Masih Selalu Berharap PLN akan Menjadi Lebih Baik di Kalimantan Barat

PLN, entah kenapa setiap Blogger Borneo mendengar istilah ini yang selalu terbayang di benak pikiran adalah sebuah perusahaan besar milik pemerintah yang diberi kewenangan penuh untuk mengelola listrik di seluruh wilayah Indonesia.

Dapat dibayangkan bagaimana jika di seantero negeri ini, PLN diberi mandat penuh untuk dapat memberikan “pelayanan terbaik” bagi seluruh rakyat Indonesia. Dengan kapasitas yang dimiliki, Blogger Borneo yakin PLN sebenarnya bisa menjadi salah satu perusahaan dengan kualitas terbaik dan terpercaya dengan catatan semua unsur internal didalamnya mampu menjalankan tugas dan kewajibannya sesuai jalur dan kapasitasnya masing-masing.

Akan tetapi, ternyata apa yang dibayangkan jauh panggang dari api. Perasaan sejak dari Blogger Borneo lahir hingga detik ini, kondisi PLN khususnya di Kalimantan Barat masih benar-benar jauh dari harapan. Setidaknya setiap minggu pasti ada kisah PLN MATI LISTRIK, bahkan di beberapa daerah ada yang setiap hari mengalami LISTRIK MATI. Padahal jika dicermati, mereka ini termasuk Blogger Borneo adalah “rakyat” juga kan? Terus kalau kondisinya seperti ini, apakah itu sesuai dengan makna dari undang-undang diatas? Hhhhmmm…

Bumi, air, dan segala kekayaan yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan digunakan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan rakyat – UUD 1945 Pasal 33 Ayat (3)

Kalimantan Barat dikenal sebagai salah satu kota di dunia yang dilewati langsung garis khatulistiwa (equator). Kalimantan Barat berada di sebuah “pulau istimewa” yang secara geografis berada dalam 1 (satu) daratan dengan 2 negara sekaligus yaitu Malaysia dan Brunei Darussalam.

Tidak ada sama sekali bermaksud ingin membandingkan, namun jika diperhatikan fasilitas yang mereka berikan kepada rakyatnya khususnya listrik sudah terasa sangat maksimal. Jadi ingat ketika beberapa waktu lalu Blogger Borneo kedatangan seorang klien dari Malaysia, selama menginap di Pontianak Beliau memberikan komentar sedikit pedas terhadap kondisi kelistrikan di Kota Pontianak.

Baca Juga:  Viral Haji Furoda ala Backpacker, Siapa yang Harus Bertanggungjawab?

Saya selama 16 tahun tinggal di Malaysia hanya mengalami listrik mati tidak sampai 10 kali, itupun dikarenakan mesin pembangkitnya terbakar dan rusak. Sedangkan selama 10 hari saya di Pontianak, saya sudah mengalami lebih dari 16 kali mati listrik.

Jika bicara masalah ide untuk perbaikan, Blogger Borneo kira dari dulu sudah begitu banyak ide-ide yang ditujukan ke PLN sebagai salah satu BUMN terbesar di Indonesia. Bahkan kalau tidak salah informasi, PLN telah beberapa kali menyelenggarakan lomba menulis bersifat ilmiah maupun blog dengan menjadikan “IDE UNTUK PLN” sebagai tema utama penilaian.

Ya meski begitu sepertinya kondisinya masih belum begitu terasa berubah, PLN-ku sekarang masih seperti PLN-ku yang dulu. Disini Blogger Borneo hanya membahas dari sudut pandang sebagai “Rakyat Kalimantan”, tidak dalam cakupan yang lebih luas yaitu INDONESIA RAYA.

Kantor Wilayah PLN Kalimantan Barat
Sumber : http://rainbowoflife.wordpress.com

Tapi sebagai salah seorang warga negara yang baik dan “peduli” dengan pemerintah, tidak ada salahnya jika Blogger Borneo akan mengulangi lagi ide-ide yang mungkin sudah pernah didengungkan sebelumnya. Disini Blogger Borneo tidak berani membuat statement bahwa ide ini adalah ide murni dari pemikiran sendiri karena sifatnya hanya “mengulang kembali” dengan harapan agar PLN bisa kembali “ingat” dengan semua ide-ide tersebut.

IDE PLN PERTAMA : BERSIH-BERSIH

Kinerja internal merupakan satu hal mendasar yang harus diperbaiki. Percuma saja jika sebuah bangunan tampak begitu megah dari luar namun mengalami kekeroposan didalamnya. Secara perlahan, bangunan megah tersebut akan rapuh hingga pada titik akhirnya roboh dan tidak berbentuk lagi. Jika PLN sudah berhasil melakukan bersih-bersih secara internal, Insya Allah bisa lanjut ke langkah berikutnya.

