Indonesian Young Changemakers Summit 2012 Bukan Sumpah Pemuda Jilid 2.0

Image: Dok. Pribadi

BloggerBorneo.com – Pada hari ini sebuah sejarah akan tercipta, tepat pada tanggal 12 Februari 2012 ratusan peserta Indonesian Young Changemakers Summit 2012 akan membacakan sebuah deklarasi yang menurut konsep awal kegiatan akan diberi nama Sumpah Pemuda Jilid 2.0.

Pada pagi harinya, dengan mengambil tempat di Gedung Indonesia Menggugat, para peserta disuguhkan dengan penampilan pembuka dari pemain sasando berbakat yaitu Djitron Pah.

Indonesian Young Changemakers Summit

Pemain muda ini pernah masuk dalam Indonesia Got Talent tahun lalu. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan presentasi dari 14 orang changemakers yang mewakili 100 orang changemakers pada saat itu.

Dari ke 14 changemakers tersebut para peserta IYCS 2012 dapat melihat sekaligus mempelajari mengenai konsep perubahan apa yang dibawakan oleh masing-masing peserta perwakilan.

Diharapkan dari sini akan terbentuk bibit-bibit regenerasi pembawa ide perubahan untuk daerah yang ditinggali dan ditahun berikutnya dapat dipastikan jumlah para changemakers di Indonesia akan semakin meningkat. Aminn…

Sesi makan siang telah tiba, masing-masing peserta Indonesian Young Changemakers Summit 2012 tampak sibuk mencari-cari lokasi strategis untuk makan dan bersandar.

Baca Juga:  Diklatda I BPD HIPMI Kalimantan Barat Tahun 2014

Waktu yang diberikan panitia hampir kurang lebih 1 jam-an dimana setelah itu seluruh peserta IYCS 2012 diminta untuk berkumpul di ruang utama Gedung Indonesia Menggugat.

Alhamdulillah perut sudah terasa kenyang, waktu di tangan menunjukkan pukul 14.00 WIB. Sepertinya sekarang sudah waktunya untuk menggugat Indonesia, hehehe…

Bersama dengan para peserta Indonesian Young Changemakers Summit 2012 lainnya, saya bergerak menuju ruang utama untuk mendeklarasikan Bukan Sumpah Pemuda Jilid 2.0.

Deklarasi Sumpah Pemuda 1928 Jilid Dua
Image: AntaraFoto.Com

Sebagai kalimat pembuka, tampak Acil Bimbo membawakan puisi prolognya.

Suaranya begitu menggelegar hingga memecah suara hiruk pikuk para peserta, di layar utama depan sudah terlihat draft naskah Bukan Sumpah Pemuda Jilid 2.0.

Jika diantara teman-teman ada yang ingin mengetahui isi dari Bukan Sumpah Pemuda Jilid 2.0 silahkan perhatikan penjelasan dibawah ini:

Kami putra-putri Indonesia, bersumpah untuk menegakkan integritas dan kepedulian demi mewujudkan Indonesia adil dan sejahtera.

Kami putra-putri Indonesia bersumpah untuk berkreasi dan berkolaborasi demi mewujudkan Indonesia unggul dan berdaya saing.

Kami putra-putri Indonesia bersumpah untuk bekerja keras dan bertanggung jawab demi mewujudkan Indonesia lestari selaras dalam keberagaman.

Nah, sekarang bagaimana pendapat teman-teman sekalian mengenai isi Bukan Sumpah Pemuda Jilid 2.0 yang dibacakan pada saat Indonesian Young Changemakers Summit 2012?

Tentunya sangat sesuai dengan kondisi saat ini ya, jika dibandingkan dengan isi Sumpah Pemuda 1928 memang masih dimungkinkan untuk diterapkan karena semua unsurnya merupakan falsafah negara Indonesia yaitu Berbangsa, Berbahasa, dan Bertanah Air Satu yaitu INDONESIA.

Mungkin tetap harus dilakukan penyesuaian dengan kondisi saat ini yang semakin maju, oleh karena itu sebelum mengikrarkan diri dalam pembacaan deklarasi tersebut maka sebagian besar peserta memberikan saran bahwa judul yang digunakan nantinya jangan Bukan Sumpah Pemuda Jilid 2.0.

Dikuatirkan nanti jika menggunakan judul ini maka akan muncul kesan bahwa kami tidak mengakui adanya Sumpah Pemuda 1928.

Peserta IYCS 2010 Membacakan Deklarasi Sumpah Pemuda 1928 Jilid 2

Ada beberapa lagu kebangsaan yang turut dinyanyikan bersama-sama sesaat sebelum deklarasi Bukan Sumpah Pemuda Jilid 2.0 dikumandangkan.

Lagu Indonesia Raya menjadi lagu “pamungkas” dimana suara para peserta Indonesian Young Changemakers Summit 2012 terdengar begitu lantang menggelegar.

Baca Juga:  Sosialisasi Pemilukada Kalimantan Barat Tahun 2012 Dihadiri Komunitas di Pontianak

Bagi Blogger Borneo sendiri, isi teks dari Bukan Sumpah Pemuda Jilid 2.0 mungkin masih belum dapat diakui secara nasional sehingga untuk mengumandangkannya tidak terlalu optimal, beda kondisinya ketika lagu Indonesia Raya yang dikumandangkan.

Dari awal bait sudah terasa semangat tempoe doeloe-nya hingga bait terakhir dinyanyikan semangat itu tetap ada. HIDUPLAH INDONESIA RAYA… (DW)

Artikel Lainnya
Leave A Reply

Your email address will not be published.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More