5 Jenis Investasi Jangka Panjang yang Cocok bagi Generasi Millenial
Mempersiapkan masa depan yang lebih baik dan serba berkecukupan tentu saja menjadi impian setiap orang termasuk Blogger Borneo sendiri. Banyak cara dapat dilakukan untuk mencapai hal ini, salah satu diantaranya dengan investasi jangka panjang.
TOPIK UTAMA
Investasi Jangka Panjang
Khusus bagi kaum millenial, pertimbangan untuk memulai investasi jangka panjang sejak dini sebenarnya sudah masuk dalam life planning mereka karena jika diperhatikan tingkat konsumsi para generasi milenial cukup tinggi.
Untuk saat sekarang ini, lifestyle dan habbit yang muncul dari efek perkembangan teknologi informasi dalam satu dasawarsa terakhir membuat semuanya menjadi lebih mudah dengan konsekuensi harus membayar lebih untuk itu.
Investasi Jangka Panjang
Sesuai dengan namanya, yang dimaksud dengan investasi jangka panjang adalah investasi yang menghasilkan profit dalam jangka waktu 5-10 tahun. Biasanya perhitungan keuntungannya tidak besar namun stabil dari tahun ke tahun.
Nah, dengan rentangan waktu mendatangkan profit 5-10 tahun tentu saja kita sudah harus memperhitungkan sejak kapan sudah mulai melakukan investasi jangka panjang. Tapi alangkah baiknya semakin cepat semakin baik karena perubahan harga akan terus terjadi setiap tahunnya.
5 Jenis Investasi
Ada banyak macam investasi jangka panjang yang bisa dipilih oleh para generasi milenial, antara lain:
1. Emas
Yang dimaksud investasi emas disini adalah emas batangan, bukan emas perhiasan. Setiap tahun harga emas selalu naik. Lagipula emas fisik sifatnya liquid sehingga kapan saja bisa langsung dijadikan uang ketika membutuhkan.
Sekarang malah sistem investasi emas lebih dipermudah lagi karena bisa beli dari satuan berat terkecil mulai dari 0,1 gram. Jadi cukup dengan modal minimal kita sudah bisa memiliki emas untuk disimpan.
Emas juga dikenal sebagai instrumen lindung nilai. Predikat ini tidak lepas dari karakter emas yang cenderung stabil meski dihantam krisis sekalipun. Rata-rata kenaikan harga emas per tahunnya di atas inflasi. Kondisi ini membuat banyak investor memanfaatkan emas sebagai pelindung nilai kekayaannya.
2. Tanah/Properti
Tanah dan properti bisa menjadi investasi jangka panjang juga. Hanya saja untuk kedua jenis investasi ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika akan membelinya, lihat berdasarkan potensi kedepannya dari sudut lokasi dan lingkungan sekitar.
Banyak pemilik tanah jaman dulu yang tiba-tiba menjadi miliarder karena tanahnya berada di lokasi strategis, padahal dulunya hanya merupakan lahan tidur dan belum berkembang. Kedua jenis investasi ini masih membutuhkan waktu jika ingin menjualnya.
Investasi properti juga menjanjikan keuntungan sampingan yang cukup menjanjikan. Selain keuntungan yang berasal dari kenaikan harga atau capital gain, properti juga berpotensi memberi keuntungan dari sewa.
3. Deposito
Deposito adalah uang yang disimpan dalam rekening. Deposito biasanya memiliki jangka waktu tertentu yang mana uang di dalamnya tidak boleh ditarik nasabah. Deposito baru bisa dicairkan sesuai dengan tanggal jatuh temponya, biasanya deposito mempunyai jatuh tempo 1, 3, 6, atau 12 bulan.
Deposito merupakan produk simpanan yang umumnya disediakan oleh bank dengan ketentuan penarikan sesuai kesepakatan antara bank dengan nasabahnya. Dengan tingkat suku bunga tertentu, para pemilik deposito bisa mendapatkan penghasilan bulanan dari bagi hasil uang yang disimpan di bank.
4. Saham
Saham tampaknya menjadi jenis investasi yang paling popular saat ini di kalangan generasi milenial. Saham sendiri dapat diartikan sebagai satuan nilai yang mengacu pada bagian kepemilikan perusahaan.
Ketika kamu membeli saham suatu perusahaan, berarti kamu telah memiliki hak penuh atas aset dan pendapatan perusahaan dengan porsi saham yang dibeli.
Dibandingkan jenis investasi lainnya, saham memiliki risiko yang lebih tinggi sebab saat perusahaan tersebut sedang mengalami masalah atau bahkan pailit, kamu bisa rugi besar. Akan tetapi, keuntungan yang didapat sebanding dengan besarnya risiko yang harus dipertaruhkan.
5. Reksa Dana
Dari berbagai jenis investasi yang ada, investasi dalam bentuk reksa dana adalah jenis investasi yang paling aman serta memiliki risiko paling rendah bagi generasi milenial.
Pengguna reksa dana aman dari kemungkinan penggelapan dana nasabah. Hal ini dikarenakan uang dipegang oleh bank bukan oleh manajer investasi.
Karena sifatnya lebih aman, maka potensi penghasilannya lebih kecil dan biasanya jangka waktu menghasilkan lebih lama bisa mencapai 1-3 tahun.
Kesimpulan
Dari kelima jenis investasi jangka panjang diatas, silahkan dipilih mana yang lebih cocok untuk diambil. Sesuaikan dengan jumlah dana yang dimiliki dan resiko serta potensi nilai kedepannya.
Dalam dunia investasi ada istilah high risk high return dimana investasi yang memiliki resiko tinggi juga memiliki potensi menghasilkan keuntungan yang besar.
Bijaklah dalam mengambil keputusan sebelum melakukan investasi jangka panjang. Jika perlu konsultasikan dengan perencana keuangan yang lebih paham membaca situasi dan kondisi terkini agar dana yang kita keluarkan tidak terbuang sia-sia. (DW)