Akhirnya setelah sekian lama isu mengenai tidak digunakannya lagi Google Pagerank sebagai patokan dalam menilai tingkat kepopuleran sebuah website atau blog, maka pada hari ini sepertinya isu tersebut sudah benar-benar terealisasikan. Hal ini baru diketahui ketika pada malam hari ini Blogger Borneo mencoba untuk melakukan cek terhadap BloggerBorneo.Com dan beberapa blog terkenal lainnya, seperti: Detik.Com dan Kaskus.Co.Id.
Menurut Wikipedia Indonesia, yang dimaksud dengan pagerank adalah sebuah metode algoritma yang telah diciptakan dan dipatenkan oleh dua orang pendiri Google, yaitu Larry Page dan Sergey Brin. Pada saat itu, pagerank digunakan sebagai salah satu fitur utama mesin pencari Google.
Menurut sistem algoritma pagerank, sebuah website atau blog akan semakin populer jika semakin banyak situs lain yang meletakkan tautan yang mengarah ke situsnya, dengan asumsi konten yang ada lebih berguna dari konten website atau blog lain. Pagerank dihitung berdasarkan skala 1-10. Sebagai contoh, sebuah website atau blog yang mempunyai peringkat halaman 9 akan di urutkan lebih dahulu dalam daftar pencarian Google daripada website atau blog yang mempunyai peringkat halaman 8 dan kemudian seterusnya yang lebih kecil.
TOPIK UTAMA
ALGORITMA BARU PENGGANTI PAGERANK
Seiring perkembangan waktu, Google terus melakukan update terhadap sistem pagerank yang digunakan. Berikut merupakan daftar sistem algoritma yang sudah pernah digunakan untuk menggantikan sistem algoritma sebelumnya hingga saat ini, antara lain:
1. Google Panda
Pada bulan Februari 2011, Google mengeluarkan algoritma baru bernama “Panda”. Panda memiliki fungsi untuk menurunkan peringkat situs-situs yang berkualitas rendah yang tidak sesuai dengan standarisasi dari Google Webmaster Guide. Jika dibandingkan dengan algoritma sebelumnya, konsep kerja Panda lebih kompleks. Selain menggunakan acuan popularitas link seperti pagerank, Panda lebih mengukur kualitas sebuah website mulai dari desain, visibilitas, arsitektur, dan kecepatan akses. Panda juga melakukan analisa konten secara keseluruhan sehingga algoritma ini akan sangat peka dengan namanya spam. Penyempurnaan algoritma ini bertujuan untuk memberikan relevansi konten yang akurat saat mencari di pencarian google.
2. Google Penguin
Google terus melakukan update terhadap sistem algoritma mesin pencariannya, setelah meluncurkan “Panda” tak lama kemudian dibuatlah “Penguin”. Sistem algoritma baru ini berfungsi untuk meningkatkan kinerja Panda sebelumnya. Dalam prosesnya, Penguin lebih menekankan kepada kemampuan membaca spam lebih baik termasuk skema link. Seperti yang diketahui sebelumnya bahwa di algoritma pagerank menggunakan aritmatika untuk menghitung kualitas website yaitu dengan populeritas link yang ada diwebsite orang lain yang mengarah pemilik website.
Penguin mempelajari dan mengetahui skema link atau manipulasi link yang dibuat oleh pemilik website atau blog. Link-link yang mengarah ke website atau blog pemilik harus memiliki relevansi dengan konten halaman yang diarahkan, sehingga backlink yang didapat tidak dianggap spam dan akan dianggap sebagai kualitas dari popularitas sebuah situs.
3. Google HummingBird
Setelah Panda dan Penguin, Google kembali meluncurkan sistem algoritma HummingBird pada kuartal terakhir 2013. Jika pada sistem algoritma sebelumnya lebih terfokus pada optimasi konten, maka di sistem algoritma lebih menitikberatkan perubahan pada sistem pencarian itu sendiri. Menurut kutipan dari Vice President Google, Amit Singhal di Wikipedia, HummingBird menyederhanakan sistem filterisasi pencariannya sehingga hasil yang akan muncul di halaman pertama cukup relevan.
Selama ini Google selalu menggunakan kata perkata untuk menampilkan hasil pencarian, oleh karena itu biasanya konten-konten yang muncul di halaman pertama tidak selalu memiliki keterkaitan dengan apa yang dimaksud. Di HummingBird, kekurangan ini disempurnakan sehingga para pengguna bisa mendapatkan hasil lebih cepat karena algoritma ini dapat memberikan jawaban lebih relevan dan akurat dalam pencarian google.
PA DAN DA, ACUAN BARU MENILAI SEBUAH BLOG
Sekarang, ketika Google Pagerank tidak lagi menjadi acuan, para pemilik website atau blog bisa menggunakan Page Authority dan Domain Authority sebagai dasar untuk membuat penilaian. Biasanya, hasil penilaian ini digunakan sebagai salah satu bahan pertimbangan ketika akan mengajukan penawaran pemasangan job berupa pemasangan banner iklan, review, atau blogpost di blog yang dimiliki.
Definisi Page Authority:
“Page Authority is a score (on a 100-point scale) developed by Moz that predicts how well a specific page will rank on search engines. It is based off data from the Mozscape web index and includes link counts, MozRank, MozTrust, and dozens of other factors. It uses a machine learning model to predictively find an algorithm that best correlates with rankings across the thousands of search results that we predict against.” – Moz.Com
Definisi Domain Authority:
“Domain Authority is a score (on a 100-point scale) developed by Moz that predicts how well a website will rank on search engines. Use Domain Authority when comparing one site to another or tracking the “strength” of your website over time. We calculate this metric by combining all of our other link metrics-linking root domains, number of total links, MozRank, MozTrust, etc.-into a single score.” – Moz.Com
Dari semua penjelasan diatas, sebenarnya masih banyak lagi acuan-acuan yang bisa digunakan, antara lain: Alexa.Com, GTMetrix.Com, SmallSeoTools.Com, dan lain sebagainya. Masing-masing tentu saja akan memiliki hasil penilaian berbeda, tergantung dari fungsi dan kegunaannya. Tapi terlepas dari semua hasil penilaian ini, semua tetap kembali lagi ke pemilik website atau blog itu sendiri. Jika memang ingin hasil penilaiannya baik dan terus mengalami peningkatan, jangan pernah bosan untuk meng-update website atau blognya masing-masing. Tidak percaya??? Coba saja sendiri untuk membuktikannya… Happy Ngeblog… (DW)
Sumber Referensi:
- https://moz.com/learn/seo/page-authority
- https://moz.com/learn/seo/domain-authority
- https://id.wikipedia.org/wiki/PageRank
- http://www.gee.web.id/2013/09/perkembangan-algoritma-mesin-pencari.html
