BLOGGERBORNEO.COM – Sebagai salah satu pemimpin yang terpilih langsung oleh rakyat, Presiden Jokowi memang selalu menjadi panutan dan dikagumi oleh para pemilihnya. Entah kenapa sejak secara resmi dinobatkan sebagai Presiden Republik Indonesia tahun lalu, Jokowi selalu menjadi pusat perhatian. Jika kita perhatikan, semua aktivitas dan kebijakan yang diambil oleh mantan Gubernur Jakarta ini tidak pernah lepas dari pro kontra para pendukung maupun hater’s nya masing-masing. Kalau tidak percaya, lihat saja status-status dari para pengguna media sosial seperti Facebook, Twitter, dan lain sebagainya ketika sebuah isu terkait Presiden Jokowi digulirkan. Dalam waktu singkat, kemunculan isu tersebut direspon oleh kedua kubu sehingga lama kelamaan akan berubah menjadi sebuah “bola panas” yang siap meledak kapan saja.
Baru-baru ini di media sosial sedang ramai diperbincangkan mengenai foto hasil dokumentasi disaat Presiden Jokowi disambut oleh Presiden Tony Tan Keng Yam ketika berkunjung ke negara Singapura baru-baru ini. Dari dokumentasi tersebut dapat dilihat ketika kedua kepala negara ini sedang berbincang, tampak bendera Indonesia dan bendera Singapura dipasang bersamaan sebagai latar belakang.
Jika mau dibandingkan dengan era kepemimpinan presiden periode sebelumnya yaitu Susilo Bambang Yudhoyono atau lebih dikenal sebagai SBY, pemandangan ini agak sedikit berbeda. Dari hasil penelusuran Blogger Borneo via Google, ditemukan hasil dokumentasi berupa foto Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat menerima gelar Order of Temasek First Class dari Pemerintah Singapura. Kira-kira apa yang berbeda dari penampakan foto tersebut dibawah ini??? Silahkan kawan-kawan cermati dulu secara seksama… 🙂
Sekarang apakah sudah ditemukan perbedaannya? Yap, benar sekali. Ternyata pada saat itu Presiden Singapura, Tony Tan Keng Yam tidak memasang bendera negara Indonesia. Justru yang dipasang berdampingan adalah bendera kenegaraan Singapura. Tentunya kawan-kawan akan bertanya-tanya kenapa hal ini bisa terjadi? Apakah pada saat itu Tony Tan Keng Yam menganggap Presiden SBY merupakan Ketua Partai Demokrat sehingga harus mendapat perlakuan berbeda seperti apa yang diterima oleh Presiden Jokowi?.
Untuk menjawab ini, Blogger Borneo mencoba mencari informasi melalui sumber-sumber yang dapat dianggap resmi dan dapat dipercaya. Melalui salah satu pemberitaan di Liputan6.Com, Rabu (27/07/2015) diperoleh informasi mengenai pernyataan resmi dari Kementerian Luar Negeri (KEMENLU) yang menjelaskan bahwa Singapura tidak menggunakan bendera negara tamu untuk semua pertemuan dengan Presiden Singapura di Singapura. Adapun bendera yang digunakan adalah bendera Negara dan bendera Kepresidenan Singapura.
Sekarang yang menjadi pertanyaan adalah apakah kondisi berbeda ini bisa dianggap sebagai sebuah “pelecehan” atau “tidak menghormati” karena ada beberapa portal berita online tak resmi di Indonesia yang menggoreng isunya menjadi lebih menarik dimana perbedaan perlakuan ini dikarenakan Presiden Jokowi hanyalah seorang “Petugas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan”. Well, tulisan ini memang sengaja dibuat sedemikian rupa dan dibuat tanpa ada maksud apapun. Secara pribadi, Blogger Borneo berharap agar kita bisa melihatnya dari sudut pandang yang lebih luas. (DW)
Sumber Referensi:
- http://news.liputan6.com/read/2282029/alasan-singapura-tak-sambut-jokowi-dengan-bendera-ri.
- http://hariansinggalang.co.id/pertemuan-jokowi-tony-tan-keng-tanpa-merah-putih-ini-penjelasan-kemenlu/