Permasalahan sampah yang tidak ada habisnya, membuat kita sebagai ibu rumah tangga harus memutar otak agar pengelolaan sampah rumah tangga yang kita hasilkan setidaknya mampu mengurangi jumlah timbunan sampah yang saat ini ada dimana-mana. Sebenarnya tidaklah sulit untuk membuat sisa-sisa hasil olahan dirumah yang tidak terpakai lagi menjadi sesuatu yang berguna. Bila hal ini dianggap terlalu sulit, maka setidaknya para ibu dirumah bisa mengelola agar sampah yang dihasilkan tidak membebani produksi sampah rumah tangga yang dianggap sudah cukup besar saat ini.
Agar para ibu dapat melakukan pemberdayaan sampah dengan benar, ada beberapa hal atau metode praktis yang dapat dilakukan. Seperti yang telah diinspirasikan oleh para anggota komunitas Ibu Bercahaya, sampah dapat dikelola dengan cara paling sederhana yaitu mulai memilah sampah basah dan kering. Sampah basah adalah sisa olahan rumah tangga yang berasal dari alam misalnya nasi basi, sayuran layu atau buah-buahan yang tidak dapat dimakan lagi. Sedangkan sampah kering adalah sampah yang bukan berasal dari alam seperti kertas, plastik atau karet.
Selain cara sederhana ini, ada lagi cara yang lain yaitu menggunakan prinsip 3M dalam mengelola sampah yaitu mengurangi sisa ataru residu yang berpotensi jadi sampah, mengubur sampah yang sudah tidak dapat terpakai serta menggunakan kembali sampah yang bisa diolah jadi barang berguna. Dengan mulai melaksanakan metode pengelolaan sampah yang praktis dari setiap rumah, maka sedikit demi sedikit permasalahan sampah akan teratasi. (BP)