Beberapa hari yang lalu, aksi panas nan seksi Jupe kembali menjadi sorot perhatian para penonton ketika dirinya tampil dalam acara memperingati Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke 66 di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Singapura. Dengan dibalut gaun seksi berwarna merah berpadu dengan celana minim ketat, tampak ribuan penonton yang pada umumnya berasal dari Indonesia ikut terhanyut dengan irama musik melayu yang dibawakan oleh artis bernama lengkap Julia Perez tersebut. Apalagi ketika Jupe menyanyikan lagu single andalannya yaitu Belah Duren, suasana di KBRI Singapura semakin riuh dan hot dengan aksi panggungnya. Bahkan ada salah satu diantara penonton yang sampai jatuh pingsan sehingga harus diamankan oleh panitia penyelenggara.
Perasaan prihatin langsung timbul dalam benak saya begitu melihat tayangan over seksi Jupe di salah satu media televisi swasta, kenapa juga harus Jupe yang dipilih untuk menjadi salah satu penghibur di Singapura. Mungkin jika event yang dihadiri tidak berkaitan dengan peringatan HUT RI ke 66, menurut saya itu tidak akan menjadi masalah. Hanya saja karena membawa nama negara Indonesia, saya pikir memilih artis seperti Julia Perez adalah sebuah kesalahan. Kita sendiri paham bagaimana aksi panasnya selama ini, penggunaan gaun berwarna cerah dengan belahan dada rendah disertai dengan celana super pendek dan sangat ketat sewaktu tampil di KBRI Singapura akan semakin melambungkan namanya sebagai salah satu artis paling hot di Indonesia atau bahkan di dunia.
Apa yang akan negara tetangga katakan begitu melihat peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ternyata harus mengundang bintang tamu seperti Julia Perez. Apalagi ketika aksi show yang dipertontonkan seperti itu, bisa semakin tidak karuan penilaian mereka terhadap negara Indonesia. Katanya negara Indonesia itu menjunjung tinggi nilai kesopanan dan kesusilaan, tapi kenapa ketika aksi “busung dada” dan “obral paha” jelas terlihat didepan mata justru malah didiamkan. Sepertinya ibu pertiwi saat ini sudah benar-benar dalam keadaan sakit dan sedang berada di ambang kehancuran moral.
Sebagian besar oknum pemerintah diatas sana tidak dapat lagi membedakan mana yang sopan dengan mana yang seronok, mana yang pemberian mana yang korupsi, mana yang profesional mana yang kolusi, dan masih banyak mana-mana lagi lainnya.
Rakyat kecil hanya bisa melihat semua pemandangan itu tanpa bisa berkomentar apa-apa. Timbulnya jurang pemisah yang cukup tinggi mengakibatkan apa yang telah disuarakan rakyat tidak akan mampu mencapai telinga para pembawa amanahnya. Mungkin untuk sekarang, yang bisa dilakukan adalah terus berupaya dan berdo’a agar negara ini tidak terus digerogoti oleh virus-virus penyakit yang ada didalamnya. Hanya bisa berharap, ibu pertiwi akan sembuh tepat pada waktunya. Aminnn… (DW)
Sumber Gambar: KasaKusuk.Com