5 Alasan Memiliki Chatbots di Situs Web Anda
Tidak terasa kurang lebih dua tahun kita berada dalam kondisi Pandemi dimana penyebaran virus Covid-19 telah memberi dampak hampir ke semua aspek kehidupan manusia tanpa melihat dari negara mana Anda berada dan seberapa besar usaha yang Anda miliki.
TOPIK UTAMA
Alasan Memiliki Chatbots
Khusus bagi para pelaku usaha yang ada di Indonesia, mau tidak mau, suka tidak suka, harus diakui bahwa pandemi memberi dampak cukup besar bagi mereka. Jika dilihat di sepanjang tahun 2020-2021 sudah berapa banyak pemilik usaha yang tidak kuat menghadapi kondisi ini hingga pada akhirnya memutuskan untuk menutup diri.
Sedangkan di bidang layanan transportasi udara, penyebaran virus COVID-19 yang cukup masif membuat PT Angkasa Pura I (Persero) harus mengalami kondisi pembatalan penerbangan sebanyak 12.703 rute penerbangan pada awal Maret 2020. Disaat itu merupakan awal terjadinya ledakan kasus Covid-19 di Indonesia.
Meledaknya kasus Covid-19 ini juga memberi pengaruh ke beberapa perusahaan penyedia jasa layanan penerbangan pada saat itu. Dari salah satu perusahaan menyebutkan bahwa jumlah pelanggan yang akan melakukan pembatalan atau refund tiket melalui aplikasi yang dimiliki sangat banyak sehingga membuat call center nya kewalahan.
Nah dari sini baru dapat dibaca bahwa sebenarnya mulai saat sekarang ini mereka sudah harus melakukan langkah antisipasi khusus di bidang layanan dengan menggunakan fitur chatbots yang sekarang sudah mulai banyak dibuat dan dikembangkan oleh para developer.
Mungkin sampai saat ini masih banyak yang belum paham mengenai fungsi dan manfaat dari menggunakan chatbots di situs web yang dimiliki. Dibawah ini Blogger Borneo akan jelaskan mengenai alasan memiliki chatbots di web Anda, antara lain:
Perubahan Kebiasaan Pelanggan
Work from Home, Belajar Daring, Zoom Meeting, dan beberapa istilah baru seperti ini banyak bermunculan sejak virus Corona menyerang pada akhir tahun 2019. Blogger Borneo sendiri masih cukup ingat momen melakukan perjalanan ke negara tetangga Malaysia 2 (dua) hari sebelum mereka mengambil kebijakan lockdown hingga per 31 Maret 2022 kemarin.
Dengan dibuatnya aturan-aturan yang mewajibkan kita untuk tinggal di rumah, secara lambat laun menjadikan perilaku konsumen berubah drastis. Banyak pusat perbelanjaan besar di kota besar terpaksa harus ditutup dan kegiatan jual beli secara fisik dan tatap muka sudah sangat menurun sekali.
Khusus bagi kalangan ibu-ibu yang biasanya pergi ke pasar secara langsung untuk belanja sayuran, sekarang mereka memilih menggunakan aplikasi belanja online. Bahkan bisa dilihat bagaimana aktivitas setiap pagi di pasar mengalami penurunan karena kebanyakan konsumen membeli dengan rentang waktu yang lebih lama namun membeli dalam jumlah yang banyak.
Melihat kondisi ini, Anda sebagai pemilik usaha harus beradaptasi dengan perubahan perilaku konsumen ini, salah satu diantaranya adalah dengan menggunakan chatbot. Dengan fitur chatbot, usaha Anda akan mempunyai kesempatan untuk meningkatkan penjualannya di tengah pandemi ini.
Jumlah Konsumen Meningkat
Belajar dari pengalaman beberapa perusahaan penyedia jasa transportasi udara yang telah dijelaskan sebelumnya, jangan pernah merasa “pede” bahwa perusahaan Anda akan mampu melayani calon pelanggan hanya dengan menggunakan cara konvensional menggunakan tenaga manusia.
Perubahan kebiasaan pelanggan ternyata memberikan dampak besar karena semuanya sekarang sudah serba digital dan yakinlah para calon pelanggan Anda akan lebih merasa aman dan nyaman ketika berkomunikasi secara online atau virtual. Kita tahu sendiri bahwa usaha dibidang layanan harus dan wajib mengedepankan kepuasan para calon pelanggan.
Oleh karena itu, untuk menghindari resiko kehilangan konsumen ditengah peningkatan permintaan maka menggunakan chatbot akan menjadi pilihan tepat. Tidak masalah jika hanya memiliki 2 (dua) customer support karena fitur yang dimiliki oleh Omegle sudah cukup untuk membantu mereka menghadapi serbuan banyak konsumen baru.
Sesuai Style Milenial
Bicara era digital tidak lepas dari yang namanya generasi milenial. Tidak dapat dipungkiri bahwa untuk saat ini dominasi penduduk Indonesia ada di kisaran usia 13-35 tahun. Oleh karena itu jika kaum millenial adalah target konsumen Anda atau pernah terpikir untuk menjadikannya target, maka menggunakan chatbot adalah pilihan yang sangat tepat.
Kaum Milenial merupakan generasi yang sangat cepat beradaptasi dengan kondisi sekarang, apalagi mereka yang biasa work from home. Satu fakta menarik yang ditemukan adalah ternyata kaum milenial lebih memilih melakukan chat daripada panggilan telepon. Jadi, menggunakan chatbot untuk customer service tentu saja akan menjadi investasi yang menguntungkan bagi usaha Anda.
Mudah bagi Pengguna Baru
Peningkatan jumlah konsumen pada saat pandemi tentu saja diakibatkan oleh banyaknya konsumen yang baru mencoba untuk berbelanja secara online. Bayangkan saja bagaimana para kaum orang tua yang sebelumnya tidak pernah berbelanja online, lantas sekarang harus membuka aplikasi yang banyak tombol dan kata-kata hanya untuk membeli telur. Tentu saja akan terasa riber sekali.
Nah disinilah salah satu alasan memiliki chatbots untuk web usaha Anda. Dengan menggunakan chatbot, segala keribetan yang akan dialami oleh para kaum orang tua ketika mereka akan berbelanja online langsung sirna seketika. Setidaknya untuk tahap awalnya mereka akan terbiasa untuk menggunakannya.
Biaya Perawatan Rendah
Hal terakhir yang dapat menjadi alasan memiliki chatbots adalah biaya operasional untuk perawatan cukup rendah. Tentu saja ini akan memberikan keuntungan bagi Anda dan para pemilik usaha lainnya karena efisiensi. Fitur chatbots yang digunakan pada saat pandemi seperti sekarang akan jauh lebih hemat dan lebih baik daripada menambah karyawan.
Jika menggunakan karyawan, beban dari setiap personal akan tetap sama dan sulit untuk masing-masing karyawan untuk menaikan kualitas pelayanan. Memaksakan pegawai untuk bekerja maksimal pada saat pandemi juga terdengar kurang etis.
Dengan chatbot, Anda dapat membantu karyawan Anda bekerja dengan lebih baik tanpa mengeluarkan tenaga lebih. Jangan lupa, biarkan chatbot yang bekerja keras, karena mereka tidak akan kelelahan atau sakit. Bahkan menurut Chatbots Magazine, menerapkan agen virtual seperti Chatroulette dapat memangkas biaya operasional hingga sepertiganya. (DW)