Bagi para pecinta otomotif yang senang menonton kejuaraan balap motor internasional tentu saja tidak asing dengan istilah MotoGP. Diantara kelas balap motor yang diperlombakan, MotoGP merupakan kelas kejuaraan tertinggi dan paling bergengsi.
TOPIK UTAMA
Sejarah MotoGP
Kejuaraan Dunia MotoGP atau sering disebut sebagai MotoGP adalah kelas utama dari seri balapan Grand Prix Sepeda Motor. Dulunya kelas ini dikenal dengan nama kelas 500cc atau biasa disebut GP500 yang pertama kali digelar sejak musim 1949.
Ajang bergengsi balap motor yang memiliki nama resmi FIM MotoGP World Championship ini awal mulanya berasal dari perubahan regulasi untuk kelas 500cc di musim balap tahun 2002 yang sering disebut sebagai tahun transisi.
Musim balap motor tahun 2002 menjadi periode terakhir mesin dua langkah diperlombakan dalam kompetisi kelas premier. Dan jika dilihat dari tahun 2002 sampai 2006, pabrikan diberi izin untuk memperbesar kapasitas mesin motor balap yang digunakan.
Karena penggunaan mesin 2 tak sudah tidak diperbolehkan, maka digunakanlah mesin 4 tak. Pada waktu awal, kapasitas mesin khusus motor balap diseting maksimum 990cc dimana 5 tahun kemudian diubah menjadi 800cc.
Perbedaan Kelas Balap Motor
Selain kapasitas mesin, pabrikan juga diberi kebebasan untuk memilih jumlah silinder yang digunakan antara tiga sampai enam dengan batas berat tertentu. Antara tahun 1949 dan 2001 kelas 500cc adalah kelas paling tinggi dalam balapan GP Motor.
Dengan adanya aturan mengenai motor 4 tak berkubikasi mesin besar tersebut, maka kelas GP500 berubah namanya menjadi MotoGP dan seluruh tim pabrikan seperti Yamaha, Honda, dan Suzuki masing-masing memilih untuk berkompetisi menggunakan mesin terbarunya.
Sedangkan untuk tim satelit masih diberi kelonggaran untuk mengikuti kompetisi balap motor menggunakan mesin 2 tak 500cc, namun penampilan performa kendaraan yang digunakan sangat jauh ketinggalan.
Selain MotoGP, ada dua kelas balap motor internasional lagi yang sering diselenggarakaan yaitu Moto3 dan Moto2. Memang jika dilihat sekilas, ketiga kelas ini sama-sama menggunakan motor balap sebagai sarana utama pelaksanaannya.
Akan tetapi ternyata terdapat beberapa perbedaan sebagai berikut:
Kapasitas Mesin
Hal pertama yang menjadi pembeda antara ketiga kelas balap motor internasional ini adalah kapasitas mesin. Secara detail berikut ini penjelasannya:
- Kelas Moto3 Kapasitas Mesin 250cc dengan 1 Silinde.
- Kelas Moto2 Kapasitas Mesin 765cc dengan 3 Silinder.
- Kelas MotoGP Kapasitas Mesin 1.000cc dengan 4 Silinder.
Untuk prototipe mesinnya, Moto3 dan MotoGP menggunakan mesin prototipe alias mesin khusus yang diciptakan untuk balapan MotoGP. Sedangkan kelas Moto2 menggunakan mesin berbasis sistem pemasok mesin tunggal atau one engine supplier.
Kecepatan Motor
Melihat perbedaan antara jenis dan kapasitas mesin ketiga kelas balap motor internasional ini, tentu saja akan berpengaruh terhadap kecepatan motor balap di arena pertarungan.
Untuk kecepatan masing-masing kelas balap motor internasional dapat dilihat berikut ini:
- Kelas Moto3 Kecepatan Mesin Maksimal 245 Kilometer Per Jam.
- Kelas Moto2 Kecepatan Mesin Maksimal 295 Kilometer Per Jam.
- Kelas MotoGP Kecepatan Mesin Maksimal 350 Kilometer Per Jam
Sedangkan untuk tenaga mesin (horse power) masing-masing motor balap bisa dilihat sebagai berikut:
- Kelas Moto3 Tenaga Mesin 60HP.
- Kelas Moto2 Tenaga Mesin 140HP.
- Kelas MotoGP Tenaga Mesin 250HP.
Bobot Motor
Diantara ketiga kelas balap motor internasional yang ada, ternyata motor balap yang digunakan untuk kelas Moto2 lebih berat ketimbang dua kelas lainnya.
Motor Balap Moto2 memiliki berat minimum 217 kilogram sudah termasuk dengan bobot pembalap. Sedangkan motor balap Moto3 memiliki bobot 152 kilogram. Nah untuk motor balap MotoGP berada ditengah-tengah antara Moto2 dan Moto3 yaitu 157 kilogram.
Secara umum, spesifikasi teknis motor yang digunakan untuk ajang kelas balap motor internasional MotoGP adalah sebagai berikut:
- Pabrikan: Bervariasi
- Konfigurasi mesin: 75.5°-90° V4/Inline-four
- Kapasitas mesin: 1,000 cc (61 cu in)
- Combustion: 4 Langkah
- Valve-train: DOHC, Empat Katup Per Silinder
- Bahan bakar: Bensin Beroktan 100 Tanpa Timbal (No Control Fuel)
- Fuel delivery: Injeksi Bahan Bakar
- Aspirasi: Aspirasi Normal (Normally Aspirated)
- Tenaga: 260HP
- Rasio tenaga ke berat: 1.51 bhp/kg
- Lubrication: Wet Sump
- Batas putaran mesin: 17,500 – 18,000 rpm
- Kecepatan maksimal: 362,4 km/h (225,185 mph)
- Pendinginan: Single Water Pump
- Busi: Standar Pemasok Tunggal dari NGK
Demikian informasi mengenai perbedaan kelas balap motor internasional MotoGP, Moto2, dan Moto3. Untuk update terbaru berita MotoGP lainnya dapat dibaca di portal berita online Triznesia. (DW)