
BloggerBorneo.com – Dari tanggal 17 hingga 19 September, Forum Kerjasama Meteorologi China & ASEAN yang ke-4 dimulai di Nanning, Guangxi, bertema “Kecerdasan Digital Memperkuat Kerjasama Meteorologi, Peringatan Lebih Awal Bermanfaat Bagi Masyarakat”.
Eksekutif, para ahli, dan cendekiawan dari departemen meteorologi dan hidrologi dari negara China dan ASEAN seperti Brunei, Kamboja, Laos, Vietnam, Thailand, Myanmar, dan Indonesia, serta dari Organisasi Meteorologi Dunia (WMO), universitas, korporasi, dan institusi penelitian, semua berkumpul untuk mendiskusikan kerja sama dan perkembangan meteorologi di wilayah ini.
Saat upacara pembukaan Forum tersebut, Inisiatif Aksi Inovasi Bersama untuk Penerapan Model Kecerdasan Buatan (AI) di bidang Meteorologi diluncurkan untuk pertama kalinya. Inisiatif ini berfokus pada Pemberdayaan Meteorologi menggunakan AI, Memberdayakan Industri dengan Kecerdasan Meteorologi.
Dengan kekuatan komputasi yang kuat dan integrasi data dari berbagai sumber, teknologi AI mulai menjadi penghubung yang penting antara ramalan cuaca, peringatan bencana, dan penerapan industri.
Untuk lebih mendukung inisiatif PBB bernama Peringatan Awal Untuk Semua atau “EW4All”, CMA (Administrasi Meteorologi China) meluncurkan MAZU, Aksi Bersama Peringatan Awal untuk semua, bekerja sama dengan negara-negara dari seluruh dunia untuk meningkatkan efisiensi peringatan awal dan memanfaatkan inovasi AI untuk menanggulangi masalah perubahan iklim bersama.
Dalam kerangka kerja MAZU, Inisiatif tersebut mengusulkan empat pilar aksi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendorong perkembangan regional yang berkelanjutan:
Inovasi Bersama, untuk membangun bersama, mengoptimalkan, dan menerapkan rangkaian model ramalan cuaca berbasis AI yang diperuntukkan khusus bagi wilayah yang memerlukannya, sehingga meningkatkan kemampuan kolektif dalam ramalan cuaca dan peringatan cuaca berbahaya seperti angin topan dan lainnya;
Perpaduan Data, untuk membangun bersama dan memperkaya data meteorologi regional yang berkualitas dan beresolusi tinggi untuk berfungsi sebagai fondasi bagi pelatihan dan optimisasi model AI;
Perkembangan Talenta Bersama, untuk membina komunitas berisi ahli-ahli yang mampu memimpin kemajuan wilayah dalam AI meteorologi, memastikan perkembangan kerja sama regional yang berkelanjutan;
Membangun Rumah Umum, untuk mendirikan sistem pendukung yang kokoh sehingga memastikan implementasi inisiatif yang efektif dan berjangka panjang.
Saat Forum tersebut berlangsung, Administrasi Meteorologi China (CMA) juga merilis “Dataset Iklim Global CMA”, menandakan pertama kalinya produk data iklim dari China tersedia untuk saling dibagikan secara internasional.
Dataset tersebut mencakup 6 kategori, yaitu Dataset Permukaan Global, Dataset Radiosonde Global, Suhu Permukaan Gabungan Global, Dataset Radiasi & Tanah Satelit CMA ReAnalysis V1.5, FENGYUN (FY), dan Dataset Laut Satelit FY.

Pameran Meteorologi yang ditenagai AI berjudul “Meteorologi Cerdas, Menghubungkan Ekosistem Baru ASEAN yang ditenagai AI untuk Pencegahan dan Mitigasi Bencana Regional” juga diadakan saat Expo China-ASEAN yang ke-22.

Layanan Meteorologi Wilayah Otonomi Guangxi Zhuang memperkenalkan dua layanan inovatif yang ditenagai AI dalam Pameran tersebut: Satu diantaranya adalah “Yuheng”, model AI untuk prediksi meteorologi energi yang didesain untuk meningkatkan akurasi ramalan angin dan tenaga surya di lahan yang kompleks, satu lagi adalah sistem layanan meteorologi agrikultur ASEAN yang menyediakan peringatan bencana dan 18 jenis layanan untuk hasil panen seperti tebu dan beras, termasuk peringatan kemarau, hujan badai, genangan air, dan pemantauan kelembapan tanah.
Editor: JIANG Zhiqing, WANG Chang, XU Nenyu dan LIU Shuqiao
- Perusahaan: China Meteorological News
- Kontak: JIANG Zhiqing
- Email: cmaenglish@cma.gov.cn
- Website: https://www.cma.gov.cn/en/
- Telepon: 010-58993074
- Kota: Beijing