TPFx Pontianak
Opini

Pesta Kembang Api di Masjid Raya Mujahidin Pontianak, Ada Apa Gerangan?

×

Pesta Kembang Api di Masjid Raya Mujahidin Pontianak, Ada Apa Gerangan?

Sebarkan artikel ini
LKP Cerdas Berdaya

Perasaan kaget bercampur penasaran seketika muncul ketika Blogger Borneo membaca salah satu status facebook miliknya seorang sahabat yang kalimatnya berbunyi: “Ada pesta kembang api di Masjid Raya Mujahidin…. Astaghfirullah”. Begitu membaca status tersebut, tanpa pikir panjang saya langsung membuat status meminta informasi dari kawan-kawan yang sekiranya pada saat itu sedang melintas di kawasan Masjid Raya Mujahidin Pontianak guna memberikan klarifikasi atas kejadian ini.

Tidak perlu menunggu lama, satu per satu komentar kawan-kawan mulai bermunculan. Sebagian besar ada yang ikut merasa kaget setelah membaca informasi tersebut, sedangkan sebagiannya lagi ada yang memberikan kesaksian bahwa kejadian tersebut memang benar adanya. Kebetulan pada saat bersamaan mereka sedang melintasi kawasan Masjid Raya Mujahidin Pontianak. Astaghfirlah… hanya bisa mengucap dalam hati ketika mengetahui bahwa kejadian Pesta Kembang Api di Masjid Raya Mujahidin Pontianak ternyata benar. Hhhmmm…

Kembang Api Diatas Kubah Masjid Raya Mujahidin Pontianak

Pesta Kembang Api di Masjid Raya Mujahidin

Ketiga dokumentasi diatas merupakan hasil kiriman dari kawan-kawan yang sempat mengabadikan momen “bersejarah” tersebut pada saat melintas di kawasan Masjid Raya Mujahidin Jalan Ahmad Yani Pontianak malam hari ini. Sekarang saya bertanya kepada kawan-kawan, setelah melihat ketiga dokumentasi diatas apa yang ada dipikiran kawan-kawan sekarang???.

Baca Juga:  Pembunuh Itu Bernama Media

Ternyata selain dokumentasi dalam bentuk hasil jepretan kamera, ada juga seseorang pengguna facebook berasal dari kota Pontianak mengunduh hasil rekaman video amatir pada saat berlangsungnya pesta kembang api dengan masa durasi 16 menit. Dari rekaman video amatir tersebut dapat dilihat secara jelas bagaimana kembang api-kembang api yang diluncurkan meledak dengan “indah” nya diatas kubah Masjid Raya Mujahidin Pontianak. Benar-benar tidak dapat dipercaya kalau hal ini benar-benar terjadi.

 

 

Entah kenapa, secara pribadi Blogger Borneo menganggap ada sesuatu “aneh” disini. Memang jika dilihat dari sudut pandang kemegahan bentuk bangunan, bisa dibilang Masjid Raya Mujahidin Pontianak ini termasuk sebagai salah satu masjid terbesar di Indonesia bahkan Asia Tenggara. Akan tetapi, dimana-mana namanya rumah ibadah tetaplah harus menjadi rumah ibadah. Oleh karena itu, perlakukanlah Rumah Allah sebagai tempat yang paling mulia di dunia ini. Jangan pernah kotori lingkungan masjid dengan suara ledakan maupun sampah-sampah dari serpihan kembang api yang bertabur diatas kubahnya.

Dalam kasus ini belum ada pihak yang bisa dikonfirmasi terkait terjadinya peristiwa ini. Mungkin esok hari kita baru bisa mengetahui siapa yang melakukan dan apa motif dibaliknya. Bagaimanapun juga Masjid Raya Mujahidin Pontianak adalah rumah ibadah, bukan tempat berpariwisata ataupun suka-suka. Semoga Allah memberikan jalan yang terbaik sesuai harapan kita semua. Aminnn… (DW)

UPDATE:

Berikut adalah statement yang diberikan oleh salah satu pihak pengurus Yayasan Mujahidin Kalimantan Barat:

Saudara2ku Yth, pemasangan kembang api sudah kami pikirkan sebelumnya, karena itu hanya semacam kebahagiaan seperti menyambut hari raya lebaran dll. Itu adalah sumbangan salah satu pengusaha Pontianak, jadi panitia hanya terima bersih jak. Kalo Anda pernah ke negara-negara arab yang warganya muslimnya 100% tidak tabu merayakan sesuatu dengan kembang api bahkan lebih meriah lagi. Ini bukan budaya tapi kemajuan zaman, kemajuan tehnologi. Kebiasaan negatif thinking yang membuat kita menjadi otak katak dalam tempurung.

