Muhammad Zirah
Hanya dengan menggunakan tangan kanannya sebagai alat bantu Mas Zirah dengan semangat terus menyusuri meter demi meter jalan aspal yang dilaluinya. Beberapa kali melihatnya sedang berada di Jalan Arteri Supadio (lebih dikenal dengan Jalan Ahmad Yani II), terkadang berada di Jalan Ahmad Yani I, dan pernah pula Mas Zirah terlihat sedang berjalan di kawasan Jalan Sumatera.
Hal ini membuat rasa penasaran dalam diri ini terketuk, satu pertanyaan yang selalu terucap didalam hati adalah “Kemana tujuan dia setiap harinya, apakah untuk pergi bekerja atau ada tujuan tersendiri?”.
Hingga suatu hari mencoba memberanikan diri untuk singgah dan berhenti ketika melihat dirinya sedang berada di depan Kantor Pusdiklat Pontianak. Dengan wajah penuh curiga, dia memperhatikan Blogger Borneo yang saat itu telah berada dihadapannya.
Also Read
Trauma Difoto Oknum Wartawan
Sebuah pengalaman sedih pernah dialaminya beberapa bulan yang lalu, seorang laki-laki datang dan menghampirinya. Orang itu mengaku sebagai salah seorang wartawan dari media cetak yang ada di Pontianak. Dengan alasan untuk kebutuhan berita, dia bertanya mengenai asal usul Mas Zirah.
Sebenarnya bagi Mas Zirah tidak ada masalah dengan wawancara tersebut, hanya saja yang membuat dirinya sedih dan kecewa adalah ketika oknum wartawan tersebut dengan sembunyi-sembunyi mengambil foto dirinya ketika sedang menerima sedekah dari seseorang yang sedang melintas di jalan itu.
Foto itu secara tidak sengaja dibaca oleh ibunya yang berada di salah satu kampung yang ada di daerah Kabupaten Ketapang. Ibunya langsung menangis setelah melihat foto yang dimuat tersebut, dia mengira anaknya selama ini mencari rezeki dengan cara meminta belas kasihan dari semua orang. Itulah alasannya kenapa dia tampak begitu curiga begitu saya terlihat sedang mendekatinya.
Niat untuk Sehat
“Mas, niat saya melakukan perjalanan ini setiap harinya adalah hanya karena SAYA INGIN SEHAT“, demikian Mas Zirah memberi penegasan kepada Blogger Borneo yang pada saat itu menanyakan mengenai alasan kenapa dia melakukan perjalanan itu.
Jarak yang ditempuh setiap harinya lumayan cukup jauh, rute yang dilaluinya setiap hari adalah dimulai dari tempat tinggalnya yang berada di daerah Wonodadi Arteri Supadio, menyusuri Jalan Arteri Supadio dan Jalan Ahmad Yani, terus belok ke arah Jalan Sutoyo, Jalan Sumatera, Jalan Sutan Syarif Abdurahman, hingga berhenti di persimpangan Ahmad Yani – Kantor Dirjen Pajak. Sampai disitu barulah dirinya kembali kerumahnya dengan menggunakan angkutan umum (oplet).
Blogger Borneo sempat tertegun sejenak mendengar kisahnya yang singkat namun sungguh bermakna dalam. Dengan keadaan seperti itu, Mas Zirah tetap semangat dan tidak mudah menyerah. Hanya demi sebuah istilah KESEHATAN, dia rela menempuh jarak berkilo-kilo.
Teriknya panas matahari disertai panasnya jalanan aspal tidak menyurutkan niatnya, hanya dengan bermodalkan sarung tangan dengan cerianya dia melalui hari demi hari perjalanan hidupnya. Tidak seperti kita yang sampai saat ini Alhamdulillah masih diberi kesehatan yang baik, mau ke tetangga sebelah saja masih harus menggunakan kendaraan bermotor.
Memberi karena Ikhlas
Mengenai setiap orang yang terlihat memberinya sedekah, menurutnya itu adalah karena orang tersebut ikhlas dan sedia memberinya bantuan. Bukan karena dirinya sengaja untuk memanfaatkan keadaannya yang seperti itu. Ya masuk akal juga sebenarnya, sekarang siapa yang tidak merasa iba dan kasihan melihat dirinya seperti itu?
Meskipun dirinya tidak meminta, namun dengan kerelaan hati kita dengan ikhlasnya memberi bantuan. Mungkin jumlah sedekah tersebut bukanlah sebuah angka yang besar menurut kita yang serba diberi kesempurnaan, namun baginya yang penuh keterbatasan, jumlah tersebut sangatlah berarti.
Di akhir perbincangan, Blogger Borneo memohon ijin untuk mengambil fotonya. Pada awalnya Mas Zirah sempat menolak karena sempat merasa trauma dengan kisah pengalamannya beberapa bulan lalu. Namun Blogger Borneo berusaha untuk meyakinkan dia bahwa mengenai semua informasi yang telah saya peroleh akan menjadi bahan tulisan di BloggerBorneo.Com.
Dan bukan maksud hati ingin memojokkan atau menjatuhkan Mas Zirah, justru melalui tulisan ini Blogger Borneo ingin berbagi kisah menarik ini kepada siapa saja yang membacanya. Semoga bermanfaat. Amin… (DW)
Leave a Comment