Rainforest World Music Festival 2023, Harga Tiket dan Tanggal Pelaksanaan

Image: blog.malaysia-asia.my

BloggerBorneo.com – Rainforest World Music Festival (RWMF) atau Festival Musik Hutan Hujan Dunia, adalah festival musik tahunan selama tiga hari untuk merayakan keberagaman musik dunia, yang diselenggarakan di Sarawak Cultural Village, Malaysia.

Selama 3 (tiga) hari penyelenggaraan, Rainforest World Music Festival diisi dengan beberapa kegiatan, seperti: Lokakarya, Pertunjukan Budaya, dan Pameran Kerajinan. Selain itu juga disediakan juga kios makanan di siang hari, serta konser di panggung utama pada malam hari.

Rainforest World Music Festival

Festival RWMF untuk saat ini dapat dianggap sebagai perhelatan musik terbesar di Malaysia dengan total pengunjung mendekati 30.000 orang selama akhir minggu. Festival Musik Hutan Hujan Dunia menampilkan beragam jenis musik, mulai dari musik tradisional, fusion, dan kontemporer dunia.

Festival menekankan pada pemakaian alat musik tradisional dunia, meskipun alat musik elektrik sebagai pendamping juga biasa digunakan. Para peserta berasal dari Sarawak, wilayah Malaysia lainnya, serta negara-negara lainnya.

Para artis yang pernah tampil di Rainforest World Music Festival, antara lain: Joey Ayala (Filipina-1998), Shooglenifty (Skotlandia-1999), Inka Marka (Amerika Selatan-2000), Rajery (Madagaskar-2001), Black Umfolosi (Zimbabwe-2002), Huun Huur Tu (Tuva), Cynthia Alexander (Philippines-2003), Te Vaka (Samoa/Selandia Baru-2004), Namgar (Mongolia-2005), Shannon (Polandia-2005, 2007), Peatbog Faeries (Skotlandia-2006), Tarika Be (Madagaskar-2007), Ross Daly (Yunani-2008) dan Blackbeard’s Tea Party (Inggris-2014).

Tanggal Pelaksanaan

Setiap tahunnya, Rainforest World Music Festival dilaksanakan selama 3 (tiga) hari di bulan Juni atau Juli. Setelah sempat vakum dikarenakan Covid-19, pada tahun 2022 lalu untuk pertama kalinya RWMF 2022 kembali digelar secara offline. Di tahun sebelumnya event terbesar Malaysia ini dilaksanakan secara hybrid.

Baca Juga:  Info Kontes Selfie Wisata Kalbar 2016

Di tahun ini, Rainforest World Music Festival akan diselenggarakan dari tanggal 23-25 Juni 2023 di Cultural Sarawak Village Santubong. Untuk menuju lokasi festival dapat menggunakan sarana transportasi yang telah disediakan panitia pelaksana. Informasi lebih lengkap bisa dibaca di bagian akhir artikel ini.

RWMF 2022

Agenda Kegiatan

Dalam penyelenggaraan event festival RWMF, beberapa jenis kegiatan yang rutin dilaksanakan dan telah menjadi agenda wajib, antara lain:

Menari di Hutan Hujan Santubong yang Mistis

Datang ke Rainforest World Music Festival dan dapatkan pengalaman yang akan selalu membekas di kenangan Anda. Setiap tahunnya para pengunjung yang datang sangat merindukan semua musik dunia yang indah selama tiga hari berturut-turut.

Semua jenis aliran musik menjadi satu, dari musik tradisional kecapi sape hingga perpaduan musik dunia dan komposisi reggae kontemporer, membuat RWMF memiliki komposisi musik yang sangat beragam. Uniknya lagi, selalu ada pertunjukan musik baru yang dinantikan setiap tahun.

Mengikuti Upacara Adat

Workshop Digital Marketing untuk Lembaga Pendidikan 2024

Dari siang hingga malam, Anda akan selalu disajikan kegiatan-kegiatan yang sifatnya unik dan menarik. Salah satu diantaranya adalah melihat pertunjukan budaya seperti ritual pemberkatan Iban Ngerandang Jalai, Bebiau, dan Ngiling Bidai.

Semua pemandangan tersebut dapat Anda lihat di salah satu rumah adat Dayak yang ada di sekitar Sarawal Cultural Village (SCV) pada siang hari. Anda akan menemukan ritual dan upacara adat menarik yang dilakukan oleh penduduk asli di sana.

Menghadiri Lokakarya

Workshop Session
Image SarawakTourismCom

Di Rainforest World Music Festival Anda dapat melihat langsung bagaimana proses pembuatan alat musik tradisional Sape. Dapat juga belajar mengenai yoga atau belajar bagaimana membuat motif kuping gajah menjadi dalam tutup kepala pengantin Melayu.

Selain itu masih ada banyak workshop menarik yang bisa diikuti di RWMF. Festival ini tidak hanya mengumpulkan musisi dari seluruh dunia, tetapi juga pakar sejarah, budaya, dan kebugaran. Hanya di RWMF Anda mendapatkan perpaduan pelaksanaan event yang semenarik ini.

