Dua puluh peserta diajarkan menyusun administrasi secara komputerisasi dalam workshop “Implementasi Sistem Komputer Akuntansi UKM dengan Zahir Accounting”, di Laboratorium Komputer Akuntansi Politeknik Negeri Pontianak Lantai II pada 27-28 Agustus 2008.
Ketua Pelaksana Kegiatan Dwi Wahyudi, SE mengatakan, tiap peserta workshop disediakan masing-masing komputer yang didalamnya telah terinstall program Zahir Accounting sehingga mereka bisa langsung belajar mengimplementasikan software tersebut.
Workshop Komputer Akuntansi
“Pelaku UKM akan dipermudah dalam mengambil keputusan bisnis karena program Zahir telah dilengkapi dengan berbagai analisis laporan keuangan perusahaan seperti analisis grafik, rasio likuiditas, dan laporan interaktif yang terintegrasi.” tuturnya menambahkan.
Analisa keuangan sangan berguna bagi pelaku UKM. Analisa ini biasanya disampaikan dalam bentuk pembukuan laporan keuangan secara manual. Menurutnya, dengan proses manual dan keterbatasan SDM yang dimiliki maka mereka akan menemui kesulitan jika akan mengajukan kredit ke bank.
“Mereka biasanya tidak melakukan pembukuan bisnis dengan baik. Menjalankan usaha sendiri dengan pengetahuan pembukuan yang minim otomatis akan menghambat mereka untuk memperoleh bantuan kredit dari Bank, salah satu diantaranya adalah Bank Mandiri.” katanya menjelaskan.
Bila dibandingkan dengan negara tetangga Malaysia, kesadaran pelaku UKM di Indonesia masih kurang dalam membuat laporan keuangan. Padahal, sekarang ini para pelaku UKM telah dimudahkan dengan adanya perangkat lunak (software) akuntansi yang sangat mudah dalam penggunaannya.
Menurut Direktur Politeknik Negeri Pontianak, Ir. H. Muhammad Abduh, perguruan tinggi yang dipimpinnya itu sengaja melakukan kerjasama dengan pihak luar yaitu Ikatan Alumni Mahasiswa Akuntansi Universitas Tanjungpura (IKASI-UNTAN) dan Yayasan Mahendra Adji Saroyo (MAS) untuk mengadakan kegiatan workshop komputer akuntansi tersebut.
“Kami berusaha untuk membangun UKM di Kalimantan Barat dan ini merupakan salah satu diantara usaha yang telah kami lakukan. Jiwa entrepreneurship seseorang memang harus ditumbuhkan sejak dini. Bahkan kalau perlu sejak masih duduk dibangku sekolah.” jelas Abduh.
Ia menambahkan, UKM merupakan awal dari perusahaan yang besar. Oleh karena itu, perlu dilakukan pembinaan yang berkelanjutan terhadap para pengusaha kecil tersebut. (DW)