5 Jenis Oleh-Oleh Kuliner Khas Semarang yang Bisa Dibawa Pulang

Berlibur ke suatu kota tujuan wisata setidaknya kita harus membeli oleh-oleh khas yang ada untuk dibawa pulang sebagai buah tangan untuk keluarga di rumah. Nah, jika kita berkunjung ke Semarang jangan lupa untuk membawa beberapa jenis oleh-oleh khas ini.

Bicara mengenai jenis oleh-oleh khas yang ada di suatu kota tujuan wisata, dapat terbagi menjadi 3 (tiga) jenis kategori, yaitu: Oleh-oleh Khas Pakaian, Oleh-Oleh Khas Kuliner, dan Oleh-Oleh Khas Aksesoris.

Oleh-Oleh Kuliner Khas Semarang

Khusus pada tulisan kali ini, Blogger Borneo ingin berbagi informasi mengenai oleh-oleh kuliner khas Semarang yang cukup terkenal dan bisa dibawa pulang ketika selesai berkunjung kesana.

Kota Semarang, Insya Allah akan menjadi salah satu lokasi yang akan Blogger Borneo kunjungi di tahun 2020 ini. Tentunya jika kedepannya kondisi penyebaran Virus Covid-19 sudah dapat ditangani sepenuhnya.

Berikut merupakan 9 (sembilan) jenis oleh-oleh kuliner khas Semarang yang bisa Anda dapatkan dan bawa pulang sebagai kenang-kenangan.

1. Lumpia Semarang

Siapa yang tidak pernah dengar dengan nama jenis kuliner khas Semarang ini? Di tulisan ini Blogger Borneo menempatkan Lumpia sebagai salah satu jenis kuliner khas yang cukup terkenal di Semarang.

Lumpia atau ada beberapa diantaranya menyebutnya sebagai Lunpia merupakan jenis makanan peranakan Asia yang sudah cukup lama dikonsumsi masyarakat kota Semarang.

Lumpia Semarang
Image: Republika.Co.Id

Lumpia Semarang bentuknya menyerupai roulade dengan isi campuran udang, telur, ayam, serta rebung (bonggol bambu muda yang dicincang halus). Setelah digoreng kering, Lumpia biasa disajikan dengan daun bawang merah dan saus sebagai penambah cita rasa.

2. Bandeng Presto

Dulu sewaktu kecil, setiap paman pulang ke Semarang selalu membawakan oleh-oleh kuliner khas yaitu Bandeng Presto. Ternyata sekarang baru ngeh kalau Bandeng Presto merupakan salah satu jenis oleh-oleh kuliner khas Semarang.

Sebagai kota yang terletak di pinggir laut dan memiliki banyak tambak, Semarang memang dikenal sebagai salah satu penghasil bandeng terbesar di Indonesia. Pada tahun 1977, seorang wanita bernama Hanna Budimulya melihat potensi yang dimiliki kota Semarang ini.

Bandeng Presto Semarang
Image: NyariBisnis.Com

Berbekal ide kreatifnya, ikan bandeng yang dikenal memiliki banyak duri kecil ini lalu diolahnya menjadi bahan pangan yang mudah dimakan. Untuk membuat bandeng presto sebenarnya cukup mudah, hanya saja dalam pengerjaannya dibutuhkan ketelitian untuk mencabuti durinya satu per satu.

Begitu selesai dibersihkan, ikan bandeng langsung dimasak dengan alas daun pisang menggunakan presto (panci uap bertekanan tinggi). Hal ini dilakukan agar seluruh tulang dan duri yang masih ada dapat menjadi lunak dan bisa dimakan.

Awalnya bandeng presto ini hanya merupakan jenis kuliner yang umum dikonsumsi masyarakat kota Semarang, akan tetapi lama kelamaan banyak digemari oleh para pengunjung yang datang membuat bandeng presto dikenal sebagai jenis oleh-oleh kuliner khas Semarang.

3. Tahu Pong

Tahu Pong merupakan salah satu jenis cemilan yang dapat dengan mudah diperoleh di Semarang. Tahu Pong sudah dikenal sejak tahun 1930-an. Pong sendiri berarti “Kosong”, jadi Tahu Pong berarti tahu yang tidak memiliki isi. Jenis oleh-oleh kuliner khas Semarang ini dapat dianggap kuliner hasil akulturasi budaya peranakan Asia di Semarang.

Tahu Pong Semarang
Image: RodaSemarang.Com

Biasanya, seporsi tahu pong disajikan dengan telor dan gimbal (rempeyek udang berukuran besar), semuanya dipotong kecil-kecil dan disiram dengan kuah sambal petis. Tahu Pong Semarang dapat langsung dikonsumsi di tempat atau bisa dibungkus sebagai oleh-oleh. Tahu Pong Semarang banyak dijual di kawasan Jalan Gajah Mada.

4. Gandjel Rel

Sesuai namanya, Gandjel Rel merupakan roti berbentuk gelondongan besar yang padat dengan tekstur agak alot. Sebenarnya, nama asli kue ini adalah roti gambang karena bentuknya menyerupai alat musik gambang.

Akan tetapi oleh masyarakat setempat, salah satu jenis oleh-oleh kuliner khas Semarang ini dinamakan “Gandjel Rel” karena bentuk dan ukurannya mirip bantalan rel kereta api.

Gandjel Rel Semarang
Image: IniBaru.Id

Biasanya, di bagian atas roti berwarna cokelat ini ditaburi wijen dan memiliki rasa kayu manis yang khas. Meski berasal dari Semarang, saat ini cukup sulit menemukan roti ini. Untuk menemukan sekotak kue jadul bertuliskan “Koewih Tempo Doeloe Gandjelrel” ini, kamu harus ke Pasar Johar di Jalan K.H. Agus Salim atau Waroeng Semawis.

5. Wingko Babat

Meskipun dapat dianggap sebagai kuliner umum dari Jawa Tengah, Wingko Babat juga termasuk sebagai salah satu oleh-oleh kuliner khas Semarang. Berbentuk bulat pipih, wingko babat adalah kue berbahan dasar kelapa dan tepung beras ketan yang dibakar hingga coklat kehitaman, lalu dibungkus dengan kertas.

Seiring perkembangan jaman, Wingko Babat sudah tersedia dalam beberapa jenis varian rasa mulai dari cokelat, nangka, hingga durian. Rasa legit dan lembut wingko khas Semarang ini dijamin akan langsung memanjakan lidah Anda.

Wingko Babat Semarang
Image: RumahMesin.Com

Untuk mendapatkan oleh-oleh kuliner khas Semarang ini tidaklah sulit, biasanya wingko babat dijual di tempat-tempat umum seperti terminal, stasiun, bandara, atau pusat oleh-oleh di Jalan Pandanaran. (DW)

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Don`t copy text!