Digital Netizen Fair 2021 Pontianak, Ajari Masyarakat Kalimantan Barat Budaya Bermedia Digital

Perkembangan penggunaan Internet di Indonesia saat ini telah mencapai 73,7% atau 202,6 juta pengguna aktif di tahun 2021 dengan pengguna layanan mobile mencapai 345,3 juta dengan 61,8% pengguna aktif mengakses media sosial (We Are Social, 2021).

Image: InsidePontianak.Com

Digital Netizen Fair 2021 Pontianak

Sayangnya, dunia internet saat ini semakin dipenuhi konten negatif seperti: berita bohong, ujaran kebencian, dan radikalisme, bahkan praktik- praktik penipuan.

Di tengah sebaran informasi di media digital, bahkan bisa dikatakan sebagai ‘tsunami informasi’, maka kemampuan literasi digital menjadi kemampuan strategis.

Keberadaan konten negatif yang merusak ekosistem digital saat ini hanya bisa ditangkal dengan membangun kesadaran dari tiap-tiap individu.

Informasi hoax yang bertebaran, perlu diantisipasi dengan kemampuan memilah dan membaca secara analitik, agar mendapatkan informasi yang valid.

Kemampuan mencari sumber informasi yang bisa dipertanggungjawabkan, menjadi sangat penting di tengah percepatan teknologi digital saat ini.

Definisi Literasi Digital

Secara umum yang dimaksud dengan literasi digital adalah kemampuan menggunakan TIK (termasuk Internet) untuk menemukan, mengevaluasi, memanfaatkan, membuat dan mengkomunikasikan konten/informasi, dengan kecakapan kognitif maupun teknikal.

Namun, layaknya pisau bermata dua, ruang digital dan internet, memiliki sisi positif dan sisi negatif.

Seiring dengan kemudahan interaksi dan komunikasi yang ditawarkan oleh ruang digital, sisi negatif internet seperti perundungan digital, penyebaran berita bohong, hingga konten radikal terorisme juga turut mengintai.

Dengan demikian, kecakapan dan peningkatan kompetensi melalui literasi digital bukan saja suatu kebutuhan namun juga keharusan untuk menciptakan ruang digital yang aman, nyaman, positif, dan produktif sekaligus mengimbangi pemerataan pembangunan infrastruktur digital yang saat ini sedang dijalankan oleh Pemerintah Indonesia.

Baca Juga:  Wakil Kalbar Sabet Dua Kategori Sekaligus dalam Jambore TIK Disabilitas 2017

Pentingnya Kecakapan Digital

Perkembangan teknologi yang inovatif, inklusif, dan bermanfaat harus dibarengi dengan pemanfaatan yang optimal, positif, serta aman. Sumber Daya Manusia dengan kecakapan digital dan keterampilan TIK yang memadai sangatlah dibutuhkan di era ini.

Pentingnya pemahaman akan budaya toleransi di ranah digital menjadi sangat penting dipahami oleh warganet, karena tidak dapat dipungkiri terdapat konten negatif di ruang digital yang dapat menyulut perpecahan dan radikalisme.

Dengan adanya disrupsi teknologi yang sangat masif ini, memunculkan pula berbagai tantangan.

Salah satu tantangan yang nyata ada ialah di bidang budaya, di mana teknologi digital membuka pintu-pintu globalisasi dengan masif yang dapat mengaburkan wawasan kebangsaan, memunculkan dominasi budaya asing, hingga menipisnya budaya bangsa dan pergeseran sorotan pada media internasional.

Workshop Digital Marketing untuk Lembaga Pendidikan 2024

Edukasi Budaya Digital

Edukasi mengenai budaya digital ini merupakan hal yang sangat signifikan. Tidak hanya dalam upaya untuk meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya nilai-nilai budaya dan Pancasila sebagai pedoman dalam berinteraksi dan berkomunikasi di media sosial dan internet saja, namun juga untuk mewujudkan masyarakat digital Indonesia yang beretika dan memegang teguh budayanya.

Selain itu, juga untuk pemanfaatan teknologi digital untuk pengenalan produk-produk serta budaya Indonesia ke ranah internasional.

Oleh karena itu Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi merasa perlu ada peningkatan kemampuan dan pemahaman masyarakat dalam penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan internet yang benar melalui implementasi program Literasi Digital di daerah.

