JUJUR, ADIL, DAN TEGAS. Ketiga kata tersebut terlihat menghiasi mulusnya cat hijau yang mewarnai atap gedung MPR/DPR. Selidik punya selidik, ternyata yang menjadi “pelaku utama” dibalik kejadian ini adalah salah seorang anggota dewan sendiri yaitu Mas Pong Harjatmo. Lucu juga ya, padahal Mas Pong kan anggota dewan. Kenapa beliau mau melakukan tindakan tersebut yang kesannya malah menjatuhkan institusi sendiri?. Ternyata kondisi anggota dewan yang sedang ramai disorot oleh media cetak maupun elektronik akhir-akhir ini menjadi dasar kenapa sosok yang dulunya sering berperan menjadi tokoh antagonis ini mengambil tindakan nekat dengan memanjat atap gedung MPR ala Spiderman untuk menyampaikan aspirasinya tersebut.
Memang tidak dapat dipungkiri bahwa saat ini anggota-anggota dewan kita yang terhormat memiliki kualitas yang cukup mumpuni dibandingkan dengan anggota-anggota dewan sebelumnya (bukan maksudnya merendahkan lho ya). Tapi, kenapa kualitas yang dimiliki tersebut tidak disertai dengan kinerja yang mumpuni juga? Rakyat kan membayar kalian semua untuk dapat merumuskan dan mengambil kebijakan sebagai bentuk perwujudan amanah yang diemban. Nah, kalau kenyataan di lapangan banyak ditemukan sebagian oknumnya sering membolos dari tugas dan tanggung jawabnya, apakah itu sebanding dengan kualitas yang mereka miliki???
Jika dicermati secara mendalam, ketiga kata yang dituliskan Mas Pong Harjatmo tersebut seperti JUJUR, ADIL, TEGAS sudah cukup untuk mengingatkan sekaligus menggambarkan kondisi sekarang dari anggota dewan kita yang terhormat. Sekarang kalau anggota dewannya saja sudah seperti itu, mau dibawa kemana negara Indonesia Raya-ku ini??? Sudah luntur semua jiwa nasionalisme yang dimiliki, yang tersisa hanyalah jiwa egosentrisme dan pikiran-pikiran bagaimana memperkaya diri sendiri.
Wahai wakil rakyatku, cepatlah sadar dari semua buaian yang sedang kalian alami sekarang. Masih kurangkah gaji, tunjangan, dan fasilitas-fasilitas yang telah diberikan kepada kalian selama ini? Bukankah itu semua merupakan salah satu bentuk balas jasa kami terhadap jerih payah dan usaha keras kalian dalam memperjuangkan amanat kami diatas sana. Mungkin bagi kalian, uang satu juta tidak memiliki arti apa-apa. Namun jika uang tersebut diberikan kepada orang-orang miskin yang saat ini masih terus berjuang untuk bertahan hidup, nilai tersebut tentunya akan sangat berharga bagi mereka.
Untuk Mas Pong Harjatmo, banyak-banyak terima kasih kami ucapkan atas tindakan nekatnya. Memang kalau yang teriak-teriak itu adalah rakyat, mungkin hal ini tidak akan menjadi besar. Kuncinya adalah mulai dari diri sendiri, semoga apa yang telah Mas Pong Harjatmo lakukan memberikan inspirasi bagi anggota dewan lain untuk mengikutinya. Aminn… (DW)