Baru Tahu, Ternyata Nama Pengganti Bandara Supadio Sudah Ditetapkan Sejak 1999
BloggerBorneo.com – Rasa penasaran langsung muncul begitu beberapa hari lalu Blogger Borneo melihat sebuah postingan dari BorneoNusantaraTime.Com.
Postingan tersebut dipublikasikan tepat sehari setelah hari peringatan kemerdekaan Republik Indonesia ke 70 dengan judul: Menyoal Nama Sultan Syarif Abdurrahman pada Bandara Pontianak.
Nama Pengganti Bandara Supadio
Setelah membaca postingan tersebut, Blogger Borneo lalu teringat dengan satu tulisan yang pernah di-publish sebelumnya di blog pribadi dimana isinya mengenai Asal Mula Nama Bandar Udara Supadio Pontianak.
Sebenarnya tulisan tersebut dibuat sebagai salah satu bentuk respon terkait munculnya pemberitaan di beberapa media cetak di Kalimantan Barat mengenai masukan perubahan nama dari Supadio menjadi Kubu Supadio Raya pada saat itu.
Akan tetapi begitu postingan dari BorneoNusantaraTime.Com ini muncul di media sosial, Blogger Borneo mencoba untuk langsung melakukan klarifikasi kepada sang penulis yaitu Effendy Asmara Zola.

Pada postingan tersebut mencantumkan dokumentasi fotokopi salinan Surat Keputusan (SK) DPRD Nomor 4 Tahun 1999 yang ditandatangani oleh Ketua DPRD pada saati itu, Drs.H.Muchali Taufik pada tanggal 31 Maret 1999.
Usulan Perubahan Nama
Menurut Effendy Asmara Zola atau lebih akrab dipanggil Bang Zola, SK DPRD Nomor 4 Tahun 1999 berisikan ketetapan mengenai Usulan Perubahan Nama Bandara Udara Supadio menjadi Sultan Syarif Abdurrahman dan Pelabuhan Laut Dwikora menjadi Y.C. Oevang Oeray berdasarkan Surat Gubernur Kalimantan Barat Nomor 188.341/0056/HK-A per tanggal 6 Januari 1999.
Adapun surat yang dibuat oleh Bapak Aspar Aswin (Alm), gubernur pada saat itu dilandaskan pada ihwal pemberian nama pada tempat-tempat strategis yang ada, berdasarkan aspirasi masyarakat masih belum bernuansakan dan berciri khas daerah Kalimantan Barat.
