18.7 C
New York
Rabu, September 17, 2025

Buy now

spot_img
Beranda blog

Tenaga Kerja Migran di Jepang: Antara Kebutuhan Ekonomi dan Jurang Integrasi Sosial

0

BloggerBorneo.com – Jepang sedang menghadapi tantangan demografis besar: populasi menua dengan cepat, tingkat kelahiran rendah, dan kekurangan tenaga kerja di berbagai sektor.

Untuk menjawab kebutuhan ini, pemerintah Jepang memperkenalkan program Technical Intern Training Program (TITP) dan Specified Skilled Worker (SSW) yang memungkinkan pekerja asing masuk dan bekerja di Jepang.

Kondisi Tenaga Kerja Migran di Jepang

Di atas kertas, program ini tampak sebagai solusi. Namun di lapangan, muncul masalah yang lebih kompleks dari sekadar kekurangan tenaga kerja: yaitu ketidaksesuaian antara profil pekerja migran dengan tuntutan sosial dan budaya Jepang.

Masalah ini tidak hanya soal bahasa atau keterampilan teknis, melainkan soal kemampuan beradaptasi, membangun hubungan sosial, dan menjaga harmoni dalam lingkungan kerja dan masyarakat Jepang.

1. Akar Masalah

Perekrutan pekerja migran masih didominasi oleh orientasi kecepatan dan kuota, bukan kualitas dan kesesuaian profil. Banyak pekerja dikirim tanpa:

  • Bekal bahasa Jepang yang memadai,
  • Pemahaman tentang konsep budaya kerja seperti wa (harmoni kelompok), tatemae (ekspresi demi harmoni), dan honne (perasaan pribadi),
  • Persiapan mental untuk menghadapi tekanan sosial dan psikologis.

Akibatnya, pekerja asing sering kali datang ke Jepang hanya dengan harapan ekonomi, tanpa fondasi yang cukup untuk menghadapi realitas sosial dan budaya setempat.

2. Masalah Turunan

Ketidaksesuaian profil pekerja menghasilkan berbagai masalah turunan:

  • Eksploitasi lebih mudah terjadi karena pekerja tidak memahami isi kontrak maupun hak-hak mereka.
  • Turnover tinggi akibat pekerja merasa tidak cocok atau tidak tahan secara mental.
  • Isolasi sosial karena hambatan bahasa dan budaya membuat mereka hanya bergaul dengan sesama migran.
  • Saling curiga: pekerja merasa ditolak, sementara masyarakat Jepang menilai mereka tidak mau berbaur.

Situasi ini melahirkan rantai ketidakpercayaan dua arah yang memperlebar jarak antara pekerja migran dan masyarakat penerima.

3. Perspektif Budaya: Tatemae, Honne, dan Wa

Salah satu titik kesalahpahaman terbesar adalah perbedaan budaya komunikasi.

Di Jepang, menjaga wa (harmoni) adalah nilai utama. Untuk itu, orang Jepang menggunakan tatemae (ungkapan publik demi harmoni) dan menyimpan honne (perasaan pribadi). Hal ini bukan basa-basi kosong, tetapi etika sosial.

Bagi pekerja asing yang terbiasa bicara apa adanya, tatemae sering dianggap palsu. Sebaliknya, sikap diam atau ekspresi kaku pekerja bisa dianggap tidak ramah oleh orang Jepang. Perbedaan tafsir inilah yang kerap menimbulkan jarak emosional.

4. Testimoni Anonim: Suara dari Lapangan

Di balik data statistik, ada kisah-kisah manusiawi yang memperlihatkan bagaimana pekerja migran berjuang menghadapi jurang budaya, bahasa, dan psikologis.

“Saya sering diam di tempat kerja karena takut salah bicara. Tapi atasan menganggap saya jutek. Padahal saya hanya tidak tahu cara sopan menurut orang Jepang.”

“Kalau saya bertanya, dibilang tidak mandiri. Kalau saya diam, dibilang tidak paham. Rasanya apa pun yang saya lakukan selalu salah.”

“Saya lebih nyaman berkumpul dengan sesama orang Indonesia. Kalau ikut kegiatan orang Jepang, saya tidak mengerti bahasanya, jadi hanya tersenyum. Lama-lama saya berhenti ikut.”

“Kerja fisik capek, tapi yang lebih berat itu mental. Selalu merasa salah, cemas, susah tidur.”

Kesaksian ini menunjukkan bahwa masalah bukan pada kemauan pekerja, melainkan pada kurangnya persiapan dan pemahaman terhadap sistem perekrutan maupun kultur perusahaan penerima.

5. Dampak Jangka Panjang

Jika situasi ini dibiarkan, dampaknya akan meluas:

  • Bagi pekerja migran: stres, depresi, kegagalan kontrak, bahkan trauma.
  • Bagi perusahaan Jepang: kerugian akibat tingginya turnover, rendahnya loyalitas, dan citra buruk di mata publik.
  • Bagi masyarakat Jepang: munculnya sentimen anti-imigran karena pekerja dianggap tidak mau menyesuaikan diri.

Program migrasi yang awalnya ditujukan untuk menutup kekurangan tenaga kerja justru bisa memperdalam jurang sosial.

6. Tanggung Jawab Bersama

Masalah ini tidak bisa hanya disalahkan pada pekerja migran. Perusahaan, lembaga pelatihan, dan agen perekrutan juga harus mengambil tanggung jawab.

Pekerja bukan sekadar tenaga murah, tetapi manusia yang perlu ekosistem pendukung agar bisa bertahan dan berkontribusi jangka panjang. Tanpa itu, integrasi sosial akan gagal secara sistematis.

7. Rekomendasi Perbaikan

Untuk memperbaiki situasi, diperlukan perubahan mendasar:

1. Seleksi berbasis profil holistik

Menilai bukan hanya keterampilan teknis, tetapi juga kesiapan psikologis dan kemampuan adaptasi budaya.

2. Investasi pada pendidikan pra-keberangkatan

Bahasa, etika, budaya, dan hukum ketenagakerjaan Jepang harus diajarkan secara intensif sebelum berangkat.

3. Program integrasi berkelanjutan

Pekerja perlu diarahkan untuk berinteraksi dengan komunitas lokal, bukan hanya komunitas migran.

4. Peran perusahaan sebagai mitra jangka panjang

Perusahaan harus melihat pekerja sebagai investasi, bukan sekadar pengisi kekosongan tenaga kerja.

Kesimpulan

Tenaga kerja migran datang ke Jepang dengan harapan. Namun tanpa persiapan mental, budaya, dan sosial yang memadai, harapan itu bisa berubah menjadi tekanan yang merugikan semua pihak.

Program migrasi hanya akan berhasil jika dipandang bukan sekadar sebagai solusi kekurangan tenaga kerja, tetapi sebagai proses integrasi manusia seutuhnya.

Yang dibutuhkan Jepang bukan hanya pekerja keras, tetapi pekerja yang siap hidup, berkembang, dan membaur dalam masyarakat Jepang.

Ditulis oleh:

Jehoshua Lawalata

  • Direktur LPK Kofuku
  • Direktur Mirai Map Co., Ltd.

Simpan Video dan Foto dari Threads dan Instagram dengan Mudah

0

BloggerBorneo.com – Threads dan Instagram telah mengubah cara kita menikmati konten digital, menyediakan aliran video, reels, GIF, dan foto yang memikat, mulai dari momen sehari-hari hingga peristiwa global.

Namun, ketiadaan opsi unduh langsung sering membuat pengguna frustrasi saat ingin menyimpan klip atau gambar untuk dilihat offline.

Simpan Video dan Foto dari Threads dan Instagram dalam Kualitas Tinggi

Rekaman layar atau tangkapan sering kali menghasilkan kualitas rendah, mengurangi daya tarik visual konten asli.

