TPFx Pontianak
Umum

Terjual dengan Harga 8 Juta Per Kilo, Kopi Liberika Kayong Utara Masuk MURI

×

Terjual dengan Harga 8 Juta Per Kilo, Kopi Liberika Kayong Utara Masuk MURI

Sebarkan artikel ini
Kopi Liberika Kayong Utara Pecahkan Rekor MURI Harga Jual Tertinggi
Image: PontianakPost.Co.Id
LKP Cerdas Berdaya

Kopi Liberika Termahal di Indonesia

Dibalik kisah Blogger Borneo berkunjung ke KOJAL Coffee Shop sehari sebelumnya, sebenarnya ada satu kisah yang ingin ditanyakan langsung kepada Bang Iwan selaku Sang Founder Kopi Liberika Kayong Utara mengenai masuknya varian kopi jenis ini dalam MURI sebagai kopi Liberika termahal yang pernah dijual di Indonesia.

Adapun pemberitaan mengenai informasi ini Blogger Borneo baca di beberapa portal berita online daerah maupun nasional. Sebuah kalimat yang menyatakan “Kopi Liberika Kayong Utara Terjual dengan Harga 8 Juta Per Kilogram” tentu saja akan membuat siapa saja yang membacanya menjadi penasaran dan ingin tahu lebih detail kisahnya.

Sebelum berkunjung, Blogger Borneo mencoba untuk mencari informasi dari beberapa sumber referensi yang memberitakan mengenai hal ini dimana salah satu diantaranya adalah Pontianak Post.

Dalam tulisan yang diberi judul “Lelang Kopi Liberika Terima Rekor Muri, Perkilogram Terjual Delapan Juta Rupiah”, diketahui momen spesial ini terjadi pada saat sesi lelang yang dilakukan oleh Kamus Kopi Indonesia, Jum’at (23/07/2021).

Baca Juga:  Blogger Borneo Menang Lomba SEO Untan 2018

Menurut Sang Founder Kamus Kopi Indonesia, Steve Hidayat menjelaskan bahwa Piagam MURI diberikan kepada PT Selera Indah Perdana sebagai pengolah kopi Liberika Kayong Utara Kalimantan pada saat itu. Hal ini disampaikan ke Pontianak Post, Kamis (09/09/2021).

Berkeadilan, Berkelanjutan, dan Berkearifan Lokal

“Kopi Liberika Kayong Utara sudah terbukti mendapat tempat khusus bukan saja dari kelangkaan jumlahnya, juga dari khususan citra rasanya.  Apa lagi, lanjut dia ditambah dengan pengolahan dengan memasukan pemangku kepentingan yang tidak bersuara, banyak pihak yang lebih sadar bahwa produk kopi Liberika Kayong Utara itu berpengaruh besar.” demikian ujarnya.

Sosok yang juga merupakan penulis buku berjudul “Menyangrai Itu Menyenangkan” ini menjelaskan bahwa dalam proses pengolahannya, biji kopi Liberika Kayong Utara ini berhasil menerima penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) karena memiliki 3 (tiga) aspek pendukung yaitu Berkeadilan, Berkelanjutan, dan Berkearifan Lokal.

“Sebelum membuat paket kopi Liberika Kalimantan yang akan dilelang, kami menghubungi Pak Iwan (KOJAL) sebagai sosok penting dibalik dikenalnya varietas kopi unik bercitarasa istimewa ini. Kami melakukan pendekatan dan pemahaman tentang layar belakang dan rencana ke depan dengan kopi Liberika Kayong Utara,” terangnya kepada Pontianak Post.

Dalam pemberitaan tersebut dituliskan juga bahwa Kopi Liberika yang terjual dengan harga mendekati 8 juta per kilogram ini berasal dari Desa Podorukun, Kecamatan Seponti, Kabupaten Kayong Utara, Provinsi Kalimantan Barat.

Baca Juga:  Menteri Agraria Dianggap Plin Plan Terkait PBB, Ini Klarifikasinya

Bincang Kopi KBRI Seoul Coffeeversation Virtual

Penyelenggaraan kegiatan penerimaan penghargaan ini dilaksanakan bertepatan dengan acara Bincang Kopi KBRI Seoul Coffeeversation Virtual yang  dibuka oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Korea Selatan, Umar Hadi pada hari Kamis (8/9) di Jakarta.

Di momen ini ditampilkan 3 (tiga) pelaku industri kopi di Indonesia dan Korea Selatan, yaitu PT Selera Indah Perdana (Kopi Presiden) di Jakarta, Ulubelu Coffee di Seoul Korea, dan Mia Coffee di Busan. Turut hadir juga seorang tamu istimewa yaitu Ersa Mayori dalam kegiatan tersebut.

Piagam MURI Kopi Liberika Kayong Utara
Image: PontianakPost.Co.Id

Dalam sesi wawancaranya, Steve Hidayat tidak lupa menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Daerah, khususnya Kabupaten Kayong Utara karena telah mendukung masuknya kopi Liberika dalam catatan MURI.

Selain itu, Piagam MURI yang telah diperoleh dapat dianggap sebagai bentuk rasa terima kasih kami kepada para petani kopi dan pemerintah daerah Kabupaten Kayong Utara.

“Kedepannya diharapkan pihak pemerintah sebagai pemangku kebijakan dapat terus mendukung keberadaan kopi Liberika Kayong Utara ini sebagai salah satu komoditi berpotensi di Kalimantan Barat,” demikian ujarnya menutup sesi wawancara ini. (DW)