Nokia Jadul E63, Selalu Menjadi Andalan Blogger Borneo

Nokia E63 Andalan Blogger Borneo“Yah, ngga pernah punya keinginan ganti handphone kah?”, pertanyaan seperti itu terkadang beberapa kali terlontar dari istri saya tercinta. Entah kenapa setiap ditanya seperti itu, saya langsung mengambil HP jadul tersebut dan memperhatikannya secara seksama. Ya, mungkin dalam hati rasa untuk mengganti gadget tersebut tetaplah ada. Akan tetapi begitu mengingat kembali akan jasa-jasa handphone ini yang telah mendampingi selama kurang lebih 3 tahun, rasa sayang langsung muncul dalam benak pikiran saya.

Memang jika diperhatikan untuk saat ini tren munculnya gadget-gadget terbaru baik itu untuk kelas handphone, smartphone, dan tab sedang gila-gilanya. Belum lagi ditambah dengan munculnya produk-produk buatan cina yang sepintas sama namun tentu saja kualitasnya berbeda. Maklum, logika saya sampai saat ini masih menganggap bahwa kualitas suatu produk akan tetap berpengaruh pada harga dari produk tersebut. Benar ngga???

Nah, masalah sebenarnya yang timbul dari fenomena maraknya kemunculan gadget-gadget ini adalah di harga dan kualitas. Maksudnya jika saya harus membeli sebuah handphone dengan harga kurang lebih Nokia E63 dulu, kualitas yang didapat tidaklah sama. Sedangkan untuk membeli tipe yang lebih tingga, terus terang anggarannya masih belum mencukupi. Jadi daripada harus beli produk murah tapi nanggung lebih baik mahal sekalian namun bagus dan tahan lama kan?.

Baca Juga:  Akhir Cerita Hidup Seorang Blogger Tunanetra

Selain itu, nilai sejarah dari handphone ini tidaklah terukur harganya. Sejak saya ngeblog dari tahun 2009, fasilitas kamera dan video yang dimiliki selalu menjadi andalan untuk mengabadikan dokumentasi-dokumentasi pendukung tulisan saya. Sudah menjadi prinsip saya untuk tulisan-tulisan yang sifatnya citizen journalism, dokumentasi pendukung harus diambil langsung oleh saya sendiri. Dan memang selama ini hasil dari jepretan ataupun rekaman dari handphone nokia jadul ini memang sifatnya apa adanya namun tidak pernah mengecewakan. Setidaknya jika memang saya berniat untuk mengganti gadget maka yang akan menjadi prioritas utama adalah kualitas gambar dan video yang dihasilkan.

Mengenai harga gadget itu sendiri, saya paham kualitas tetap akan berbanding lurus dengan harga. Jadi sampai detik ini saya masih terus dalam proses mengumpulkan sedikit demi sedikit pendapatan yang diperoleh. Bagi saya sendiri, harga bukanlan sebuah masalah. Selama saya puas dengan semua fasilitas yang dimiliki, saya tetap akan menganggap itu sebagai sebuah investasi jangka panjang. Atau mungkin diantara para pembaca ada yang ingin menyedekahkan kepada saya? Saya akan menerimanya dengan sepenuh hati. Amin Ya Rabb… 🙂 (DW)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *