Sudah Saatnya Tim Garuda Menjadi yang Terbaik di Kawasan Asia
Setelah melalui perjuangan yang cukup panjang dan sangat melelahkan, akhirnya tim nasional sepakbola Indonesia memiliki peluang untuk menjadi yang terbaik di kawasan Asia. Dengan memegang rekor belum pernah terkalahkan, tim garuda dengan penuh keyakinan dapat menembus babak final yang akan diselenggarakan pada tanggal 26 dan 29 Desember 2010. Setelah sebelumnya sempat mengalahkan Malaysia dengan skor yang cukup telak yaitu 5-1, sekarang Firman Utina dan teman-teman harus kembali menghadapi tim yang sama di babak final dimana putaran pertama akan dilaksanakan di Stadion Bukit Jalil, Malaysia. Jangan terlena dengan kemenangan pertama, mungkin itu kunci utama yang harus dipegang oleh para punggawa merah putih. Meskipun pada pertemuan pertama kita berhasil membekuk Malaysia dengan cukup telak, namun saya yakin untuk saat ini mereka telah melakukan perbaikan dan penyempurnaan dari sisi teknik dan strategi. Apalagi putaran pertama ini akan diselenggarakan di negara mereka sendiri, tentunya ini akan sangat mempengaruhi mental bertanding para pemainnya.
Faktor mental akan memegang peranan yang sangat penting di partai final ini. Atmosfer permainan yang ketat pastinya akan membuat para punggawa-punggawa garuda harus selalu fokus dan konsentrasi dalam menjaga area permainannya. Tidak boleh melakukan kesalahan sedikitpun karena bagaimanapun juga celah yang ada pastinya akan menjadi sebuah peluang bagi tim lawan. Namun saya yakin dengan kemampuan yang dimiliki oleh Bambang Pamungkas, Christian Gonzalez, Irfan Bachdim, Okto Maniani, Firman Utina, Rahman, dan lain-lain. Kemenangan di kandang lawan menjadi target putaran pertama ini.
Perubahan besar-besaran terhadap sistem permainan dan strategi yang dilakukan oleh Alfred Riedl, pelatih Tim Nasional Indonesia, terhadap para pemain memberikan dampak yang cukup signifikan. Seandainya Tim Nasional Indonesia menjadi juara Piala AFF 2010 nantinya, maka itu merupakan saat pertama kalinya Indonesia dapat menjadi juara di tingkat Asia dalam bidang olahraga sepakbola. Hanya sekedar ingin melakukan kilas balik bahwa sebenarnya Indonesia pernah bermain dalam even Piala Dunia Tahun 1938 dan 1974, namun pada saat itu Tim Nasional Indonesia masih menjadi perwakilan dari negara Hindia Belanda. Saya kira sekarang adalah saat yang tepat bagi Indonesia untuk mengulang sejarah yang dulu pernah tercipta.
Tulisan diatas merupakan salah satu naskah postingan yang belum sempat kuselesaikan. Rencananya postingan ini mau saya publish sebelum pertandingan babak final putaran pertama Piala AFF 2010 yang akan diselenggarakan di negara Malaysia, namun karena sesuatu dan lain hal tulisan diatas belum sempat saya lanjutkan. Apalagi ternyata setelah saya menonton pertandingannya barusan, justru Tim Nasional Indonesia harus pasrah dihajar 3-0 oleh Tim Nasional Malaysia. Jadi semakin tidak semangat untuk meneruskan tulisannya.
Sejak awal saya pribadi masih belum terlalu berani mengambil keputusan bahwa Indonesia bakalan menjadi juara di Piala AFF 2010. Kekuatiran saya terhadap beberapa hal seperti Tim Nasional Indonesia masih tetaplah sebuah tim yang jago kandang dan euforia yang berlebihan dari berbagai pihak baik itu artis, elit politik, dan lain-lain yang justru memanfaatkan momen ini sebagai salah satu alat untuk mencari perhatian rakyat menjadi pertimbangan pribadi saya. Dan secara kebetulan atau tidak, ternyata hasil yang diperoleh Tim Nasional Indonesia barusan sesuai dengan apa yang saya kuatirkan selama ini. Semuanya terjadi dengan cara yang cukup menyakitkan, lima kali kemenangan berturut-turut di kandang sendiri harus dibayar mahal dengan kekalahan telak 3-0 di kandang lawan. Padahal lawan yang kita hadapi sekarang adalah lawan yang pernah kita hajar 5-1 beberapa waktu lalu. Sungguh menjadi sebuah ANTIKLIMAKS DARI SEBUAH EUFORIA YANG BERLEBIHAN… (DW)