Mengenal Apa Itu Virtual Reality, Sejarah dan Manfaatnya

Dunia teknologi memang tak pernah sepi dari inovasi. Belakangan publik diperkenalkan dengan kehadiran lompatan baru teknologi yang bernama Virtual Reality (VR). Apa itu Virtual Reality? Dalam Bahasa Indonesia, Virtual Reality dapat diartikan sebagai Realitas Maya. Dimana teknologi tersebut memungkinkan pengguna atau usernya dapat berinteraksi dengan lingkungan dalam dunia maya yang disimulasikan oleh komputer (computer-simulated environment), seakan  pengguna benar-benar merasa berada di dalam lingkungan tersebut.

Dengan fungsinya yang begitu spektakular, tak ayal gebrakan baru teknologi teranyar ini mampu menghipnotis khalayak dunia. Bahkan 5 punggawa Twitter, termasuk Bos Vine, Jason Toff mengundurkan diri dari situs penyedia layanan microblogging tersebut. Dia menyatakan pengunduran dirinya melalui akun Twitter pribadinya. Ia mengatakan akan menggarap proyek virtual reality (VR) bersama Google.

Sejarah Virtual Reality

Cikal bakal Virtual Reality dimulai sejak 1972 saat General Electric mengembangkan simulator komputer pertama untuk penerbangan. Sejak saat itu embrionya selalu berkembang dalam ujicoba dan pemanfaatan berbagai bidang. Namun dari semua embrio yang berkembang secara bertahap tersebut, Virtual Reality menemukan titik balik masa kebangkitannya 40 tahun kemudian.

Sejarah Virtual Reality pada tahun 2012. Tersebutlah Palmer Luckey, Pria kelahiran 19 September 1992 pada usianya yang beranjak 20 tahun saat itu dia mendirikan Oculus VR sekaligus  sebagai penemu perangkat Oculus Rift, sebuah generasi baru perangkat virtual reality yang digunakan di kepala (head-mounted display).

Sedikit kilas-balik proses penemuannya, Palmer sering bereskperimen dengan berbagai proyek-proyek elektronik bertegangan tinggi termasuk coil gun, Tesla coil, dan laser dari sejak usia 11 hingga 16 tahun. Kemudian pada tahun 2009 ia mendirikan ModRetro Forum, sebuah situs web untuk membahas modifikasi perangkat keras tua seperti konsol game dan PC.

Baca Juga:  Mau Beli Galaxy Note 8? Baca Dulu Kelebihan dan Kekurangannya Disini
Virtual Reality
Oculus Virtual Reality (Sumber: cdr.cz)

Menginjak usia 18 tahun dia menciptakan proto­type pertama di garasi mobil ayahnya pada 2011. Prototype tersebut dia beri nama CR1. Sepuluh bulan kemudian, ia mengembangkan sejumlah prototype yang lebih sempurna. Terkendala modal tidak menghalangi usahanya. Plamer pun mempublikasikan semua proses pembuatan prototype Oculus Rift di dunia maya. Sampai akhirnya, pembuat game DOOM yang legendaris, John Carmack, tertarik dengan proyeknya.

Carmack pun mendemonstrasikan Oculus Rift yang masih dalam bentuk prototype tersebut dalam sebuah even pameran game terbesar di dunia, E3. Dari situlah titik balik perjalanan seorang pemuda 20 tahun, Lucky Palmer. Karena sejak saat itu perhatian dunia terhadap perangkat VR Oculus Rift terus mengalir. HIngga dia memutuskan untuk meninggalkan bangku kuliah dan bekerjasama dengan beberapa veteran di dunia game demi mendirikan perusahaan Oculus VR dan melakukan penggalangan dana.

Oculus VR dan perangkatnya semakin mendunia sejak Facebook memutuskan membeli perusahaan tersebut seharga US$2 milyar atau sekitar Rp. 22 Trilyun 26 Maret 2014.  Mark Zuckerberg, CEO Facebook menungkapkan alasannya membeli Oculus VR karena menganggapnya sebagai Pionir dari perubahan paling signifikan pada platform komputer di masa depan. Setelah sukses dalam dunia gaming, menurut Zuckerberg Oculus Rift adalah sebuah perangkat Virtual Reality dengan potensi luar biasa untuk berbagai hal, termasuk untuk komunikasi.

Baca Juga:  Penawaran Lisensi Microsoft Office 365 2016 Original Lifetime Hanya 150 Ribu Saja

Sejak saat itu (2014) teknologi Virtual Reality mulai dikembangkan oleh banyak vendor. Dan perangkat headset dengan teknologi VR benar-benar hadir meramaikan persaingan perangkat mobile. Hingga sampai saat ini ada lebih dari 80 jenis smartphone yang mendukung teknologi ini.

Manfaat Teknologi Virtual Reality

Virtual Reality adalah sebuah teknologi. Sedangkan Oculus Rift hanya sebagai salah satu perangkat yang menggunakan teknologi tersebut. Jadi aplikasi penggunaan teknologi ini menliputi banyak bidang. Oculus Rift sebagai contoh sebuah perangkat Visual Reality yang digunakan dalam dunia telekomunikasi portable, hiburan termasuk di dalamnya game.

Selain untuk keperluan di atas, teknologi Virtual Reality lazim digunakan dalam bidang berikut ini :

  1. Dalam bidang Militer. Teknologi VR digunakan dalam kemiliteran sebagai simulai perang. Perangkat ini mampu membantu melatih Personel militer dalam menghadapi situasi seperti layaknya pada peperangan sesunggunya.
  2. Di bidang Otomotif. Dengan bantuan teknologi Virtual Reality, industry otomotif bisa melakukan pengecekan detail pengerjaan desain maupun proses detail perakitan.
  3. Dalam bidang medis, teknologi ini biasa digunakan untuk mendeskripsikan anatomi tubuh melalui simulasi untuk melakukan tindakan lebih lanjut dari kondisi pasien termasuk untuk memutuskan dilakukannya operasi.
  4. Dalam bidang Ekonomi, sebagai contoh, Virtual Reality bisa digunakan sebagai alat bantu display dalam sebuan toko. Seperti yang diaplikasikan Selfridges Shop di Oxford, London. Dimana calon pembeli dapat mencoba beberapa produk yang dijual menggunaakn perangkat Virtual Reality.
  5. Di Bidang Transportasi, simulasi pesawat pun bisa menggunakan teknologi ini. Baik Simulasi pesawat komersial maupun pesawat tempur untuk keperluan militer.
Baca Juga:  ASUS ROG Perkenalkan Zephyrus M16 dan Zephyrus S17 dengan Prosesor 11th Gen Intel Core Terbaru

Masih banyak manfaat terapan dari teknologi Virtual Realty berikut perangkatnya dalam beberapa bidang. Dan kita masih menunggu inovasi-inovasi selanjutnya teknologi teranyar hasil kreasi brilliant Lucky Palmer ini. (UH)

Artikel Lainnya
Leave A Reply

Your email address will not be published.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More