Program literasi digital dibangun melalui peningkatan kemampuan digital masyarakat melalui Budaya Bermedia Digital.

Baca Juga:  JPRMI Kalbar Gelar Pelantikan, Seminar Kemasjidan, dan Rapat Kerja Wilayah

Literasi Digital Netizen Fair

Pada tahun 2021 ini, Literasi Digital “Netizen Fair 2021” menghadirkan talkshow mengenai Budaya Bermedia Digital dengan judul “Teknologi Merajut Toleransi” yang akan mengupas mengenai pentingnya budaya bermedia digital sebagai pengetahuan dasar berinteraksi, partisipasi, dan kolaborasi dalam pemanfaatan teknologi dan ruang digital yang positif dan optimal.

Kegiatan ini akan dilaksanakan secara hybrid (daring dan luring) dengan target peserta sebanyak 500 orang di hari ke-1 dan 500 orang di hari ke-2 secara luring dan 10.000 secara daring yang terdaftar (selama 2 hari).

Diantara 18 kota di Indonesia yang dipilih menjadi lokasi penyelenggaran kegiatan Literasi Digital Netizen Fair 2021 (LDNF 2021) selama dua hari secara serempak dari tanggal 23-24 November, Kota Pontianak menjadi salah satu diantaranya.

Bagi masyarakat Kalimantan Barat yang ingin mengikuti kegiatan Literasi Digital Netizen Fair 2021 Pontianak ini bisa langsung datang ke Gedung Auditorium UNTAN dari jam 13.00 – 18.00 WIB.

Untuk penyelenggaran LDNF 2021 di penghujung tahun ini, akan dihadiri oleh para narasumber mewakili komunitas, akademisi, publik figur, dan para pemangku kepentingan majemuk lainnya di bidang literasi digital.

Tema Kegiatan

Di hari pertama pelaksanaan, 3 (tiga) tema pokok yang akan diangkat adalah mengenai seputar Konten Kreator, Mengenal Lanskap Digital dan Memahami Seluk Beluk Podcast.

Baca Juga:  Lomba Blog Pesona Kalbar 2017 Jejaring Wisata Kalimantan Barat DIPERPANJANG

Adapun Beberapa narasumber yang dipilih untuk mengisi kegiatan Netizen Fair 2021 Pontianak hari pertama, antara lain: Tino Ame selaku Konten Kreator dan Irwan Phan selaku Manajer 1000 StartUp Pontianak.

Selain itu akan hadir juga Kadiskominfo Kota Pontianak yang akan memberikan materi Mengenal Lanskap Digital serta Fahrurrazi, selaku Manager IBT UNTAN yang akan memberikan literasi Netiket Masyarakat Digital.

Agenda Netizen Fair 2021 Pontianak Hari Kedua

Sedangkan di hari kedua Netizen Fair 2021 Pontianak, Dwi Wahyudi selaku perwakilan Relawan TIK Kalimantan Barat akan berbagi cerita mengenai wawasan seputar Teknologi Merajut Toleransi.dan Adi Warna Hakim selaku Fintech Enthusiast & Founder Abangdesa Indonesia.

Narasumber Kegiatan

Melengkapi sesi materi di hari kedua, Anita Maharani akan memberikan paparan mengenai Aman, Nyaman dan Kreatif di Internet.

Tidak lupa turut diundang juga beberapa Key Opinion Leader (KOL) yang sudah cukup dikenal seperti: Eunike Fersa, Dodon Jerry, dan Kornelia Meilinda. Mereka bertiga akan berbagi pengalamannya selama ini di industri konten kreatif.

Nah, demi membuat acara semakin meriah dan semarak Netizen Fair 2021 Pontianak, turut hadir standup comedian Reza Agustian dan Tegar Darmawan disertai live performance dari Petrus Mahendra.

Kegiatan Netizen Fair 2021 Pontianak ini merupakan kegiatan yang sifatnya gratis dan bisa dihadiri oleh siapa saja. Seluruh masyarakat di Kalimantan Barat dapat mendaftar kegiatan ini melalui https://s.id/ldnfpontianak.

Lokasi Google Maps

Adapun informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dapat diakses melalui https://info.literasidigital.id atau media sosial SiberKreasi via Instagram, Twitter, dan Facebook.

 

Sumber Inside Pontianak
Artikel Lainnya
Leave A Reply

Your email address will not be published.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More