Untungnya, alat online seperti https://threadsdownload.net/id dan https://reelsvideo.io/id hadir untuk menjembatani kesenjangan ini, memungkinkan unduhan cepat dalam format MP4 atau JPG dengan resolusi hingga 4K.

Alat ini dirancang untuk kesederhanaan, aman, dan tidak memerlukan keahlian teknis, menjadikannya solusi ideal untuk semua pengguna.

reelsvideo.io: Unduh Konten Instagram dengan Cepat

Bagi penggemar Instagram, https://reelsvideo.io/id adalah alat unggulan untuk mengunduh reels, video IGTV, dan foto dalam resolusi tinggi tanpa watermark.

Layanan gratis ini tidak meminta registrasi atau instalasi software, mengonversi video ke MP4 dan foto ke JPG, cocok untuk semua perangkat.

Baik untuk menyimpan reels tren, tutorial, atau karusel foto, situs ini menawarkan pengalaman yang efisien.

Langkah-langkah untuk mengunduh dengan reelsvideo.io:

  1. Buka Instagram dan temukan reel, IGTV, atau foto yang ingin disimpan.
  2. Ketuk “Bagikan” dan pilih “Salin Tautan”.
  3. Kunjungi https://reelsvideo.io/id, tempelkan tautan di kolom input.
  4. Klik “Download” dan pilih kualitas atau format (hingga 4K jika tersedia).

Situs ini cepat, mendukung semua sistem operasi, dan tidak membatasi jumlah unduhan. Antarmukanya yang bersih menghilangkan gangguan, menjadikannya pilihan ideal untuk pengguna kasual maupun profesional.

threadsdownload.net: Solusi untuk Threads

Threads, dengan fokus pada percakapan visual, dipenuhi video pendek, GIF, dan foto yang sering ingin disimpan pengguna. https://threadsdownload.net/id menawarkan layanan gratis dan langsung untuk mengunduh konten ini dalam resolusi tinggi.

Tanpa perlu akun, situs ini mengonversi video ke MP4 dan mendukung GIF atau JPG, mempertahankan kualitas asli hingga 1080p atau 4K.

Panduan lima langkah untuk mengunduh:

  1. Di Threads, temukan postingan dengan konten yang diinginkan.
  2. Ketuk ikon “Bagikan” dan salin tautan.
  3. Buka https://threadsdownload.net/id, masukkan tautan di kolom yang tersedia.
  4. Tunggu analisis konten selesai.
  5. Pilih jenis file (video, GIF, atau foto) dan unduh kualitas terbaik.

Layanan ini berfungsi di semua perangkat, tanpa iklan invasif, dan mematuhi aturan dengan hanya mendukung konten publik.

Mengapa Alat Ini

Kedua situs ini menawarkan kemudahan penggunaan dan kualitas tinggi. File yang diunduh tetap jernih, ideal untuk pengeditan atau presentasi.

Tanpa instalasi, risiko keamanan berkurang, dan privasi dijamin karena tidak ada data yang disimpan. Cocok untuk pelajar, kreator, atau siapa saja yang ingin mengarsipkan konten digital.

Kesimpulan: Mulai Koleksi Anda

Dengan https://threadsdownload.net/id untuk Threads dan https://reelsvideo.io/id untuk Instagram, mengunduh konten menjadi tugas yang cepat dan efisien.

Cobalah sekarang untuk menyimpan video dan foto favorit Anda dengan kualitas terbaik, tanpa kerumitan.

Antivirus vs Internet Security Suite: Which Do You Really Need?

BloggerBorneo.com – Internet security and antivirus software are different. For various devices, users and purposes, each has its own unique set of features, advantages and disadvantages.

So, naturally, one would wonder, ” How exactly are internet security and antivirus software differs from each other?”

Antivirus vs Internet Security Suite

Antivirus and Internet Security are essential programs for protecting your machine and data. They assist you in preventing, discovering, and deleting malware and internet threats that may harm your machine, data, or web security or privacy.

In this blog, let us compare antivirus and internet security in terms of definition, security mechanisms, and cost. How do they safeguard your device and data? After reading this article, you’ll know which one is best for you.

What Is Antivirus Software?

​Antivirus software are designed to identify and eliminate malware, which includes worms, trojans horses, ransomware and viruses. In earlier versions, antivirus software would scan your device’s files for known malware signatures.

In the past, antivirus programs would compare the files on your device to a database of known malware “signatures.” This method is called signature-based detection. The program would either eliminate or flag everything that matched.

However, cybercriminals are becoming more intelligent. For this reason, heuristic-based detection is now being used by contemporary antivirus engines. This means that the application looks at a file’s activity to identify suspicious features, even if they aren’t already present in the database.

How does it work?

Antivirus software acts a little army, always scanning your sytem for potential threats in the existing files. They monitor all internal activities from laptops to servers.

But antivirus programs these days are far more advanced. These days, you may get protection against malicious files even before they reach your hard drive thanks to features like real-time scanning and online threat detection.

​What is Internet Security Software?

Internet Security Software encompasses several additional features and programs including antivirus software. With these apps, you can secure your online transactions and data against identity thieves, phishers, and hackers.

Here are the following online threats that might compromise your privacy and information:

  • Intercepting your network traffic
  • Hacking your accounts
  • Phishing for your credentials
  • Spamming your inbox
  • Impersonating your identity

Essential Difference Between Antivirus and Internet Security

In this section, we will explore the difference between Antivirus Software and Internet Security:

Definition

The term “malware” refers to programs that are intentionally designed to cause harm to your device or data. Antivirus software is designed to safeguard your device against these programs.

Internet security software safeguards your device and data againts internet threats. They protect your privacy and PC from hackers and other harmful online attacks.

Security measures

Antivirus software is crucial for detecting and eliminating malware from your computer since it provides fundamental security capabilities including scanning, installing, and updating.

On thr other hand, internet security offers a wide range of enhance security features, including VPNs, password managers, parental controls, anti-spamware and anti-phishing and browser protection.

If you want to keep your information and online activities safe from hackers, identity thieves, and fraudsters, you need these.

Money spent

In general, antivirus software is less expensive than internet security software and even some antivirus are free. However, free antivirus software are restricted in terms of its capabilities, functionality or support, or may not be capable of protecting you from several online risks.

Internet Security is more costly than Antivirus, but it provides more value and functionality for the price. Additionally, it can secure your devices in a thorough and multi-layered way.  It includes customer service, technical support, or a money-back guarantee.

Parental supervision

You can’t keep tabs on your kids internet usage or set their limits since antivirus software don’t offer parental control tools. Cybersecurity, pornographic contents, online predators and other online behaviours might result from such exposure.

You can monitor your children’s online activity, protect them from harmful contents with filters and set limitations on their use using the parental controls of internet security.

Also, you have the option to manage their screen time, restrict their access to certain websites or applications or even block their search results.

Network security

No amount of antivirus protection can prevent hackers from exploiting security holes in your network and stealing sensitive data. Hackers may hijack your online sessions, steal sensitive information, or intercept your network data in a different ways.

The firewall and VPN features of Internet Security assist in securing your network against intruders. To safeguard confidential data against techniques such as Packet Sniffing, a firewall controls and watches all network traffic, incoming and outgoing. It disallows any connections that are dangerous or unwanted.

Employ a virtual private network (VPN) to encrypt everything transferred between your device and the web. It renders you untraceable and anonymous on the web by effectively masking your IP address and location.

Notifications for users

Antiviruses alert users when they detect or remove malware or need updates. You may be alerted to the current state and activity of your antivirus software and take appropriate action if necessary.

When internet security software detects or prevents online assault, or when it blocks or warns you about harmful websites, emails, or downloads, you will get an alert.

