Jika kita melewati kawasan Jl. Wr. Soepratman, kita akan melihat sebuah lokasi kuliner berada diantara deretan ruko-ruko disepanjang kawasan tersebut. Restoran Rempah-Rempah, demikian tulisan yang terpampang didepan bangunan rukonya. Rasa penasaran akan nama unik tersebut membuat saya singgah ke restoran tersebut. Dalam hati saya sempat bertanya-tanya kenapa namanya harus menggunakan istilah rempah-rempah yang notabene lebih cocok jika digunakan untuk bidang usaha terkait dengan kosmetika dan kecantikan.
Suasana nyaman dan terkesan Indonesia banget terasa ketika saya memasuki ruangan utama dari Restoran Rempah-Rempah. Beberapa meja dan kursi tersusun rapi dimana didinding ruangannya terdapat beberapa hiasan-hiasan bernuansa sejarah Indonesia. Tampak disudut ruangan tersusun beberapa jenis rempah-rempah asli Indonesia. Dilihat dari susunan ruangan sepertinya salah satu lokasi kuliner di Pontianak ini sangat cocok digunakan sebagai tempat perjamuan dan pertemuan formal maupun informal.
Langkahku terus bergerak menuju lantai atas, disini terdapat 2 ruangan yang disediakan dengan konsep lebih privasi dengan jumlah kursi dan meja terbatas. Untuk ruangan VIP khusus terdiri atas 3 ruangan kecil berkapasitas masing-masing 10 orang dan ketiga ruangan kecil ini bisa digabung menjadi 1 ruangan besar dengan kapasitas maksimal kurang lebih 30-an orang. Jika membutuhkan layar infocus untuk presentasi, Restoran Rempah-Rempah siap menyediakannya.
Ada pemandangan unik yang saya lihat ketika berada dilantai atas, disalah satu sisi dindingnya tergantung sebuah gambar relief mengenai Sejarah Lambang Negara Indonesia Burung Garuda Pancasila beserta penciptanya yaitu Sultan Hamid II. Hhhhmm… semakin menambah penasaran dengan latar belakang didirikannya restoran ini.
Setelah berkeliling saya menyempatkan diri untuk duduk sejenak sambil mencoba untuk mencicipi salah satu menu khas Restoran Rempah-Rempah. Pilihan saya jatuh ke menu Gamelan Ayam Bakar dengan harga kurang lebih 30 ribu per porsi sudah termasuk teh es manis. Bagi yang mau lihat penampakan hidangannya dapat langsung fokus ke gambar dibawah ini, hehehehe… 🙂
Sambil menikmati hidangan tersebut saya melakukan interview singkat dengan salah satu pegawainya. Ternyata kata rempah-rempah diambil sebagai rasa hormat dan bangga karena semua menu yang ada menggunakan 100% rempah-rempah dari Indonesia. Kebetulan kisah berdirinya restoran ini sudah dimulai sejak tahun 1945. Pada saat itu seorang ibu berasal dari Tapanuli Selatan telah mulai mendalami dan memperkaya resep masakan tradisional Indonesia. Setelah 20 tahun berlalu, Sang Ibu mulai mengajarkan resep makanan yang sudah diperolehnya kepada Sang Anak. Dan tepat 10 tahun kemudian, Ibu dan Anak ini mulai membuka usaha jasa boga dimana konsumennya pada saat itu adalah perusahaan swasta dan instansi pemerintahan.
Pada tahun 2003, perusahaan jasa boga inipun membuka restoran dengan nama Restoran Rempah-Rempah. Hingga saat ini, restoran ini telah memiliki beberapa cabang di Jakarta, Palembang, Banjarmasin, dan Pontianak. Kedepannya ditargetkan restoran ini memiliki cabang atau outlet diseluruh kota yang ada di Indonesia. (DW)