SMA Kapuas Pontianak Siapkan Lulusan Sekolah Langsung Magang dan Siap Kerja
BloggerBorneo.com – Mendengar nama sekolah ini, Blogger Borneo masih banyak yang belum tahu dimana keberadaannya.
Meskipun sebuah plang nama tampak terpasang di jalan masuk sebuah komplek namun sepertinya belum banyak mata yang tertuju kepadanya.
SMA Kapuas Pontianak
Mendapat undangan untuk datang ke salah satu sekolah swasta di kota Pontianak ini, Blogger Borneo langsung merasa sepertinya pernah mendengar namanya.
Berusaha keras mengingat kembali dimana pernah melihat plang nama sekolah ini, akhirnya memori ingatan dibawa kembali ke tahun 2007.
Bulan Juli 2007 menjadi momen tak terlupakan ketika Blogger Borneo hendak mempersunting seorang kekasih hati yang telah dikenal sejak 2002, bermula dari perjumpaannya pertama kali secara virtual melalui sebuah aplikasi chat yang cukup dikenal pada saat itu yaitu MiRC.
Perjalanan kisah cinta Blogger Borneo dan dia selama kurang lebih 5 (lima) tahun pada akhirnya membawa kami mengambil keputusan untuk merajut hubungan tersebut ke arah serius hingga di pertengahan tahun 2007 kami mengurus semua administrasi yang diperlukan.
Karena calon permaisuri berdomisili di kawasan Pontianak Barat, maka untuk urusan pernikahan diarahkan ke Kantor Urusan Agama Kecamatan Pontianak Barat yang terletak di Jalan Tabrani Ahmad (lokasi detail bisa dilihat melalui Google Maps).
Melihat Plang Nama untuk Pertama Kali
Nah, beberapa kali harus bolak balik mengurus berkas pernikahan di KUA Kecamatan Pontianak Barat membuat Blogger Borneo secara tidak sengaja melihat plang nama bertuliskan SMA Swasta Kapuas Pontianak yang berdiri tegak di depan jalan masuk sebuah komplek.
Komplek yang letaknya tepat berseberangan dengan Kantor Camat Pontianak Barat ini diberi nama Graha Bumi Khatulistiwa.
Untuk dapat masuk ke komplek harus melalui jalan aspal mulus dimana langsung akan terlihat penampakan sekolah ini dari kejauhan.
Memang jika dibandingkan dengan sekolah swasta lain yang ada di kota Pontianak, sepertinya SMA Kapuas Pontianak masih memiliki kelebihan. Ini komentar pertama yang Blogger Borneo berikan ketika pertama kali masuk ke area sekolah ini.
Kepala Sekolah Muda dan Visioner
“Wah tamu jauh datang, sile Bang…” demikian sosok muda yang ganteng berkacamata memberikan sambutan ramah sembari berjalan keluar dari salah satu ruangan sekolah.
Masih terpana dengan kondisi lingkungan sekitar membuat Blogger Borneo membutuhkan waktu beberapa detik untuk menjawab sambutan tersebut. Hingga akhirnya…
“Assalamualaikum Bang” ucap Blogger Borneo singkat.
“Aseli, sekolah ini keren Bang. Halamannya luas dan sepertinya kondisi bangunannya masih cukup kokoh dengan beberapa ruangan kelas masih dapat digunakan sebagaimana fungsinya.” Blogger Borneo langsung menyampaikan komentar pertama kali kepada sosok muda tersebut.
Sukardi, S.Pd, M.Si, demikian nama lengkap beserta gelar dari sosok yang Blogger Borneo anggap masih muda, ganteng, dan memiliki visioner tersebut.
Mungkin jika bukan Beliau Kepala Sekolahnya, Blogger Borneo tidak akan pernah menginjakkan kaki di SMA Swasta Kapuas Pontianak.
Didirikan oleh Tokoh Pendidik Kalbar
Tidak banyak informasi dapat diperoleh mengenai SMA Kapuas Pontianak di mesin pencari, padahal menurut cerita dari Sang Kepala Sekolah bahwa sekolah ini berada dalam naungan yayasan yang didirikan oleh tokoh yang cukup dikenal masyarakat Kalimantan Barat yaitu Gusti Syamsumin.

Gambar diatas merupakan foto wajah dari sosok yang telah banyak memberikan andil dalam mengembangkan Provinsi Kalimantan Barat ini. Sebelum melanjutkan tulisan ini, Blogger Borneo mohon do’a nya untuk Allahyarham Gusti Syamsumin. Al Fatihaah…
Selain pernah mengabdikan diri sebagai seorang guru hingga kepala sekolah di salah satu SMA negeri favorit di Kota Pontianak, Beliau juga aktif berorganisasi politik dibawah bendera partai golkar hingga akhir hayatnya. Beliau wafat pada hari Sabtu (04/03/2020).
Berbasis TIK dan Kewirausahaan
Meskipun dalam perjalanannya, sekolah yang pernah menjadi tempat salah seorang gubernur Kalimantan Barat mengenyam pendidikan ini terus mengalami penurunan dari sisi jumlah siswa terdaftar, namun Bang Sukardi (demikian dirinya akrab dipanggil) masih tetap merasa optimis.

Comments are closed.