Utilization

An antivirus software is like a plug-and-play item. It doesn’t need any complicated configuration or personalization. It requires no more action beyond installation and running. Antivirus software often includes an easy-to-navigate interface and is light on system resources and battery life.

Internet Security is more complicated and could necessitate some technical skills and expertise to operate and optimize. To ensure your internet security performs as desired, you may need to adjust its settings, preferences, or features.

Internet Security software usually has a more sophisticated and comprehensive interface and may consume more of your device’s resources or battery.

Obligatory

Antivirus software is necessary for all internet-accessing devices, as malware can infect them through various channels. These include portable media, email attachments, and software downloads.

Data loss and privacy theft are just two of the many issues that malware may bring about. In order to keep your device safe from infections, while keeping it dashing, you will need an antivirus software.

Since online assault could compromise your data and privacy, Internet Security is essential for every device that transmits or saves sensitive information, such as financial data, passwords or identity files.

Access Management

Antivirus software does not regulate your access to a variety of websites or services, so you are free to use of visit any website that you desire, regardless of security or reputation.

This poses a risk of visiting harmful websites or using deceptive services that could harm your device, take your information or deceive you.

When you use Internet Security, it controls what websites and services you may access. This means that it can prevent you from accessing dangerous, harmful, or unsuitable websites and services.

If you want to keep your device, data, and online privacy and security safe, this may shield you from dangerous websites and services.

Final Thoughts

You choose an antivirus or internet security solution based on how you use your devices and the level of protection you need.

Antivirus software provides basic security for casual users. If you want complete identity, data, and online protection, an internet security suite is a better option.

If it handles sensitive consumer data, your organisation requires more than malware protection. Internet security suites safeguard against online risks, particularly those that are not manifested as files.

Prioritizing complete security is the best course of action in the present digital environment, where cybercrime is growing more sophisticated.

In this best security software comparison, antivirus software is the minimum option but an Internet Security suite is ultimately the best option for getting total peace of mind.

AUTHOR BIO:

Jennysis Lajom has been a content writer for years. Her passion for digital marketing led her to a career in content writing, graphic design, editing, and social media marketing. She is also one of the resident SEO writers from Softvire, a leading IT distributor. Follow her at Softvire Global Market now!

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Prompt Cerdas untuk Bikin Game Edukasi Interaktif di Canva AI

0

BloggerBorneo.com – Tantangannya, banyak pendidik, trainer, dan content creator mengira bahwa membuat game berarti harus menguasai software rumit, jago desain, atau bahkan paham coding, padahal waktu mengajar saja sudah padat.

Kabar baiknya: berkat Canva AI, asumsi tersebut sudah tidak berlaku lagi.

Bikin Game Edukasi Interaktif di Canva AI

Dengan memanfaatkan prompt cerdas yang ditulis rapi dan spesifik, Anda bisa mengubah ide menjadi prototipe game edukasi interaktif hanya dalam beberapa menit serius, kurang dari 10 menit dan langsung bisa dimainkan lewat mode Presentasi atau dibagikan via tautan.

Canva AI bekerja seperti asisten kreatif: Anda menyebutkan sasaran belajar, audiens, gaya visual, serta mekanika game, lalu AI menyodorkan rancangan awal yang sudah cukup matang untuk langsung dipakai. Tinggal sedikit fine-tuning, hasilnya siap digunakan.

Mengapa Canva AI Efektif untuk Game Edukasi?

Game interaktif dalam konteks pembelajaran mendorong siswa untuk active recall (mengingat dan menerapkan konsep, bukan sekadar membaca), memberi umpan balik instan, serta menyediakan variasi format yang membuat belajar jauh dari kata membosankan.

Secara teknis, Canva mendukung interaktivitas melalui link antarhalaman, tombol navigasi, area klik, serta animasi sederhana, audio latar, hingga sticker countdown.

Hasilnya, guru yang tadinya “anti-desain”, pelatih dengan waktu sempit, atau kreator yang butuh konten cepat bisa langsung mengeksekusi ide tanpa hambatan teknis.

Kerangka Prompt Cerdas S.P.E.C.T.R.U.M.

Agar benar-benar anti membosankan dan realistis dibuat dalam <10 menit, gunakan kerangka berikut:

  • Sasaran belajar → kompetensi yang ingin dicapai.

  • Pengguna → siapa audiensnya (usia, tingkat kelas, konteks).

  • Eksperimen game → mekanika: kuis berlevel, tebak gambar, branching story, board path.

  • Content pack → topik, contoh soal, kata kunci.

  • Tampilan → gaya visual, warna sekolah/brand.

  • Rambu interaksi → aturan, navigasi benar/salah, feedback.

  • Ukuran keluaran → jumlah slide, level, durasi ideal.

  • Metrik → indikator keberhasilan (misalnya skor minimal).

Contoh prompt:

“Bertindak sebagai game designer pendidikan. Rancang permainan kuis interaktif 8–10 slide bertema Sistem Pencernaan (Kelas 8). Audiens: 13–14 tahun. Mekanika: 3 level dengan peningkatan kesulitan; jawaban benar → lanjut level; salah → hint singkat + opsi ulang. Tampilkan halaman intro (judul, tujuan), aturan main ringkas, level 1–3 (masing-masing 3 pertanyaan pilihan ganda), halaman ringkasan skor. Gaya visual: cerah, ikon organ tubuh, tipografi mudah dibaca. Sertakan teks siap salin untuk pertanyaan, opsi A–D, kunci, dan feedback. Siapkan placeholder tombol ‘Mulai’, ‘Lanjut’, ‘Coba Lagi’, dan link antarhalaman.”

Dengan prompt seperti ini, Canva AI akan memunculkan konsep game yang hanya perlu Anda lengkapi dengan interaktivitas sederhana.

Workflow 10 Menit Bikin Game Edukasi

  • Menit 0–2: pilih template presentasi interaktif yang clean.

  • Menit 2–4: gunakan Magic Write untuk menghasilkan 6–10 pertanyaan berjenjang + feedback benar/salah.

  • Menit 4–6: jalankan Magic Design agar gaya visual konsisten (warna, ikon, cover).

  • Menit 6–8: tempel pertanyaan ke slide, sisipkan tombol navigasi, buat link.

  • Menit 8–9: tambahkan audio latar ringan + sticker timer.

  • Menit 9–10: uji alur (Present → klik semua jalur), perbaiki typo, bagikan tautan.

Variasi Genre Game Edukasi

  • Board Game Jalur: misalnya 15 petak bertema Pecahan untuk Kelas 5 dengan pion dan kartu tantangan.

  • Escape Room Sains: 7 slide berisi teka-teki berbasis gambar/diagram hingga kode akhir.

  • Teka-Teki Silang: kosakata Bahasa Inggris SMA, lengkap dengan kisi-kisi kotak dan kunci jawaban.

  • Branching Story: narasi interaktif di mana keputusan siswa memengaruhi akhir cerita.

Anda bisa memanfaatkan fitur Bulk Create di Canva untuk memangkas waktu input soal dengan mengunggah CSV/Spreadsheet.

Tips Polishing dan Aksesibilitas

  • Tambahkan humor ringan di intro agar suasana lebih cair.

  • Pastikan feedback salah tetap suportif, bukan menghakimi.

  • Gunakan font ≥24pt dan kontras tinggi agar mudah dibaca semua siswa.

  • Tambahkan progress indicator (“Level 2/3”) agar pemain tahu posisinya.

  • Siapkan dua versi bank soal (mudah & menantang) agar bisa disesuaikan dengan kondisi kelas.