KLARIFIKASI DARI SALAH SEORANG NETIZEN PONTIANAK:

  • Perayaan kembang api diadakan secara spontanitas atas sumbangan individu seorang pengusaha lokal yang juga politisi nasional (uda pada tahu laaah siapa beliau) sebagai wujud kegembiraan dan rasa syukur (Note: Bukan uang sedekah umat untuk masjid yah).
  • Selain masjid raya mujahidin, masjid omar ali syaifudin di brunei darussalam juga pernah menggelar pesta kembang api usai peresmian masjid berkubah emas nya (video bisa dilihat di youtube).
  • Kembang api, juga sangat sering digunakan sebagai wujud kegembiraan dan rasa syukur serta hiburan untuk masyarakat seperti yang sangat sering dilakukan oleh bapak gubernur kalbar, saat malam perayaan natal di pendopo kegubernuran, tercatat ada sekitar 25 jutaan uang digelontorkan utk kembang api ini (saya tidak tahu uang ini, apakah dana bansos ato dana pribadi gubernur).
  • Sama semaraknya saat perayaan kembang api di pendopo, pelepasan kembang api di masjid mujahidin juga mengundang decak kagum bagi para pengendara motor dan warga sekitar yang melihatnya, terbukti begitu banyak visual baik foto bahkan video beredar di sosmed netizen pontianak.
  • Ini yang penting, petugas masjid juga telah memberitahukan para tamu Allah yang masih ada didalam masjid bahwa akan diadakan pesta kembang api dikawasan masjid. Nah mungkin kalo ada yg masih belum dapat informasinya karena keterbatasan petugas penyebar informasi, sebenarnya jika kita datang dan melihat secara langsung, semuanya akan tahu bahwa akan ada pesta kembang api, karena semua peralatan dan kesibukannya berlangsung dihalaman masjid terlebih dahulu.

Sumber: https://www.facebook.com/adenanasupriatna/posts/1027240600625007

RILIS RESMI DARI PIHAK PANITIA PERESMIAN MASJID RAYA MUJAHIDIN PONTIANAK

Rusliansyah D. Tolove:

@sahabat semuanya: kami hanya klarifikasi sedikit saja ttg kembang api dimaksud (bukan petasan lho spt tradisi adat saudara kita dr Tionghoa) akan ttpi kembang api didesign dgn tehnologi modern..

Bhw negara2 Arab saudi, kuwait, dubai, abu dhabi jeddah dll yg mayoritas Islam mereka tidak tabu bahkan masang kembang api semalam suntuk saat perayaan keagamaan spt lebaran atau acara keagamaan lainnya. Terus terang Mmg ada kesalahan tehnis saat mengidupkannya, tadinya panitia minta di halaman sepanjang jln A. Yani, ternyata diluar skenario. Itupun bukan tanpa sebab tpi akibat sy masuk RS siangny stelah pa Presiden pulang dan pa Pa Edi Kamtono sdh teler kecapean istirahat dirumah krn kami selama 3 bulan ini bekerja 24jam demi selesai Masjid dan terlebih H-10 repotnya bukan main. Kantor saye pindah ke Masjid dan boleh dikatakan pa Wakil Walikota pun berkantor di Masjid setiap hari. Jadi sy bersama pa Edi Kamtono yg bertg jwb mslh yg menjd pertanyaan umat tsb.. Dan perlu kami jelaskan Kembang api tsb adalah sumbangan salah pengusaha besar di Pontianak yg tidak bersedia disebutkan namanya, maafkanlah kami ye para sabahat semua, kepada Allaah kami memohon ampunan Nya. Aamiin 3x yaa rabbal’aalamiin..”

Kemudian dilanjutkan pada salah satu postingan tokoh blogger ternama yang sangat berpengaruh di kalimantan barat.

Rusliansyah D. Tolove:

Sy memberanikan diri mohon bantuan kpd Dwi Wahyudi melalui acc abang sampaikanlah klarifikasi kami kpd umat khusus facebooker bhw nama Masjid ini sd skrg namanya tetap tidak berubah hanya ada tambahan RAYA sesuai persturan Menteri Agama utk masjid propinsi namanya RAYA saat idiresmikan thn 1974 oleh bpk Soeharto Presiden RI ke 2 namanya MASJID MUJAHIDINKondisinya masih belum tuntas 100%, ornamen interior dlm masjid masih banyak lagi, kaligrafi2 dari Ayat Alquran sdg disiapkan. Terus halaman akan ditata lebih baik ada taman, airmancur dan pembuatan pintu gerbang serta pemasangan pilar2 pagar krn pagar lama masih dipertahankan agar ada tersisa peninggalan zaman zulu.. Kemudian hal2 dan mslh terkait hari H peresmian khususnya banyak umat yg kecewa krn tak bise masuk itu sangat terkait dgn prokoler kepresidenan. Kami panitia sdh berjuang menyiapkan tempat dihalaman depan ternyata ditutup paspampres.

Hal2 lain dapat diklarifikasi kpd kami via sms, whatSapp, bbm dlsb tapi gak perlu maki2(), maaf sy curhat hari ini ada masuk sms tanpa nama ngakunya ahli agama
ngatain panitia bodoh mslh tidak penting dan tidak perlu dibahas dalam forum ini. Krn berkaitan dgn haram bid’ah mubah makruh dlsb seharusnya lbh tepat kita bicarakan dlm seminar resmi atau tepatnya dlm masjid tausyiah.. Dmkn bang rumah baca.. Syukron..”

Semoga semakin membuka mata dan hati kita untuk terus menerus berupaya mendekatkan diri pada yang maha tinggi, maha tahu dan maha perencana segala rencana, maha benar, maha pemaaf dan maha kaya raya. 🙂

KETERANGAN:

Secara khusus Blogger Borneo menganggap polemik ini sudah selesai dan tidak perlu diperpanjang lagi. Terima kasih…