Matinya KPK, Merdeka Penjahat Kera Putih
Beberapa kolega saya yang pernah studi banding ke Vietnam sangat jarang pejabat menggunakan kendaran bagus, rumah bak istana, paling motor butut dan sepeda, apa age hanya hanya level bupati dan gubernur karena mereka diawasi sangat ketat.
Awalnya… Saye berharap KPK diberi kesempatan buka cabang di daerah, kalau bisa sampai ke Desa-Desa karena dengan sistem dan mental yang korup sangat berat negeri ini menanggungnya kalau dibiarkan terus menerus, bisa-bisa ambruk menahan beban yang begitu berat. Kejahatan sungguh luar biase. Kejahatan sangat luar biasa. Kalau bahasa kerennya penanganannya harus luar biasa.
Ada juga dikenal dengan kejahatan kera putih, white mongkey karena pelakunya orang-orang terdidik dan berdasi. Penanganannya baru ekstra tidak bisa hanya mengandalkan penegakan hukum yang sudah ada..
Dulu waktu masih jadi aktives mude-mahasiswa saye mendorong KPK dibentuk hingga ke Daerah karena korupsinya Auzubilla payah omong. Mestinya daerah kami sekaya Brunai. Karena kami satu tanah-satu landscape, satu pulau, pasti kekayaan SDA nya tidak jauh-jauh banget, tapi ape jadi para cukong yang kaya raya dan selingkuhannya. Rakyat hanya menahan derita.
Saat ini apabila dibanding dengan Negara Brunai Daru Salam yang luasnya hanya secuil, bagai langit dan bumi, liat sorang Brunai, bandingkan dengan kampung di Pulau Kalimantan. Lantas kemana kekayaan alam negeri kami, selain meninggalkan kabut asap, krisis air dan banjir.
Itu alasan saye dulu setiap diskusi dengan teman-teman gerakan anti korupsi untuk segera dibentuk KPK hingga kedaerah.
Karena di wilayah yang kaya SDA selalu dengan identik dengan kemiskinan, bencana lingkungan seperti kabut asap yang kami rasakan saat ini, krisis air bersih, banjir dan tidak mungkin akan terjadi krisis kemanusiaan.
Sehingga parah penjahat kera putih tidak seenaknya kong kalikong dengan para cukong.
……
Saya ambil contoh negara yang berhasil keluar dari akutnya penjahat kera putih yaitu China dan Vietnam.
China bisa maju seperti sekarang ini tidak lepas dari tegasnya negara membunuh para koruptor. Jangan coba-coba pejabat negara dan rakyatnya punya harta mencurigakan asal usulnya, langsung ditangkap dan di dor.
Begitu juga Vietnam negara kecil yang dulu bertani belajar ke Indonesia, kini terus beranjak maju. Bahkan Bapak Presiden heran kenapa 23 investor sekarang lebih suka menanam modalnya ke Vietnam dari pada negeri ini. Saya yakin seyakinnya para investor tersebut tidak mau terjebak dengan sistem kongkalikong yang sudah menggurita, politisi, penguasa, penguasaan dan “mafia”.
Vietnam untuk merubah prilaku pejabat dan rakyatnya membuat penjara hingga ke Desa-Desa untuk para koruptor. Jangan coba-coba menyalahgunakan bantuan negara, atau telah dibantu oleh negara tapi tak mau kerja siap-siap di sel sekalian dijemur di lapangan luas.
Apa yang terjadi kini, indeks pembangunan Vietnam jauh meninggalkan Indonesia, kepercayaan investasi negeri ini jauh tertinggal sampai Bapak Presiden terheran-heran kenapa 23 investor besar memindahkan pabriknya dari China ke Vietnam daripada ke Indonesia, Bapak Presiden pun kebingungan.
…..
Cerita investor kayu Gaharu bertaburan meninggalkan Indonesia padahal Indonesia dikenal sebagai penghasil Gaharu terbesar di Dunia. Apa alasannya, tak kuat setiap urusan harus berhadapan dengan nyamuk-nyamuk penghisap dolar.
Yo wes… pindah mereka pindah ke Vietnam karena ada kepastian hukum yang jelas. Kini Vietnam dan China menikmati hasilnya setelah mereka bertindak keras pada para koruptor.
(Renungan Kopi Pancong)