Penutup

Jika sebelumnya membuat game edukasi terdengar menakutkan, kini Anda sudah punya playbook praktis: gunakan kerangka S.P.E.C.T.R.U.M., manfaatkan Magic Write untuk konten, Magic Design untuk visual, lalu rangkai interaktivitas dengan link, tombol navigasi, dan sedikit animasi.

Hasilnya: pengalaman belajar yang anti membosankan, selesai dalam kurang dari 10 menit, dan siap dimainkan di kelas tatap muka, online meeting, atau dibagikan sebagai tautan mandiri.

Mulailah dari satu prompt cerdas hari ini, dan rasakan bagaimana pelajaran yang tadinya datar berubah menjadi petualangan belajar yang dinanti-nanti.

Tanpa perlu jago desain, tanpa perlu coding—cukup ide, beberapa klik, dan sisanya biarkan Canva AI yang mengeksekusi. (DW)

10 Daftar Website AI untuk Merubah Gambar Menjadi Video

0

BloggerBorneo.com – Di era digital saat ini, teknologi Artificial Intelligence (AI) semakin banyak dimanfaatkan untuk mempermudah pekerjaan kreatif, termasuk dalam mengubah gambar menjadi video.

Proses yang dulunya memerlukan keahlian desain dan waktu lama kini dapat dilakukan hanya dengan beberapa klik.

Daftar Website AI untuk Merubah Gambar Menjadi Video

Banyak website berbasis AI yang menawarkan fitur image-to-video converter, cocok untuk kebutuhan konten media sosial, presentasi, hingga keperluan bisnis.

Berikut adalah 10 daftar website AI terbaik untuk merubah gambar menjadi video yang bisa Anda coba:

1. Canva

Canva dikenal sebagai salah satu platform desain grafis paling populer di dunia. Selain untuk membuat poster, banner, atau presentasi, Canva kini sudah mendukung fitur AI image-to-video.

  • Kelebihan: Antarmuka sederhana, banyak template gratis, integrasi musik dan animasi.

  • Kegunaan: Cocok untuk pemula maupun profesional yang ingin membuat video dari gambar dengan cepat.

2. Kapwing

Kapwing adalah editor online berbasis cloud yang mendukung berbagai kebutuhan editing, termasuk mengubah gambar menjadi video. Dengan teknologi AI, Kapwing mampu menambahkan efek transisi otomatis.

  • Kelebihan: Mendukung kolaborasi tim, hasil bisa langsung diunduh dalam kualitas HD.

  • Kegunaan: Sangat berguna untuk content creator TikTok, Instagram Reels, maupun YouTube Shorts.

3. VEED

VEED.io merupakan website editing video populer dengan fitur AI video generator. Anda dapat mengunggah gambar, lalu sistem akan menambahkan transisi, efek, dan bahkan subtitle otomatis.

  • Kelebihan: Tools editing lengkap, tersedia auto-caption, mudah digunakan.

  • Kegunaan: Cocok untuk membuat video promosi bisnis atau konten edukasi singkat.

4. OnlineConverter

OnlineConverter lebih dikenal sebagai situs untuk mengubah format file, namun juga memiliki fitur konversi gambar ke video. Meski tampilannya sederhana, fungsinya tetap efektif.

  • Kelebihan: Gratis, cepat, tidak perlu registrasi.

  • Kekurangan: Fitur terbatas, tidak ada efek animasi.

  • Kegunaan: Baik digunakan jika hanya membutuhkan konversi dasar tanpa banyak editing.

5. InVideo

InVideo adalah platform editing online yang didukung AI untuk membuat video profesional dari gambar. Website ini menyediakan banyak template siap pakai.

  • Kelebihan: Ribuan template, integrasi voiceover AI, serta stok musik gratis.

  • Kegunaan: Ideal untuk bisnis, marketing, dan pembuatan iklan online.

6. Convert2Video

Convert2Video adalah layanan online sederhana yang memungkinkan pengguna mengubah gambar menjadi video dengan tambahan musik.

  • Kelebihan: Proses cepat, mudah digunakan.

  • Kekurangan: Fitur terbatas dibandingkan platform besar.

  • Kegunaan: Cocok untuk kebutuhan personal seperti slideshow foto kenangan.

7. Vimeo Video Editor

Selain sebagai platform berbagi video, Vimeo kini menyediakan editor berbasis AI. Anda bisa mengunggah gambar lalu sistem akan membantu membuat video dengan transisi profesional.

  • Kelebihan: Terintegrasi langsung dengan platform Vimeo, hasil berkualitas tinggi.

  • Kegunaan: Cocok untuk filmmaker indie, presentasi profesional, atau branding perusahaan.

8. MindVideo.ai

MindVideo.ai adalah salah satu website AI terbaru yang fokus pada generative video. Teknologi ini mampu mengubah gambar menjadi video animasi yang dinamis.

  • Kelebihan: Menggunakan AI canggih, hasil lebih kreatif dan unik.

  • Kegunaan: Ideal untuk eksplorasi konten kreatif, animasi, atau video artistik.

9. Adobe Express

Adobe Express adalah bagian dari ekosistem Adobe yang terkenal dalam dunia kreatif. Website ini menawarkan fitur AI video editor, termasuk membuat video dari kumpulan gambar.

  • Kelebihan: Terintegrasi dengan Adobe Stock, banyak efek premium, kualitas profesional.

  • Kegunaan: Cocok untuk desainer grafis dan content creator yang ingin hasil lebih maksimal.

10. Clipfly AI

Clipfly AI adalah website berbasis AI khusus untuk membuat video singkat dari gambar. Teknologinya memungkinkan pengguna menghasilkan video dalam hitungan menit.

  • Kelebihan: Proses cepat, ramah pemula, mendukung musik otomatis.

  • Kegunaan: Cocok untuk membuat konten viral di media sosial.

Kesimpulan

Mengubah gambar menjadi video kini bukan lagi hal yang rumit. Dengan bantuan website AI, siapa pun dapat membuat konten menarik hanya dalam beberapa klik.

Dari yang sederhana seperti OnlineConverter hingga yang profesional seperti Adobe Express, setiap platform memiliki keunggulannya masing-masing.

Jika Anda pemula, Canva dan Kapwing bisa menjadi pilihan mudah. Namun, jika ingin hasil lebih kreatif dan unik, Anda bisa mencoba MindVideo.ai atau Clipfly AI.

Pilihlah sesuai dengan kebutuhan, apakah untuk personal, bisnis, atau branding profesional. (DW)

Tambang Emas Rakyat di Kalimantan Barat: Legalitas, Razia, dan Jalan Panjang Perizinan

0

BloggerBorneo.com – Fenomena Tambang Emas Rakyat (TER) kembali menjadi sorotan publik, khususnya di wilayah Kalimantan Barat.

Sejak awal 2025, aparat keamanan gencar melakukan razia besar-besaran terhadap aktivitas pertambangan emas tanpa izin atau yang populer disebut PETI (Pertambangan Tanpa Izin).

Tambang Emas Rakyat di Kalimantan Barat

Penindakan ini tidak hanya menyasar lokasi tambang, tetapi juga jaringan penampung emas ilegal.

Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Tambang Emas Rakyat? Apakah aktivitas ini legal atau ilegal menurut hukum Indonesia? Dan jika legal, bagaimana prosedur mengajukan izinnya?

Apa Itu Tambang Emas Rakyat?

Tambang Emas Rakyat pada dasarnya adalah praktik pertambangan skala kecil yang dilakukan oleh penduduk setempat dengan peralatan sederhana dan investasi terbatas.

Dalam regulasi resmi, istilah ini masuk dalam kategori Pertambangan Rakyat, yaitu kegiatan pertambangan yang dilakukan oleh masyarakat di wilayah tertentu yang telah ditetapkan pemerintah sebagai Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR).