Baca Juga:  AIESEC Untan Siap Selenggarakan Local Conference 2023

Bertemu Orang-Orang dari Seluruh Dunia

Pengalaman luar biasa bertemu dengan teman-teman baru Anda sambil menikmati pertunjukan di panggung RWMF. Tapi yang lebih mengagumkan adalah saat Anda bergaul dengan orang asing secara mendadak.

Mungkin saat Anda menari bersama teman-teman selama Drum Circle atau bertukar kisah hidup dengan minuman es dingin. Bertemu dengan jiwa-jiwa yang berpikiran sama untuk berkumpul di festival cukup mudah, dan pengalaman inilah yang selalu dirindukan setiap tahunnya.

Mencicipi Kuliner Lokal

Festival adalah platform yang memungkinkan Anda mengalami segalanya mulai dari musik hingga makanan. Gastronomi Sarawak tidak seperti yang lain dan RWMF menyajikan beragam aneka citarasa kuliner dari mereka sepanjang festival.

Sarawak memiliki Manok Pansoh, Sarawak Laksa, Umai dan masih banyak lagi masakan lokal yang akan menggoda selera Anda. Anda tidak perlu kuatir akan mendapatkan kalori berlebih disini karena RWMF akan menghilangkan semua kalori selama sesi kebugaran siang hari atau dengan menari sepanjang malam.

Hanya di Sarawak, Anda bisa mendapatkan festival musik yang diadakan di tengah hutan hujan tropis, gunung yang megah, dan pantai sekaligus. Hanya di Sarawak, Anda bisa mendapatkan dan merasakan suasana unik dan menarik yang tidak bisa didapatkan di belahan dunia manapun.

Harga Tiket

Sampai saat ini belum ada publikasi resmi dari pihak penyelenggara RWMF 2023 mengenai harga tiket masuk festival. Secepatnya akan di-update ketika sudah ada rilis resmi melalui website www.rwmf.net. Jadi tunggu saja yahhh…

Cara Menuju Lokasi Festival

Informasi mengenai cara menuju lokasi festival Rainforest World Music Festival Blogger Borneo peroleh dari website blog.malaysia-asia.my. Bagi para pengunjung yang berdomisili di Kuching atau di luar Santubong, dibutuhkan waktu sekitar 60-90 menit untuk menuju Sarawak Village Culture, tempat diadakannya Festival Musik Hutan Hujan Dunia.

Menggunakan Transportasi Umum

Jika diperhatikan, para pengunjung festival lebih memilih untuk menggunakan transportasi umum karena dianggap paling ekonomis untuk pergi ke festival dari Kuching. Beberapa pilihan yang bisa digunakan, antara lain: Shuttle Bus, Taksi Umum atau bahkan GRAB, layanan mobil pribadi.

Baca Juga:  Festival Budaya Kalimantan Barat 2022, Tampilkan Parade 24 Etnis di Indonesia

Hanya saja untuk orang asing yang menghadiri festival, harap dicatat bahwa tidak ada lagi UBER di Malaysia karena sudah diakuisisi oleh GRAB. Jadi Anda perlu mengunduh Aplikasi GRAB di ponsel Anda untuk dapat sampai ke Festival Musik Dunia Hutan Hujan.

Menggunakan Mobil Sewaan

Sewa Mobil Murah di Kuching

Selain menggunakan transportasi umum, ada juga pengunjung Rainforest World Music Festival menyewa mobil sendiri ke perusahaan rental mobil di Kuching. Sebenarnya hal ini tidak menjadi masalah karena itu pilihan Anda. Akan tetapi perludiketahui bahwa semua kendaraan biasa tidak diperbolehkan mengemudi langsung ke festival.

Saat Anda mencapai titik pemeriksaan Festival Musik Dunia Hutan Hujan di persimpangan Klub Emas Damai, Anda harus memarkir mobil atau sepeda Anda di sana. Parkir gratis dan siapa cepat dia dapat. Anda perlu naik antar-jemput van ke tempat festival dari pos pemeriksaan. Harga bervariasi dari RM7.00 untuk dewasa dan RM4.00 untuk anak-anak sekali jalan.

Catatan Tambahan

Tidak perlu kuatir ketika akan menuju lokasi Festival Rainforest World Music Festival karena ada tempat keamanan di pos pemeriksaan, kendaraan Anda akan tetap aman. Perlu diperhatikan bahwa berkendara dari Kuching akan memakan waktu sekitar satu jam.

Anda bisa berjalan kaki menuju festival bagi mereka yang tinggal di sekitar kawasan Santubong atau Damai. Itu juga tergantung pada seberapa jauh hotel atau wisma Anda, tetapi mereka yang berada di sekitarnya dapat dengan mudah berjalan kaki ke sana. (DW)

Sumber Wikipedia Indonesia Malaysia Asia Borneo Talk
Artikel Lainnya

Comments are closed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More