Sekali waktu berkunjung ke blog miliknya Bro Gie Wahyudi, terdapat satu tulisan yang menurutku sungguh menarik untuk dibaca mengenai Tren Baru Perang Sosial Media di Pilkada DKI. Langsung teringat dengan kondisi di Kalimantan Barat yang saat ini juga sedang dalam proses Pemilukada Kalbar 2012 sehingga terbersit ide untuk membuat tulisan yang judulnya hampir sama yaitu Tren Baru Perang Sosial Media di Pemilukada Kalbar 2012. Munculnya grup-grup yang mengatasnamakan pendukung dari masing-masing pasangan di sosial media seperti Facebook belakangan ini menyebabkan saya harus sedikit berkomentar. Banyak bermunculannya status-status bersifat provokatif dan saling menjatuhkan telah memberikan gambaran bahwa meski masa kampanye belum resmi dimulai, namun psywar diantara masing-masing pasangan calon sudah dilakukan.
Memang tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan teknologi dan informasi selalu akan membawa dampak positif maupun negatif tergantung dari siapa saja penggunanya. Untuk kasus perang sosial media ini contohnya, jika diperhatikan banyak diantara status-status yang dibuat justru isinya lebih mengarah ke hal-hal yang negatif. Disini saya tidak akan menjelaskan secara rinci mengenai hal-hal negatif dimaksud, cukup baca saja status-status disana dan silahkan berikan penilaian pribadi Anda. Hehehe… 🙂
Dibawah ini akan saya cantumkan keempat grup facebook yang mengatasnamakan pendukung masing-masing pasangan, antara lain:
- Dukung Drs Cornelis MH Gubernur Dua Periode – Calon Pasangan Gubernur Kalbar Nomor Urut 1
- Dukung Armyn Angkasa Ali Anyang Menuju Kalbar 1 – Calon Pasangan Gubernur Kalbar Nomor Urut 2
- Morkes Effendi for KB-1 – Calon Pasangan Gubernur Kalbar Nomor Urut 3
- Dukung Tambul Husin Gubernur Kalbar 2013-2018 – Calon Pasangan Gubernur Kalbar Nomor Urut 4
Bagaimana menurut teman-teman, cukup seru bukan?. Meskipun saya selama ini tidak terlalu perduli dengan perkembangan informasi seputar Pemilukada Kalbar 2012, namun dengan munculnya grup-grup tersebut disosial media menyebabkan saya tertarik untuk ikut memantau perkembangannya. Hanya bisa tersenyum dalam hati begitu melihat pendukung A menjatuhkan calon pasangan B, pendukung C berpindah mendukung calon pasangan A, dan masih banyak lagi lainnya. Dengan berbagai gaya bahasa mulai dari yang halus sampai kasar menyebarkan isu-isu negatif seputar berlangsungnya proses pemilihan ini. Sepertinya penyebar isu-isu tersebut berharap akan banyak orang yang akan terpancing untuk menanggapinya.
Oleh karena itu, melalui tulisan ini saya juga ingin menghimbau kepada siapa saja untuk tidak mudah terpancing dengan semua isu-isu negatif terkait Pemilukada Kalbar 2012 yang beredar di sosial media karena bagaimanapun juga sosial media bukanlah media politik. Gunakanlah media sosial untuk tujuan positif dan bermanfaat, jangan jadikan media maya ini sebagai alat penyebar isu negatif yang dapat menjurus kepada perpecahan. Think Before Posting… (DW)
Sumber Gambar:
- Website KPU Provinsi Kalimantan Barat