Agar kegiatan ini sah secara hukum, para penambang wajib memiliki Izin Pertambangan Rakyat (IPR). Tanpa izin ini, kegiatan tambang langsung dikategorikan sebagai ilegal.

Legal atau Ilegal?

Status hukum Tambang Emas Rakyat sangat jelas:

  • Legal, jika dilakukan di dalam WPR dan disertai IPR yang diterbitkan pejabat berwenang atas nama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

  • Ilegal, jika dilakukan di luar WPR atau tanpa IPR. Dalam hal ini, pelaku dapat dijerat pidana penjara hingga 5 tahun dan denda maksimal Rp100 miliar, sebagaimana diatur dalam Pasal 158 Undang-Undang Minerba.

Landasan Hukum

Beberapa regulasi yang menjadi dasar hukum pertambangan rakyat adalah:

  1. UU No. 4 Tahun 2009 jo. UU No. 3 Tahun 2020 tentang Minerba, yang mengatur kerangka hukum WPR dan IPR.

  2. PP No. 96 Tahun 2021, yang merinci mekanisme perizinan, persyaratan teknis, lingkungan, hingga kewajiban pemegang izin.

  3. Kepmen ESDM No. 174.K/MB.01/MEM.B/2024, yang berisi pedoman teknis pemberian IPR.

  4. Kebijakan terbaru Kementerian ESDM (2023/2024), yang memperluas batasan luas IPR, memperpanjang jangka waktu izin hingga 10 tahun, serta mengatur skema iuran khusus bagi pertambangan rakyat.

Situasi Kalimantan Barat: Razia PETI

Kalimantan Barat menjadi salah satu episentrum aktivitas PETI di Indonesia. Sepanjang 2025, Polda Kalbar berhasil mengungkap 40 kasus PETI di 26 lokasi dengan mengamankan lebih dari 65 tersangka.

Dari operasi tersebut, aparat juga menyita emas seberat 33,71 kilogram, alat berat, hingga uang asing yang diduga terkait jaringan perdagangan emas ilegal.

Razia ini dilakukan karena mayoritas kegiatan penambangan di Kalimantan Barat masih berada di luar WPR dan tidak mengantongi izin resmi.

Selain alasan hukum, faktor kerusakan lingkungan akibat penggunaan merkuri serta potensi perputaran ekonomi ilegal juga menjadi pertimbangan utama aparat.

Cara Mengurus IPR: Langkah Legal

Bagi masyarakat yang ingin menambang emas secara sah, pemerintah sebenarnya telah membuka jalan formal melalui sistem OSS-RBA (Online Single Submission – Risk Based Approach).

Prosesnya adalah sebagai berikut:

  1. Pastikan lokasi berada di WPR. Tanpa status WPR, izin tidak dapat diterbitkan.

  2. Tentukan bentuk pemohon. IPR dapat diajukan perorangan (maksimal 5 hektar) atau koperasi (maksimal 10 hektar).

  3. Siapkan dokumen persyaratan, antara lain:

    • Nomor Induk Berusaha (NIB) melalui OSS-RBA,

    • KTP dan bukti domisili setempat,

    • Surat Keterangan Fiskal,

    • Dokumen lingkungan (SPPL, UKL-UPL, atau AMDAL sesuai skala),

    • Rencana kerja dan peta lokasi di dalam WPR.

  4. Ajukan permohonan melalui OSS-RBA. Sistem ini akan menyalurkan permohonan ke pejabat berwenang yang ditunjuk Menteri ESDM.

  5. Menunggu verifikasi. Jika semua persyaratan terpenuhi, izin dapat diterbitkan dengan masa berlaku hingga 10 tahun.

  6. Laksanakan kewajiban pasca-izin. Pemegang IPR wajib mulai menambang paling lambat 3 bulan setelah izin terbit, mematuhi ketentuan lingkungan, melaporkan kegiatan, dan membayar iuran pertambangan rakyat.

Mengapa Masih Banyak yang PETI?

Meski jalur legal tersedia, jumlah WPR yang ditetapkan pemerintah masih terbatas. Akibatnya, banyak penambang tidak punya pilihan selain menambang di luar WPR, yang secara otomatis masuk kategori ilegal.

Proses birokrasi yang panjang, keterbatasan informasi, dan rendahnya akses masyarakat terhadap OSS juga menjadi kendala besar.

Penutup

Tambang Emas Rakyat pada dasarnya memiliki ruang legal dalam hukum Indonesia. Namun, legalitas itu hanya berlaku jika kegiatan dilakukan di wilayah yang sudah ditetapkan sebagai WPR dan pemiliknya mengantongi IPR.

Tanpa itu, seluruh aktivitas langsung dikategorikan sebagai PETI dan berhadapan dengan sanksi hukum berat.

Razia besar-besaran di Kalimantan Barat tahun 2025 menunjukkan bahwa pemerintah semakin serius menindak penambangan ilegal.

Namun, di sisi lain, masih ada pekerjaan rumah besar untuk memperluas WPR, mempercepat penerbitan izin, serta memberikan pembinaan agar masyarakat penambang bisa beralih ke jalur legal tanpa kehilangan mata pencaharian.

Referensi:

Crackdown, Ahli Rusuh, dan Politik Kekuasaan di Era Prabowo

0

BloggerBorneo.com – Situasi politik dan keamanan Indonesia kembali memanas. Presiden Prabowo melakukan kunjungan kepada aparat kepolisian yang terluka akibat bentrokan dengan massa demonstrasi.

Di sisi lain, para korban sipil yang jumlahnya tidak sedikit justru luput dari perhatian. Hingga kini tercatat tujuh orang meninggal akibat rangkaian kekerasan massal.

Demonstrasi vs Kerusuhan

Jika diperhatikan gambaran apa yang tersirat dari kalimat pembuka diatas? Bukankan lebih tampak jika Pemerintah seakan lebih fokus memberikan simpati kepada mereka yang menjadi penopang kekuasaan.

Fenomena ini menandai dimulainya periode crackdown atau tindakan keras negara terhadap masyarakat sipil.

Kehadiran militer di jalan-jalan, lengkap dengan kendaraan tempur dan tank, tidak hanya menjadi upaya pengendalian situasi, melainkan juga pesan simbolis: menebar rasa takut agar massa yang beringas tunduk.

Aparat bahkan mulai memasuki kampus-kampus dan menyasar tokoh-tokoh gerakan, seperti penangkapan paksa terhadap Direktur Lokataru, Delpedro Marhaen.

Garis Batas yang Sering Dikaburkan

Dalam analisis gerakan sosial, penting membedakan demonstrasi dengan kerusuhan (riot). Demonstrasi adalah bentuk unjuk rasa, bisa keras, bahkan kadang berujung bentrok, tetapi tetap dalam kerangka advokasi tuntutan.

Sementara itu, kerusuhan cenderung diwarnai tindakan anarkis seperti pembakaran, penjarahan, dan kekerasan acak terhadap target tertentu.

Kasus yang terjadi belakangan ini menunjukkan adanya eskalasi yang berbeda. Tidak hanya kantor polisi dan DPRD yang dibakar, tetapi juga rumah pribadi pejabat publik hingga menteri keuangan ikut menjadi sasaran.

Dari literatur para ahli seperti Stanley Tambiah, Paul Brass, dan Charles Tilly, kerusuhan tidak pernah bersifat spontan. Selalu ada pihak-pihak yang disebut sebagai “riot specialists” atau ahli rusuh.

Mereka memiliki keahlian khusus untuk memicu, mengarahkan, hingga menghentikan kerusuhan pada momen tertentu.

Pertanyaannya: apakah mahasiswa dan aktivis pro-demokrasi memiliki kemampuan teknis untuk membakar markas polisi atau bahkan menyerbu markas Brimob? Jawabannya hampir pasti tidak.

