingan dengan Ustadz Nur Hasan, sedangkan Ustadz Ibnu duduk di barisan kursi paling belakang.