Baca Juga:  Egoisme dalam Beribadah, Sekelumit Kisah dari Tanah Suci

IDE PLN KEDUA : PEREMAJAAN INFRASTRUKTUR

Kerusakan mesin dan peralatan dengan alasan sudah uzur dan mesti diperbaiki selalu menjadi “tameng” PLN setiap mendapat komplain dari masyarakat. Ya mungkin untuk saat ini PLN bisa beralasan bahwa mesin pembangkit yang sudah uzur dan rentan rusak menjadi salah satu penyebab utama terjadinya pemadaman listrik.

Padahal menurut analisa Blogger Borneo yang sedikit banyak paham mengenai keuangan sebuah perusahaan, biaya pemeliharaan peralatan seharusnya telah dianggarkan setiap tahunnya. Memang hal ini tidak wajib sifatnya tergantung dari peralatan yang dimiliki. Akan tetapi bagi PLN, hal ini harusnya menjadi PERHATIAN KHUSUS dan WAJIB SIFATNYA karena peralatan yang dimiliki memiliki peranan sangat besar bagi seluruh rakyat Indonesia.

IDE PLN KETIGA : MENGGUNAKAN ENERGI TERBARUKAN

Indonesia kaya akan sumber daya alam yang sifatnya tidak terbarukan dan terbarukan. Jika selama ini PLN selalu mengandalkan sumber energi tidak terbarukan, seperti: minyak bumi dan batu bara, kenapa tidak dari jauh-jauh hari sudah memiliki ancang-ancang menggunakan sumber energi terbarukan sebagai alternatif. Bagaimanapun juga, sumber energi tidak terbarukan lambat laun jumlahnya akan terus menipis. Tidak seperti sumber energi terbarukan, seperti: air, angin, sinar matahari, dan panas bumi yang jumlahnya sangat berlimpah di negeri ini dan akan terus terbarukan alias tidak akan pernah habis sampai hari kiamat.

Mekanisme Pembangkit Listrik Tenaga Air:

Pembangkit Listrik Tenaga Air
Sumber : www.indoenergi.com

Mekanisme Pembangkit Listrik Tenaga Angin:

Pembangkit Listrik Tenaga Angin
Sumber : http://sanfordlegenda.blogspot.com

IDE PLN KEEMPAT : MENJADIKAN SAMPAH SEBAGAI SUMBER ENERGI

Bagi negara sedang berkembang seperti Indonesia, sampah selalu menjadi masalah klasik dari jaman dahulu kala. Begitu banyaknya jumlah penduduk Indonesia berbanding lurus dengan jumlah produksi sampah setiap harinya. Bagi kota-kota berpenduduk padat, keterbatasan lahan pembuangan sampah akhir semakin menambah penyebaran sampah tanpa terkoordinir.

Jika sudah begitu, sungai-sungai akan menjadi “korban pembuangan” dan dimana-mana akan bermunculan tempat pembuangan sampah “dadakan”. Perjalanan saya ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantar Gebang di Bekasi memberikan gambaran bahwa sebenarnya dari sampah bisa diperoleh sumber energi alternatif yang cukup “mahal” tapi efisien yaitu Gas Metana. Sebenarnya jika dirancang secara sistematis, permasalahan sampah bisa terselesaikan salah satu diantaranya dengan pemanfaatan gas metana ini.

Pembangkit Listrik Tenaga Bio Gas
Sumber : http://www.masalahsampah.info

Sebenarnya dari keempat ide diatas, semuanya sudah bisa dianggap “ide basi” karena sudah direalisasikan. Hanya saja kembali kepada statement Blogger Borneo sebelumnya bahwa disini cakupannya adalah Kalimantan Barat, maka saya berharap hal tersebut juga bisa direalisasikan di Kalimantan Barat juga. Meski untuk saat ini Kalimantan Barat sudah melakukan kerjasama dengan negara Malaysia dalam kaitan import listrik dari sana, tapi saya akan selalu berharap suatu saat nanti PLN tetap akan menjadi lebih baik di Kalimantan Barat. Aminnnnnn… (DW)

Keterangan:

  • Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog #IdekuUntukPLN dari @BlogDetik

Sumber Referensi:

  • 34817/UUD-1945-Pasal-33-Ayat-1
  • http://id.wikipedia.org/wiki/Metana
  • http://www.esdm.go.id/berita/listrik/39-listrik/6583-pemerintah-akan-import-listrik-50-mw-dari-malaysia.html
Artikel Lainnya
Leave A Reply

Your email address will not be published.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More