Tergelitik kembali melihat postingan beberapa orang teman di facebook yang mengatakan bahwa Bapak Basuki Tjahaja Purnama adalah salah 1 dari 2 simbol Indonesia saat ini karena kepemimpinannya.
Bukan tidak terima, sebenarnya sah-sah saja jika para fans beliau berkata demikian, tapi alangkah tidak fairnya, padahal negara ini begitu luas dan begitu banyak pemimpin-pemimpin yahud nan luar biasa yang juga bagian dari simbol kepemimpinan di Indonesia. Ya karena saya bukan hater wislah, sak karep koe mau ngomong apa juga soal bapake 1 itu..
Beberapa waktu yang lalu saya telah memperkenalkan salah satu pemimpin luar biasa, putra terbaik Indonesia dari Kabupaten Bantaeng. Malam ini saya perkenalkan sosok pemimpin luar biasa lainnya yang sangat jarang juga dimunculin di televisi-televisi, tapi Maasya Allah kepemimpinan beliau bena-benar luar biasa.
Saya pernah melihat ulasan beliau disalah satu stasiun televisi swasta, dimana beliau setiap malam (tanpa bawa media) membawa beras yang diangkut sendiri untuk dibagikan ke warganya yang miskin, dan itu divideokan oleh masyarakat. Maasya Allah…
Prestasi beliau juga tidak kalah baiknya dengan pemimpin-pemimpin hebat dari daerah lain (30 Penghargaan Diraih karena kepemimpinannya atas izin Allah), namun tidak banyak terekspose oleh media. Well another diamond dari daerah seberang sana. Sekali berlian tetap saja berlian, pasti kelihatan!!!
Gayanya yang santun dalam memimpin, ketegasan serta diiringi dengan ilmu agama yang mumpuni menjadikan beliau dicintai oleh masyarakatnya..
KPK pernah melakukan audit pada kekayaan beliau dan cukup mencengangkan bahwa beliau hanya memiliki kekayaan 200 jutaan saja, padahal sebelum menjabat beliau adalah salah seorang anggota dewan dari salah satu partai. What! Dan yang Maasya Allahnya lagi tahun ini beliau akan diundang menjadi Imam Masjidil Haram.
Perkenalkan beliau adalah Walikota Padang periode 2014-2019 Bapak Mahyeldi Ansharullah (Dato Marajo). Barakallahu Fiik Bapak…
Profil Diri
H. Mahyeldi Ansharullah, SP gelar Datuk Marajo (lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat, 25 Desember 1966; umur 50 tahun) adalah politisi dari Partai Keadilan Sejahtera dan mubalig. Ia dilantik sebagai Wali Kota Padang pada tanggal 13 Mei 2014.
Sebelumnya, ia mengakhiri jabatannya sebagai Wakil Wali Kota Padang satu periode pada 18 Februari 2014. Sampai 2015, Mahyeldi masih mengemban jabatan Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Padang dan Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Padang.
Melalui persinggungannya dengan pergerakan tarbiyah, ia menunjukan perhatiannya dalam politik. Ia bergabung dengan Partai Keadilan (sekarang Partai Keadilan Sejahtera), terpilih sebagai anggota parlemen sekaligus berkursi sebagai Wakil Ketua DPRD Sumatera Barat hasil pemilihan umum legislatif 2004.
Pada waktu itu, PKS memenangi perolehan suara di Padang. Sebagai wakil wali kota, ia mendampingi periode kedua Wali Kota Fauzi Bahar. Pada pemilihan umum Wali Kota Padang 2013, Mahyeldi mencalonkan diri sebagai Wali Kota Padang.
Sejak muda, Mahyeldi aktif mendalami Islam sejak duduk di bangku sekolah. Ketika menjadi mahasiswa, ia aktif menjadi aktifis dakwah dan mubaligh. Ia juga pernah menjadi Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Padang.
Di bawah kepemimpinan Mahyeldi, program mendekatkan siswa dengan Al Quran semakin ditingkatkan. Siswa yang memiliki hafalan Quran tertentu boleh memilih bebas sekolah yang mereka inginkan sesuai jenjang kelanjutannya; satu juz bagi siswa SD, dan tiga juz bagi siswa SMP. Untuk siswa SMA yang hafal lima juz dapat memilih kesempatan masuk ke Universitas Andalas atau Universitas Negeri Padang.
Referensi:
- https://www.facebook.com/novianty.nurhidayah/posts/10154533528603471
- https://id.m.wikipedia.org/wiki/Mahyeldi_Ansharullah
- http://bersamadakwah.net/walikota-padang-akan-diundang-jadi-imam-masjidil-haram/