Hanya karena Seekor Nyamuk, Raja Sombong dan Dzalim Ini Menemui Ajalnya

Tingkat kecerdasan yang dimiliki oleh seseorang terkadang membuat dirinya akan merasa sombong dan angkuh jika tidak dibentengi dengan keimanan dan ketakwaan kepada Allah Sang Pencipta. Banyak manusia dibuat binasa hanya dengan satu hal yang dianggap kecil dan sepele.

Image: Islamedia.Id

“Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim tentang Tuhannya karena Allah telah memberikan kepada orang itu pemerintahan. Ketika Ibrahim mengatakan, “Tuhanku adalah Yang menghidupkan dan mematikan,” orang itu berkata, “Saya dapat menghidupkan dan mematikan.”

Ibrahim berkata, “Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari Timur, maka terbitkanlah dia dari Barat,” lalu terdiamlah orang kafir itu; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.” (QS. Al Baqarah: 258)

Ayat ini tertulis di dalam Al-Qur’an, mengisahkan bagaimana Nabi Ibrahim AS pernah ditantang oleh salah seorang raja yang sombong dari negeri Mesopotamia pada saat itu untuk menunjukkan keberadaan Allah SWT.

Kisah Raja Namrud

Raja Namrud, demikian nama dari seorang raja yang sombong ini. Dalam sejarah Islam, Raja Namrud telah tercatat namanya sebagai salah seorang penguasa yang dzalim terhadap rakyatnya. Tidak hanya sampai disitu, Raja Namrud juga berani memproklamirkan dirinya sebagai Tuhan karena merasa bisa menghidupkan dan mematikan seseorang.

Kisah ini bermula ketika Raja Namrud menggelar acara makan malam di istana kerajannya. Karena sifatnya adalah istimewa, maka semua orang diundang termasuk Nabi Ibrahim AS sendiri. Ketika para tamu sedang menikmati hidangan makan malam, Raja Namrud pun langsung melontarkan pertanyaan ke para undangan yang hadir pada saat itu.

“Siapakah Tuhanmu?”, demikian Raja Namrud bertanya. “Namrud lah Tuhan ku”, hampir seisi ruangan menjawabnya terkecuali Nabi Ibrahim AS. Raja Namrud langsung merasa kaget ketika Nabi Ibrahim AS menjawab “Tuhanku yang Menghidupkan dan Mematikan.”

Mendapat jawaban seperti itu lantas membuat Raja Namrud malu dan berang. Menurutnya, kalau hanya menghidupkan dan mematikan dirinya pun bisa. Langsung dipanggilnya salah seorang prajuritnya, pedangnya dihunus dan ditusukkan ke tubuh prajurit tersebut. Tak lama kemudian prajurit itu pun tewas.

Mendapat argumen seperti itu, Nabi Ibrahim AS kembali menyatakan bahwa Tuhan yang Ia sembah mampu mendatangkan matahari dari ufuk timur lalu menenggelamkannya di belahan bumi bagian barat. Bisakah engkau wahai Namrud melakukan itu?. Mendengar jawaban itu, Raja Namrud pun terdiam dan langsung mengusir Nabi Ibrahim AS keluar tanpa memberikan sedikitpun makanan.

Bala Tentara Nyamuk

Karena merasa dipermalukan, Raja Namrud pun mulai membuat rencana untuk membunuh Nabi Ibrahim beserta dengan pengikutnya. Tidak tanggung-tanggung, sebanyak 700 ribu bala tentara disiapkan Raja Namrud untuk menyerang Nabi Ibrahim AS beserta pengikutnya. Rasa sombong yang semakin kuat tertanam dalam hati membuat raja yang dzalim ini berani menantang Allah SWT.

LinkCollider - Free Social Media Advertising

Free Social Media Advertising

Tanpa sadar, Raja Namrud telah ingkar dan lupa bahwa penguasa langit, bumi, dan alam semesta ini adalah Allah SWT semata. Tak lama berselang, Allah SWT pun menjawab tantangan Raja Namrud dengan mengirimkan bala tentaranya bukan dalam bentuk sosok manusia, melainkan ribuan nyamuk yang terbang secara bergerombol ke arah pasukannya.

Pada awalnya, Raja Namrud masih bisa tertawa karena melihat bala tentara Allah Sang Junjungan Nabi Ibrahim AS hanyalah nyamuk. Akan tetapi, melihat jumlahnya yang semakin banyak dan terus bertambah hingga tampak seperti awan hitam yang sedang menutupi langit, Raja Namrud pun mulai merasa ciut. Tidak butuh waktu lama, pasukan Raja Namrud langsung tercerai berai oleh serangan dari bala tentara nyamuk ini.

Tewas karena Seekor Nyamuk

Sebenarnya pada saat serangan bala tentara nyamuk terjadi, Raja Namrud masih bisa lari ke istana untuk menyelamatkan diri. Selama beberapa hari, raja sombong dan dzalim ini bersembunyi di dalam sebuah ruangan yang semua saluran udaranya ditutup dengan rapat. Namun atas kehendak Allah SWT, ada seekor nyamuk berhasil lolos dan masuk ke ruangan tersebut dan langsung masuk ke tubuh Raja Namrud melalui hidungnya.

Nyamuk ini kemudian masuk ke bagian otaknya sehingga menimbulkan rasa sakit yang luar biasa di bagian kepala sang raja. Merasa tidak tahan dengan rasa sakitnya, Raja Namrud memanggil tabib kerajaan untuk memeriksanya. Akan tetapi, tabib tersebut juga tidak bisa untuk menyembuhkannya. Hingga pada akhirnya, Raja Namrud memerintahkan kepada istrinya untuk melakukan hal gila ini.

“Cepat pukul kepalaku dengan kuat sekarang”, demikian permintaan Raja Namrud kepada istrinya. Waktu awalnya permintaan tersebut ditolak oleh istrinya, akan tetapi karena Raja Namrud terus meminta sambil mengancam akan menghukum mati istrinya tersebut jika tidak mengabulkan permintaannya, maka dengan terpaksa istrinya melakukannya.

Selalu Introspeksi Diri

Disinilah kisah raja sombong dan dzalim dari Mesopotamia ini berakhir. Hantaman keras di kepala Raja Namrud yang dilakukan oleh istrinya membuat dirinya langsung meregang nyawa. Dalam surat Al Baqarah Ayat 26-27 menyebutkan bahwa:

“Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Rabb mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan: “Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?” Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan oleh Allah, dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik, (yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian Allah sesudah perjanjian itu teguh, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah (kepada mereka) untuk menghubungkannya dan membuat kerusakan di muka bumi. Mereka itulah orang-orang yang rugi.” (QS. 2: 26-27)

Di kisah ini dapat dilihat bagaimana Raja Namrud yang sebenarnya adalah keturunan ke-5 dari Nabi Nuh telah melakukan pembangkangan kepada ke esa an Allah Sang Pencipta karena merasa dirinya cerdas dan memiliki kekuasaan yang luas. Semoga apa yang dialami oleh Raja Namrud bisa menjadi contoh bagi kita semua. Maha Besar Allah dengan Segala Firman-Nya. (DW)

Referensi:

  • https://id.wikipedia.org/wiki/Nimrod
  • http://layanan-guru.blogspot.com/2013/02/kematian-raja-namrud-karena-seekor.html

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Don`t copy text!