5 Obyek Wisata Sejarah Surabaya yang Wajib Kamu Kunjungi
Diantara beberapa kota besar di Indonesia, Surabaya menjadi salah satu kota yang Blogger Borneo rekomendasikan untuk dikunjungi. Selain memiliki beberapa obyek wisata alam, Surabaya juga terkenal sebagai lokasi bersejarah pada masa perjuangan negara Republik Indonesia.
Untuk dapat mencapai kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta ini, banyak jenis transportasi yang bisa digunakan. Bagi Blogger Borneo sendiri yang tinggal di Pontianak, Kalimantan Barat, jalur transportasi yang dapat digunakan adalah menggunakan pesawat dan kapal laut.
Obyek Wisata Sejarah Surabaya
Sedangkan bagi yang berasal dari pulau Jawa, dapat menggunakan transportasi darat menggunakan jasa perusahaan otobus (PO) Sugeng Rahayu. Jika mau tahu berapa biaya perjalanan menuju kota Pahlawan ini, dapat langsung cek tiket online bus Sugeng Rahayu.
Alhamdulillah di awal tahun 2017, Blogger Borneo mendapat kesempatan untuk berkunjung ke ibukota Provinsi Jawa Timur ini dalam rangka memenuhi undangan Famtrip Menduniakan Madura yang diselenggarakan oleh kawan-kawan komunitas blogger Madura.
Sebenarnya di tahun 2011 lalu, Blogger Borneo juga pernah datang ke Surabaya, akan tetapi hanya transit saja karena pusat penyelenggaraan Kopdar Blogger Nusantara pada saat itu berada di kota Sidoarjo.
Begitu banyaknya obyek wisata sejarah Surabaya membuat para pengunjung tidak akan bisa berkeliling hanya dalam waktu 1-2 hari saja. Untuk obyek wisata yang berada di kawasan perkotaan saja, ada beberapa lokasi sudah cukup terkenal dan langsung menjadi target kunjungan pertama begitu kaki ini menginjakkan dataran Jawa Timur yang terasa cukup panas.
Dari sekian banyak obyek wisata yang ada di Surabaya, Blogger Borneo akan menjabarkan beberapa lokasi yang dapat dikunjungi dalam waktu sehari.
1. Tugu Pahlawan Surabaya
Blogger Borneo menempatkan Tugu Pahlawan sebagai obyek wisata pertama yang harus dikunjungi karena Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan. Kisah heroik para pejuang Arek-Arek Suroboyo (Pemuda-pemuda Surabaya) pada tanggal 10 November 1945 menjadi salah satu catatan sejarah yang tidak akan dilupakan. Tugu Pahlawan ini didirikan demi mengenang para pejuang yang banyak gugur pada saat itu.
Tugu Pahlawan merupakan salah satu obyek wisata sejarah Surabaya yang dibuat dengan desain lengkungan-lengkungan (Canalures) sebanyak 10 lengkungan, dan terbagi atas 11 ruas. Tinggi, ruas, dan canalures mengandung makna tanggal 10, bulan 11, tahun 1945. Suatu tanggal bersejarah, bukan hanya bagi penduduk Kota Surabaya, tetapi juga bagi seluruh Rakyat Indonesia.
2. Patung Sura dan Baya

Patung Sura dan Baya menjadi lokasi kedua obyek wisata sejarah Surabaya yang dapat dikunjungi setelah Tugu Pahlawan. Jika Tugu Pahlawan didirikan untuk memperingati peristiwa pertempuran pada tanggal 10 November 1945, maka Patung Sura dan Baya dibuat sebagai simbol kota Surabaya.
Patung Sura dan Baya ini dapat dilihat di depan Kebun Binatang Surabaya. Dari bentuknya langsung menampakkan sosok dua hewan yang menjadi inspirasi nama kota Surabaya, yaitu: Ikan Sura (hiu) dan Baya (buaya).
Selain kisah mengenai perkelahian antara kedua hewan tersebut yang menjadi cikal bakal munculnya nama Surabaya, ternyata masih ada referensi lain yang dikutip dari halaman Wikipedia Indonesia.
Disini dijelaskan mengenai asal usul nama Surabaya yaitu Sura berarti Berani atau selamat Baya berarti Bahaya. Jika digabungkan menjadi Surabaya, maka makna katanya menjadi berani menghadapi bahaya.
Dalam penjelasan di laman Wikipedia Indonesia, bahaya yang dimaksud disini adalah serangan tentara Tar-Tar ketika hendak menghukum Raja Jawa dimana seharusnya yang dihukum adalah Kertanegara.
Akan tetapi, karena Kertanegara pada saat itu sudah tewas terbunuh, maka Jayakatwang yang diserbu oleh tentara Tar-Tar. Setelah mengalahkan Jayakatwang orang-orang Tar-Tar merampas harta benda dan puluhan gadis-gadis cantik untuk dibawa ke Tiongkok.
Mendapat perlakuan seperti ini, Raden Wijaya merasa tidak terima. Akhirnya setelah mengatur siasat yang jitu, Raden Wijaya menyerang tentara Tar-Tar di pelabuhan Ujung Galuh hingga mereka menyingkir kembali ke Tiongkok. Selanjutnya, dari hari peristiwa kemenangan Raden Wijaya inilah ditetapkan sebagai hari jadi Kota Surabaya.
3. Museum Kapal Selam
