Selfie Pay, Bayar Transaksi Online Cukup dengan Selfie
Selfie merupakan gaya foto yang memotret diri sendiri baik itu memotret wajah, seluruh tubuh atau hanya bagian-bagian tertentu dari tubuh. Tren ini pun sudah terkenal dan juga mendunia apalagi smartphone sekarang sudah dilengkapi dengan kamera depan yang mumpuni untuk melakukan hal tersebut.
Rupanya tren selfie saat ini dilirik oleh beberapa perusahan keuangan untuk dijadikan bagian dari fitur pembayaran. Contohnya dari MasterCard yang rencananya akan membuat aktivitas selfie sebagai media pengenalan wajah penggunanya.
MasterCard mengatakan bahwa pihak mereka akan segera meluncurkan metode pemeriksaan identitas nasabahnya dengan menggunakan selfie yang nantinya akan disebut dengan Selfie Pay di berbagai negara dunia. Selfie Pay akan menggunakan teknologi “face detection” untuk mengenali wajah dari penggunanya.
MasterCard sendiri sudah menguji coba teknologi ini dari tahun lalu. Setelah mendapatkan reaksi yang sangat positf dari para penguju teknologi itu, mereka berencana akan meluncurkan metode ini untuk para penggunanya yang tersebar di beberapa negara.
Untuk menggunakan fitur Selfie Pay ini, pengguna nantinya akan disuruh untuk mengunduh aplikasi yang sudah dibuat oleh MasterCard ke smartphone mereka masing-masing. Setelah memasukkan informasi seperti yang Anda lakukan jika ingin belanja online, seperti Informasi kartu kredit dan lain sebagainya, Aplikasi tersebut akan meminta Anda untuk mengarahkan perangkat smartphone Anda ke wajah untuk mengambil foto.
Menurut The Verge, pengguna harus mengkedipkan mata mereka sebagai keamanan untuk memastikan bahwa mereka tidak sedang mengarahkan foto ke kamera untuk mengakali sistem. MasterCard juga mengatakan bahwa fitur Selfie Pay ini akan dilengkapi dengan algoritma yang dapat membedakan foto dan video dengan manusia nyata.
MasterCard menambahkan bahwa sistem Selfie Pay tidak akan digunakan pada setiap metode pembayaran dan hanya akan diminta dalam kasus tertentu saja saat orientasi ini diperlukan. Selain itu, mereka juga menjelaskan sistem keamanan MasterCard sangat tergantung pada kondisi apakah transaksi yang dilakukan penggunanya adalah yang termasuk kategori wajar ataukah tidak.
“Kami dapat mengetahui banyak hal tentang tranksaksi yang Anda lakukan,”kata Ajay Bhalla, selaku President of Enterprise Security Solutions, MasterCard. “Dimana lokasi Anda berada, darimana dan kemana produk yang Anda beli akan dikirimkan, kami akan mengetahuinya.”
Bhalla juga mengatakan bahwa MasterCard sedang berusaha untuk mencari teknologi dari sistem otentikasi yang dapat digunakan selain pengenalan wajah dan pemindai sidik jari. Salah satu alternatif yang bisa digunakan mungkin sistem teknologi pengenalan detak jantung.
Jadi sistem pengenalan detak jantung tersebut akan mengubah sebuah sensor untuk membaca elektrokardiogram pengguna. Elektrokardiogram itu adalah sinyal elektrik yang dibuat oleh detakan jantung seseorang. Sama seperti sidik jari, detakan jantung seseorang juga akan menghasilkan sinyal elektrik yang unik. (AS)