Keahlian ini, menurut banyak kajian, justru dimiliki kalangan intelijen atau pihak yang pernah bersinggungan dengan operasi keamanan negara.

Pola Lama yang Berulang

Sejarah Indonesia tidak asing dengan pola konflik seperti ini. Kerusuhan Malari 1974 maupun tragedi 1998 menunjukkan bahwa kerusuhan massal kerap kali melibatkan faksionalisme militer dan kepentingan elit politik.

Pelaku-pelaku politik masa lalu bahkan kini masih menduduki kursi kekuasaan. Tidak berlebihan jika publik mulai mempertanyakan: apakah kerusuhan kali ini merupakan pengulangan skenario lama dengan wajah baru?

Alih-alih menyalahkan mahasiswa atau masyarakat sipil, sudah sepatutnya pemerintah bercermin. Menuduh pihak asing sebagai dalang kerusuhan, mulai dari Soros, CIA, hingga USAID tanpa bukti yang jelas hanyalah cara mudah untuk mengalihkan isu.

Strategi ini justru merusak akal sehat publik karena mengaburkan siapa sebenarnya yang paling diuntungkan dari kekacauan ini.

Penutup

Crackdown yang kini berlangsung berpotensi menghasilkan kambing hitam baru. Mahasiswa, aktivis, bahkan masyarakat sipil bisa jadi korban narasi rekayasa elit.

Padahal, sejarah menunjukkan bahwa konflik besar di Indonesia seringkali lahir dari dalam lingkaran kekuasaan itu sendiri.

Rakyat tentu sulit percaya bahwa masyarakat biasa, apalagi mahasiswa, bisa dengan mudah menyerang markas Brimob—sebuah institusi yang begitu kuat.

Pemerintah sebaiknya lebih jujur dalam membaca situasi, bukan sekadar membingkai narasi yang menuduh rakyat sebagai biang kerok. Jika tidak, kita hanya akan mengulang luka lama yang tidak pernah benar-benar sembuh. (DW)

Wacana DPR Versi Indonesia Idol: Antara Lucu, Serius, dan Membahayakan

0

BloggerBorneo.com – Belakangan muncul wacana yang cukup heboh: anggota DPR harus memenuhi syarat layaknya audisi bakat.

Mulai dari minimal lulusan S2, skor TOEFL di atas 500, IPK 2,75, good looking, bisa Microsoft Office dan Canva, bebas korupsi, bahkan dipilih lewat sistem voting ala Indonesian Idol.

Wacana DPR Versi Indonesia Idol

Sepintas terdengar keren, modern, bahkan futuristik. Namun jika dicermati lebih dalam, wacana ini justru bisa menimbulkan efek samping serius bagi tatanan sosial, ekonomi, hingga hiburan rakyat.

Mari kita bahas satu per satu dengan kepala dingin tapi tetap dengan hati yang ringan.

S2 dan TOEFL 500: DPR atau Kursus Bahasa Inggris?

Mewajibkan anggota DPR berpendidikan S2 dan lancar berbahasa Inggris memang terdengar berkelas. Tetapi bayangkan jika rakyat harus ikut kursus bahasa Inggris dulu setiap kali ingin menyampaikan aspirasi.

Demo bisa bubar bukan karena gas air mata, tapi karena salah grammar. Lagi pula, S2 di negeri ini seringkali bisa dibeli di toko daring yang juga menjual pakan burung.

Kalau syarat ini diberlakukan, justru kita bisa mematikan industri “ijazah kilat” yang selama ini menopang ekonomi bawah tanah.

SKCK Bebas Korupsi: Media Krisis Hiburan

Ide agar semua calon anggota DPR harus bersih dari catatan kriminal memang mulia. Tetapi, apa jadinya media nasional tanpa berita korupsi?

Bayangkan koran pagi hanya berisi “Anggota DPR Hadir Rapat Tepat Waktu dan Tidak Tidur.” Itu bukan berita, itu fiksi ilmiah.

Lagi pula, rakyat sudah terlanjur menjadikan drama politik sebagai hiburan gratis. Tanpa skandal, negeri ini bisa terasa sepi.

Seleksi Ala Indonesian Idol: Demokrasi atau Kuis SMS?

Memilih DPR lewat voting SMS memang terdengar demokratis. Tapi risikonya, yang lolos bukanlah mereka yang punya visi misi, melainkan yang pandai menyanyi dangdut atau joget TikTok.

Rapat paripurna bisa berubah jadi konser musik. Apalagi biaya SMS tidak murah—rakyat bisa nombok demi mendukung “idola” politiknya. Demokrasi akhirnya terancam berubah menjadi kuis berhadiah pulsa.

Larangan Baliho, Kaos, dan Amplop: UMKM Sakral yang Terancam

Kalau baliho dan kaos kampanye dilarang, bagaimana nasib tukang sablon, percetakan, hingga sopir truk pengangkut spanduk? Lima tahunan sekali mereka mendapat rezeki besar dari proyek politik.

Menghapus tradisi ini sama saja membunuh UMKM paling sakral di Indonesia. Bahkan amplop serangan fajar pun bisa dianggap sebagai bentuk “BLT instan”—subsidi langsung tanpa APBN. Efisien, meski tentu saja ilegal.

Good Looking, IPK 2,75, Bisa Canva: DPR atau Audisi Miss Universe?

Membayangkan DPR diisi orang-orang good looking dengan IPK sempurna memang menyenangkan. Namun jangan-jangan mereka lebih sibuk mendebatkan template Canva ketimbang pasal undang-undang.

Lagi pula, politisi besar banyak yang lahir dari IPK nyaris koma. Itu bukan kelemahan, melainkan skill bertahan hidup: titip absen, mencontek, atau menyuap dosen—semua merupakan bekal politik tingkat tinggi.

Public Speaking Wajib: Lalu dari Mana Meme Lucu Berasal?

Jika semua anggota DPR pandai bicara, siapa yang akan bikin blunder legendaris seperti “rakyat tolol sedunia”? Ingat, humor politik sering lahir dari kesalahan ucap. Tanpa itu, warganet bisa kehilangan sumber meme nasional.

Tanpa Staf Khusus: Nepotisme Tergusur

Melarang DPR punya staf khusus berarti menghapus ladang nafkah bagi anak, ponakan, hingga ipar yang selama ini menempel di kursi kekuasaan.

Nepotisme adalah “kearifan lokal” yang sudah mendarah daging. Kalau semua kerjaan dikerjakan sendiri, DPR bisa benar-benar produktif—dan itu justru mengkhawatirkan.

DPR Mahir Bela Diri: Jalanan Jadi Arena MMA

Bayangkan jika semua anggota DPR belajar silat atau karate. Ketika ada rakyat yang menghadang, alih-alih berdialog, bisa-bisa langsung di-smackdown. Jalanan ibu kota berubah jadi arena MMA gratis.

Tinggal di Rusun DPR: Big Brother Versi Politik

Wacana agar anggota DPR tinggal di rusun biar tak kena macet justru berpotensi menciptakan reality show paling heboh.

Kamera tersembunyi bisa menyiarkan drama harian mereka: rebutan lauk di kulkas, ngutang di warung, hingga perselingkuhan ala sinetron. Ini tontonan yang bahkan lebih seru dari sidang paripurna.

Tanpa Rapat Hotel: Vendor Politik Terancam

Melarang rapat di hotel bintang lima berarti merampas kesempatan vendor katering, florist, dan sound system untuk ikut menikmati kue demokrasi.

Selain itu, bagaimana anggota DPR bisa memahami penderitaan rakyat kalau tidak dibandingkan dengan jacuzzi hotel?

