Opini

Pray for Lion Air JT 610, Takdir Tidak Melihat Jenis Pesawat dan Apa Maskapainya

×

Pray for Lion Air JT 610, Takdir Tidak Melihat Jenis Pesawat dan Apa Maskapainya

Sebarkan artikel ini
Boeing 737 Max 8 Lion Air
Image: Lion Air

Dalam beberapa kesempatan, termasuk dalam penerbangan terakhir dari Jakarta menuju Pontianak dua bulan lalu, Blogger Borneo menggunakan penerbangan miliknya maskapai yang memiliki lambang singa terbang ini. Alhamdulillah dalam setiap kesempatan, perjalanan selalu ditempuh dalam kondisi lancar meskipun sesekali mengalami delay dikarenakan sesuatu dan lain hal.

Pada kesempatan pagi hari ini yang cukup cerah ini, Blogger Borneo ingin menuliskan sebuah ungkapan ketika melihat beberapa diantara kawan-kawan yang berteman di media sosial membuat status yang menjustifikasi pihak maskapai terkait dengan peristiwa kecelakaan yang menimpa pesawat Lion Air dengan kode penerbangan JT 610. Sepertinya kita harus melihat dari sudut pandang lebih luas ketika melihat sebuah musibah terjadi.

Kejadian Pesawat Jatuh

Yang namanya musibah itu adalah takdir dan itu sudah menjadi ketetapan Allah SWT yang tidak bisa diubah lagi oleh siapapun. Terlepas dari peristiwa yang terjadi, semua penumpang yang turut serta dalam penerbangan tersebut telah memenuhi batas hidupnya di dunia. Dan diantara mereka ada yang selamat dikarenakan datang terlambat sehingga tidak ikut menjadi korban, itulah takdirnya memang belum ajalnya.

Baca Juga:  Tetap Sejahtera dengan Air, Harapanku di Hari Jadi Kota Pontianak 243

Kita tahu sendiri bahwa di Indonesia sendiri ada beberapa jenis maskapai yang selama ini telah melayani rute penerbangan domestik maupun luar negeri, tiga diantaranya yang cukup dikenal antara lain: Garuda Indonesia, Sriwijaya Air, dan Lion Air. Dari ketiga maskapai tersebut, Lion Air masuk dalam kategori penerbangan low cost budget untuk kelas ekonomi.

Untuk pesawat yang digunakan dalam penerbangan Jakarta menuju Pangkal Pinang sendiri, merupakan jenis pesawat terbaru Boeing 373 Max 8 yang baru berusia dua bulan dan baru mengantongi 800 jam terbang. Secara pribadi Blogger Borneo melihat bahwa kejadian ini murni terjadi karena hal teknis dimana kita belum bisa mengambil kesimpulan dan memvonis maskapai tersebut melakukan kelalaian sampai proses penyelidikan selesai dilakukan oleh pihak yang berwenang.

Investigasi Harus Dilakukan

Terlepas dari status pesawat Boeing 737 Max 8 yang mengalami kecelakaan adalah pesawat baru, justru disini investigasi menyeluruh harus tetap dilakukan guna mencari masalah teknis apa yang menyebabkan pesawat ini bisa jatuh. Apalagi sehari sebelumnya pesawat yang sama diketahui juga sempat mengalami masalah ketika akan melakukan penerbangan dari Denpasar ke Jakarta berdasarkan cerita fakta salah seorang penumpangnya di akun media sosialnya.

Baca Juga:  Jakarta Mati Listrik, Bagi Kami Warga Kalimantan Sudah Biasa

Semoga kejadian ini tidak terjadi dikarenakan kelalaian dari perusahaan maskapainya, tinggal ditunggu saja hasil investigasi dari kotak hitam pesawat yang menurut tim penyelamat di lapangan sudah ditemukan.

Takdir adalah Misteri

Ketika sudah berada di dalam pesawat, selalu ingat untuk berdo’a kepada Allah untuk meminta perlindungan dan keselamatan dalam perjalanan. Dan ketika burung besi yang ditumpangi mulai berlari diatas landasan dan mengudara, tidak ada apapun yang dipikirkan hanyalah memasrahkan diri kepada Sang Maha Pencipta. Melihat rute penerbangan yang dilalui oleh Lion Air JT 610 sebenarnya jika dilihat masuk dalam jalur normal dan aman, tapi karena memang sudah menjadi ketetapan Allah maka terjadilah.

Meskipun proses pencarian para korban Lion Air JT 610 masih berlangsung hingga saat ini, namun sepertinya sangat kecil kemungkinan masih ada diantara penumpang yang selamat. Semoga Allah memberikan tempat yang layak bagi para korban dan semoga yang dalam perjalanannya akan menunaikan tugas dan kewajibannya meninggal secara syahid. Dan bagi pihak keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kekuatan dalam menjalani ujian ini. Amin. Al Fatihaah… (DW)