Sebuah Kekecewaan Dibalik Pelaksanaan Seminar Creative Writer with Raditya Dika di Pontianak
Sebelumnya saya minta maaf jika ada pihak-pihak yang merasa tersinggung dengan adanya postingan ini, disini saya hanya ingin menumpahkan semua kekecewaan saya karena apa yang saya alami pada saat itu saya anggap sebagai salah satu bentuk ketidakprofesionalan pihak penyelenggara kegiatan. Padahal sudah jelas tertulis di spanduk seminar bahwa kegiatan tersebut sifatnya GRATIS DENGAN UNDANGAN, tapi kenapa pada saat registrasi ulang para undangan yang jelas-jelas telah memegang tiket diperlakukan seperti para pengantri beras. Kalau memang mau menggunakan sistem seperti itu, lebih baik undangan jangan dibagi. Pendaftaran dibuka secara umum dengan catatan dari jauh-jauh hari sebelumnya ticket box pendaftaran dibuat dibeberapa titik, ini dilakukan agar pada saat registrasi ulang para peserta tidak perlu harus berdesak-desakan seperti apa yang kemarin mereka rasakan. Apa tidak kasihan melihat mereka harus berdesak-desakan untuk dapat mengikuti seminar gratis tersebut???. Saya sendiri pada akhirnya memutuskan untuk pulang karena dari pihak panitia penyelenggara tidak dapat memberikan solusi yang lebih baik. Karena jatah tempat sudah penuh saya masih diberi kesempatan untuk dapat mengikuti seminar tersebut, cuma konsekuensinya adalah saya tidak akan bisa memperoleh sertifikat maupun konsumsi. Aneh kan, baru ini ada kegiatan yang para undangannya bisa kehabisan tempat. Cckk…cckk…cckk…
Lagipula, jika memang benar-benar ingin serius menjadi seorang blogger penulis seharusnya kita tidak perlu harus sampai menunggu orang seperti Raditya Dika datang ke Pontianak. Menurut saya terlalu kelihatan euforianya, dari 300 jatah kursi yang disediakan semuanya penuh terisi. Bahkan masih ada para pengantri yang pada akhirnya tidak kebagian tempat, dari sini dapat diambil kesimpulan bahwa sebenarnya banyak orang yang tertarik dengan materi tersebut. Hanya saja masalahnya sekarang adalah apakah mereka dapat konsisten dengan materi yang telah diberikan?. Tidak menjamin menurut saya karena kesadaran untuk menulis itukan berasal dari dalam diri kita sendiri, bukan dari orang lain. Sekarang kita buktikanlah dalam beberapa bulan kedepan berapa persentasi jumlah peserta seminar yang nantinya benar-benar akan menjadi seorang blogger penulis?. Apakah 10 persen, 20 persen, 30 persen, atau bahkan 100 persen?. Tidak ada satu orang pun yang dapat menjawabnya… (DW)
wow.. Rame sekali yg ngantree.. kayak mo ngantre pendaftaran SNMPTN…..
Iya bro, kalau ini mau ngantre pendaftaran menjadi seorang blogger penulis. Rame banget yach, pada kemana mereka waktu kita buat pertemuan-pertemuan komunitas? Hehehe…
Pola pikir panitia yang harus diubah wi…
Panitia ndak tegas…pasti karena banyak yg kenal jadi nda tega mau ngelarang yang masuk tanpa tiket. Keprofesionalan Panitia Pelaksana benar-benar payah..
Btw, dari video di blog ente ni, udh mirip bruce wilis di Die Hard 4 jak ni ente…hehehehheee
Iya tuh bro, kinerja panitianya payah. Masa ngurus begituan aja ngga bener sih. Btw, bukan mirip bruce willis bro tapi mirip vin diesel. Wkwkwkw…
itulah.. kalau udah sebuah kegiatan ditunggangi dengan kepentingan tertentu bsia jadi kacau balau. mestinya rencana awal yang sudah diatur dijalani dengan profesional.
Setuju bang, bukannya malah mengecewakan para undangannya dengan mengubah sistem pendaftaran sesaat sebelum event dimulai. Aneh…
kalau udah sesuatu ditunggangi yang berlebihan bakal kacau.
saya juga kemarin gak dapet tempat boss, saya juga liat sampean kog, hahaha
Waduh bro, kenapa ngga nyamperin saya kemarin? Kan bisa saling berkolaborasi untuk berdemo bro…
nanti sampean kirain saya EO or panitia ???
gmana….
ya saya yg sampean tonjok…
hohoho
event organizernya ternyata ga ngerti prioritas dan perlu belajar lagi tentang sistem antrian yang baik
belajar “menulis” juga ga perlu dgn raditya
Setuju banget bro, kalau mesti nunggu orang lain datang mau berapa lama untuk bisa jadi seorang blogger penulis.
salam kenal. saya blogger mempawah. asyik juga baca-baca tulisan blogger pontianak nih.
sayang kapan ya ada pertemuan blogger akbar di kalbar nih. tapi jangan yang semrawut kayak gitu. moh aku.