Tes Konsentrasi: Hilangnya Simulasi Ekonomi Digital

Jika DPR benar-benar fokus, mereka tidak lagi tidur atau main judi online saat sidang. Padahal, tidur bisa dianggap bentuk meditasi politik, sementara judi online bisa dimaknai sebagai riset ekonomi digital.

Jangan buru-buru menyalahkan, mungkin itu eksperimen kebijakan.

Penutup: DPR Seperti Sekarang Lebih Aman

Jika semua wacana ini diterapkan, DPR bisa berubah menjadi lembaga yang profesional, rapi, bersih, dan efisien.

Itu berbahaya, karena rakyat akan kaget dan stres harus ikut serius. Tidak ada lagi drama, tidak ada lagi meme, tidak ada lagi hiburan politik murah meriah.

Mungkin memang lebih baik biarkan DPR tetap seperti sekarang: campuran akademisi setengah jadi, kriminal setengah pensiun, artis setengah redup, dan pengusaha setengah bangkrut.

Dari kombinasi itulah lahir cerita-cerita ajaib yang selalu berhasil membuat rakyat tertawa sekaligus geleng-geleng kepala setiap hari. (DW)

Pegadaian Mengajar: Bekal Literasi Keuangan untuk Generasi Muda di Pontianak

BloggerBorneo.com – PT Pegadaian Area Pontianak kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di kalangan pelajar dan mahasiswa melalui program “Pegadaian Mengajar”.

Kegiatan yang berlangsung sepanjang Agustus 2025 ini melibatkan seluruh cabang di bawah naungan Kanwil IV Balikpapan, dengan sasaran utama lembaga pendidikan di wilayah Pontianak dan sekitarnya.

Program Pegadaian Mengajar

Program ini dirancang untuk membekali generasi muda dengan pemahaman dasar finansial, mulai dari pengelolaan keuangan pribadi, pentingnya menabung, hingga strategi investasi yang relevan dengan kebutuhan zaman.

Inti Program: Tujuan, Pendekatan, dan Materi Utama

Aspek Penjelasan
Tujuan Meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di kalangan pelajar dan mahasiswa; memperkuat kemandirian ekonomi generasi muda
Kelompok Sasaran Pelajar kejuruan (SMK/SMA), mahasiswa di kampus, komunitas maritim atau pekerja lokal (sesuai wilayah pelaksanaan)
Pendekatan Edukasi langsung di lokasi pendidikan, kampus, atau komunitas dengan diskusi interaktif dan simulasi praktis
Materi Utama – Pengelolaan keuangan pribadi & pentingnya menabung
– Perencanaan keuangan sejak dini (kuliah/pasca-kelulusan)
– Investasi emas/jangka panjang
– Keuangan dan produk berbasis syariah
– Dana darurat dan penggunaan produk Pegadaian
– Pemanfaatan fitur digital untuk transaksi mudah
Nilai Sosial – Pegadaian sebagai mitra edukatif dan inklusif
– Menjangkau masyarakat luas, termasuk wilayah yang kurang terlayani layanan keuangan formal
– Membangun landasan literasi keuangan sebagai investasi jangka panjang bagi generasi muda

Sumber: Pegadaian.co.id

Tiga Titik Edukasi di Pontianak

Tiga cabang Pegadaian di Area Pontianak menyelenggarakan kegiatan edukasi di lokasi yang berbeda dengan materi yang disesuaikan.

  • Cabang Syariah Ahmad Yani hadir di SMK Panca Bhakti Sungai Raya. Di hadapan para siswa, materi berfokus pada pengelolaan keuangan pribadi, kesadaran menabung, serta pengenalan produk berbasis syariah seperti Tabungan Emas Syariah.

  • Cabang Siantan menyasar mahasiswa Universitas Tanjungpura (UNTAN). Melalui diskusi interaktif, mahasiswa diajak memahami pentingnya perencanaan keuangan sejak dini, manfaat investasi emas sebagai aset jangka panjang, serta pemanfaatan layanan digital Pegadaian.

  • Cabang Pontianak melaksanakan kegiatan di Politeknik Negeri Pontianak. Fokus materi diarahkan pada pengelolaan penghasilan awal pasca-kelulusan, strategi membangun dana darurat, serta simulasi penggunaan produk Pegadaian untuk mendukung tujuan finansial generasi milenial.

Komitmen Pegadaian untuk Masa Depan Generasi Muda

Deputy Bisnis Area Pontianak, Abdul Lafaz Isnainy, menyampaikan bahwa program ini bukan hanya sebatas agenda edukasi, tetapi juga wujud nyata kepedulian Pegadaian terhadap masa depan finansial generasi muda.

Pegadaian Mengajar bukan sekadar program edukasi, melainkan bentuk kepedulian kami terhadap masa depan finansial generasi muda. Kami ingin menanamkan pemahaman bahwa literasi keuangan adalah pondasi penting dalam membangun kemandirian ekonomi,” jelas Abdul Lafaz Isnainy, Jumat (Agustus 2025).

Ia juga menambahkan bahwa Pegadaian berupaya hadir bukan hanya sebagai lembaga keuangan, tetapi juga sebagai mitra edukatif yang senantiasa berinovasi dalam menjawab kebutuhan masyarakat, terutama di era digital yang semakin dinamis.

Antusiasme Tinggi dari Peserta

Program Pegadaian Mengajar mendapat sambutan positif dari peserta di masing-masing lokasi.

Baik siswa, mahasiswa, maupun dosen pendamping menilai bahwa materi yang disampaikan sangat relevan dengan kondisi nyata yang akan mereka hadapi.

Harapannya, bekal literasi keuangan ini dapat membantu generasi muda membuat keputusan finansial yang lebih bijak di masa depan.

Kesimpulan

Program Pegadaian Mengajar merupakan inisiatif strategis dan konsisten dari PT Pegadaian dalam memperluas literasi keuangan di berbagai wilayah, khususnya Pontianak.

Melalui pendekatan edukatif yang langsung menyasar pelajar, mahasiswa, hingga komunitas lokal, Pegadaian membuktikan perannya tidak hanya sebagai lembaga keuangan, tetapi juga sebagai mitra sosial yang peduli pada masa depan finansial masyarakat.

Implementasinya yang inklusif dan adaptif terhadap kondisi lokal menjadikan program ini relevan dan berdampak positif.

Dengan keberlanjutan program semacam ini, Pegadaian semakin mempertegas perannya sebagai lembaga keuangan yang tidak hanya memberikan layanan, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan literasi dan inklusi keuangan di Indonesia. (DW)

 Ketika Aksi Massa Berujung Murka, Refleksi Hari Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia

0

BloggerBorneo.com – Betapa tidak, suasana syahdu refleksi 80 tahun perjalanan bangsa disaat bersamaan justru berubah pilu, seakan menjadi kado pahit, kita harus menerima bahwa situasi dan dinamika sosial politik bangsa ini sedang tidak baik-baik saja.

Gelombang protes meningkat, dibarengi dengan kemarahan rakyat yang memuncak. Sementara pejabat sepertinya masih berada di persimpangan, yakni malu dengan dosanya sendiri atau sedang berhitung langkah apa yang akan diambil: mengorbankan pion atau terpaksa mendorong raja.

Ketika Aksi Massa Berujung Murka

Yang jelas sampai titik ini belum terlihat niat dan keberanian untuk berkonsolidasi dan rekonsiliasi bersama rakyat. Apa yang menjadi gugatan terhadap sekelumit kisah yang bagi rakyat adalah derita, belum ditanggapi secara jelas dan belum ditangani secara lugas.

Alhasil rakyat terus berteriak, mahasiswa yang menjadi representasi masyarakat sipil semakin tak terkendali sembari bertindak sebagai hakim jalanan, tujuan ingin membuka mata dan telinga yang mungkin sudah tertutup rapat akan hajat dan pendapat rakyat.

