Aku Anak Sehat, Gerakan Kepedulian Bersama Tupperware Indonesia
Untuk kedua kalinya Tupperware Indonesia kembali berkunjung ke Pontianak dalam rangka kegiatan penyuluhan mengenai pendidikan kesehatan dari pakar pendidikan dan anak. Dengan mengambil tempat di Hotel Mercure Pontianak, pada tanggal 20 September 2014 Tupperware Indonesia turut mengundang para guru Sekolah Dasar (SD) yang ada di Pontianak. Kegiatan penyuluhan terhadap para guru SD ini merupakan bagian dari program Aku Anak Sehat yang telah dijalankan oleh Tupperware Indonesia sejak 2007 lalu. Sejak pertama kali dilaksanakan, program Aku Anak Sehat telah berhasil menjangkau lebih dari 1.885 sekolah, 200 ribu murid, dan 300 ribu guru SD. Dan ditahun 2014 ini, Tupperware Indonesia menargetkan akan menjangkau sekitar 100 ribu anak. Beberapa kota di Indonesia menjadi target kunjungan di tahun ini, antara lain: Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Kerawang, Solo, Surabaya, Medan, dan Pontianak.
Pada pelaksanaan program Aku Anak Sehat tahun ini, Tupperware Indonesia mengusung tema “Membangun Karakter Hidup Bersih, Sehat, dan Mandiri”. Menurut Umayanti Utami, Public Relations and Marketing Communications Manager PT. Tupperware Indonesia, di kunjungan kedua ini mereka menargetkan menjangkau kembali 25 Sekolah Dasar di Pontianak. Jumlah ini sama dengan jumlah SD yang telah dijangkau tahun sebelumnya. Beliau menambahkan, anak usia sekolah dasar termasuk dalam kelompok rawan terhadap masalah kesehatan. Salah satu faktor pendukung munculnya kerawanan ini adalah kondisi jajanan yang dijual di lingkungan sekolah. Berdasarkan survei Badan POM pada 9 Desember 2010 menunjukkan bahwa pangan jajanan anak sekolah menjadi salah satu kejadian luar biasa (KLB) keracunan pangan (Sumber: Info POM Vol. 12 No. 1 Januari-Februari 2011). Oleh karena itu, Tupperware Indonesia ingin menyebarkan kebiasaan hidup sehat kepada para murid SD di Indonesia yaitu dengan membawa bekal makanan bergizi ke sekolah.
Dengan mengajarkan anak untuk membawa bekal dari rumah, orang tua, dan guru bisa melatih anak untuk tidak jajan sembarangan. Selain itu, orang tua dan guru juga dapat mengontrol asupan gizi dan kebersihan makanan yang dibawa anak-anak. Selain itu, membawa bekal makanan ke sekolah setiap hari juga dapat memberikan edukasi mengenai hidup hemat. (bersambung)