Seketika itu pula NKRI yang baru berulang tahun menjadi titik api, tapi bukan api lilin di kue dengan hiasan indah yang siap ditiup mesra, melainkan api kemarahan yang membakar, menjalar lalu memporak porandakan seisi negeri.

Gedung dan kendaraan hangus, penjarahan, sesama anak bangsa yaitu aparat vs rakyat saling baku hantam dengan alasan pengamanan dan perlawanan. Bahkan miris, dampak aksi massa ini sudah menelan korban jiwa.

Namun sayangnya korban adalah mereka yang tidak berdosa. Jika sudah seperti ini, lagi-lagi rakyat yang rugi karena anggaran pembangunan untuk perbaikan kerusakan.

Penguasa tetap mesra di singgasananya, dalang tetap tertawa dan aksi massa telah ternoda, kehilangan substansi dan esensi. Semoga tuntutan rakyat tidak  hanya sebatas tontonan pejabat.

Pemicu Energi Kemarahan

Rakyat yang semula bersahabat, seketika berubah menjadi gladiator yang tak terbendung, itu semua bukan serta merta terjadi singkat, melainkan disebabkan akumulasi kemarahan, dan telah memuncak dibenak.

Rakyat yang semula sabar, akhirnya terpaksa menjadi bar-bar, akibat dari dendam yang telah larut dan bersemayam di alam bawah sadar.

Betapa tidak, rakyat yang selalu dihembuskan angin surga dalam setiap pergantian tahun politik, pada kenyataannya harus berjibaku menahan perihnya badai neraka dalam setiap realitas kehidupan.

Orkestra terus dimainkan secara ciamik, rakyat yang sejatinya objek utama pembangunan, dianggap sekedar penonton dan dipaksa bahagia, lalu dianggap sejahtera dalam statistik.

Hukum yang semestinya menjadi panglima pelindung kepentingan rakyat, berubah menjadi barang dagangan yang diperjualbelikan, menjadi tempat kompromi kroni dan pemegang kuasa.

Satu sisi rakyat semakin menjerit karena kebutuhan ekonomi yang menghimpit, kontras dengan elit yang semakin hari semakin melejit, mencengkram kekuasaan lalu menumpuk kekayaan.

Korupsi semakin menjadi di semua ruang dan tingkatan, giliran patungan melanjutkan perjalanan negara, rakyat yang diperas dengan dengan berbagai kebijakan timpang dan merugikan.

Situasi ini berlarut, hingga puncaknya emosi tersulut, logika tak lagi bermakna, yang ada hanya ekspresi kemarahan yang membabi buta.

Akumulasi Kemarahan Ibarat Bom Waktu

Akumulasi kemarahan ini ibarat bom waktu yang meledak dahsyat mengguncang nurani anak bangsa. Hal ini diakibatkan pejabat yang di benak masyarakat dianggap kurang empati “sense of crisis” terhadap kesulitan masyarakat.

Dapat dilihat untuk saat ini masyarakat yang tengah memendam bara api kesedihan, digemparkan dengan tontonan wakil rakyat berjoget ria di ruang sidang yang mulia euforia hari kemerdekaan.

Oke, sebenarnya hal tersebut tidak salah dalam pandangan hukum, tapi tidak tepat dari sudut pandang moral, wakil rakyat gagal menjaga nurani rakyatnya dengan etika, bersenang-senang pada suasana dan tempat yang tidak tepat.

Pajak yang terus meningkat dan dibebankan kepada rakyat, sementara wakil rakyat ditanggung pajak, serta wacana naik tunjangan dan pendapatan.

Mesti demikian perjuangan yang mereka kerjakan masih jauh dari harapan rakyat yang selalu bermimpi akan kesejahteraan. Rakyat yang jengah berontak hingga satu frekuensi yakni bubarkan DPR RI.

Selain itu, kaum buruh juga berteriak menuntut upah yang layak, perlindungan kerja yang memadai dan jaminan kerja yang berpihak pada nasib masa depan rakyat, tuntutannya:

  • Naikkan upah minimum,
  • Hapus pajak THR dan pesangon,
  • Pembatasan karyawan kontrak,
  • Stop PHK,
  • Pembatasan tenaga kerja asing dan
  • Hilangkan omnibus law serta UU ketenagakerjaan baru.

Selanjutnya, driver ojol digilas oleh kendaraan yang dibeli menggunakan keringatnya sendiri. Akhirnya kemarahan memuncak, suasana kebatinan rakyat menangkap sinyal, negara gagal, rakyat lapar wakilnya penuh drama teatrikal.

Ini adalah tragedi absurd, menjadi sejarah baru bangsa, pejabat yang baru dipilih langsung oleh rakyat, sekejap mata dituntut untuk melepaskan mandat.

Esensi Aksi Massa

Aksi massa adalah gerakan terorganisir dengan metode mengandalkan kekuatan massa (people power) yang dilakukan sekelompok elemen masyarakat secara sadar dalam menyuarakan aspirasi, menuntut hak-haknya dan mendorong lahirnya regulasi kepada pihak yang berkepentingan dalam mengambil/membuat atau mencabut kebijakan baik itu dari unsur swasta maupun pemerintah (negara).

Aksi massa terjadi akibat adanya konflik kepentingan, yakni adanya ketidaksesuaian antara apa yang menjadi kebutuhan/keinginan orang banyak dengan ketetapan yang diberlakukan pemangku kebijakan, terutama terkait isu yang sedang berkembang di tengah masyarakat.

Tan Malaka pada tahun 1926 menulis brosur tentang aksi massa dan menjelaskan hanya “satu aksi massa”, yakni satu aksi massa yang terencana, yang akan memperoleh kemenangan.

Disini, Tan Malaka membedakan “Massa Aksi” dengan Tukang Putch (anarkis) dan petualang. Aksi massa merupakan gerakan konstitusional, dijamin keberlangsungannya oleh negara sebagai wujud dari kebebasan sipil berpendapat dalam negara demokrasi.

Artinya, tujuan yang ingin dicapai dan strategi yang digunakan  dalam pergerakan aksi massa harus terukur dan sistematis, tidak ambigu dan harus tepat sasaran.

Pada titik ini, peserta aksi massa harus benar-benar paham manajemen isu dan latar belakang masalah yang disuarakan secara mendalam, memahami konstruksi hukum yang menjadi landasan berpijak isu tersebut dan analisis dampak yang dimunculkan di kemudian hari (ending point).

Yang paling penting peserta aksi massa harus sadar bahwa apa yang menjadi topik aksi benar-benar merupakan kepentingan umum, dan atau demi kepentingan bangsa dan negara.

Jangan sampai aksi massa menjadi korban konflik kepentingan sekelompok orang/golongan yang berkelit kelindan dengan menunggangi aksi massa sebagai senjata politiknya.

Oleh karena itu peserta aksi massa harus bijak dan cerdas, dengan memperkaya literasi dengan banyak membaca, dan budaya diskusi.

Selain itu, aksi massa berbeda dengan anarkisme, dua sisi yang sekilas bisa dimainkan secara bersamaan namun memiliki substansi yang berbeda. Aksi massa merupakan perjuangan politik ekstra parlemen, sementara anarkisme adalah peristiwa pidana.

Disini pentingnya manajemen aksi massa yang dikonsolidasikan dengan baik untuk mengatasi hal tersebut jangan sampai terjadi, peserta aksi harus paham dan jangan mudah untuk ikut-ikutan atau terprovokasi, karena apabila aksi massa berubah menjadi kerusuhan sosial, otomatis pasti kehilangan ruh tuntutan dan kehilangan substansi dari aksi massa tersebut. (AZ)

Penulis: Muhammad Azmi (Pegiat Literasi, Kubu Raya)

 

 

 

 

error: Content is protected !!