Teman-teman, saya ingin mengajak kalian membedah GoFood (dan berlaku juga untuk GrabFood). Saya menggunakan data dari warung kecil UMKM yang saya miliki. Warung kecil saya ini melayani Dine-In dan juga Delivery menggunakan jasa GoFood dan GrabFood.
Kenapa kami menggunakan jasa GoFood dan GrabFood? Apakah lebih menguntungkan?
TIDAK! Pada dasarnya sama saja..
Warung saya sudah ada sebelum GoFood hadir. Dan ketika GoFood muncul dan mulai meng-gurita, kami terpaksa ikut masuk gerbong.
Seperti pepatah, “Jaman wes edan. Nek ora melu edan, ora keduman!”.
Tapi percaya atau tidak, itulah yang terjadi. Pilihannya, naik gerbong atau lapak kami mati tergilas roda besi GoFood.
Dan ketika saya katakan mati, itulah yang benar-benar bisa terjadi. Karena berdasarkan hitungan dan juga pengalaman, tidak mungkin melawan kekuatan usaha modal raksasa seperti GoFood.
Sebelum ada GoFood, transaksi makan hanyalah antara pedagang dan pembeli. Langsung. Mau delivery ataupun Dine-In, langsung!
Sebagai Pedagang, saya tidak memiliki masalah apapun. Normal saja. Biasa saja.
Tapi tiba-tiba, muncul GoFood diantara pedagang dan pembeli menjadi perantara.
Dan itulah yang sesungguhnya terjadi, GoFood adalah anak baru yang tiba2 muncul antara pedagang dan pembeli. Mirip seperti ormas pungli yang muncul antara kontraktor dan kliennya.
Tapi tentu saja dengan wajah ramah, mulut manis dan tampilan menawan.
GoFood mengenalkan teknologi baru dan bla bla bla.. Tapi intinya tetap sama. Ada pihak ketiga yang tiba-tiba muncul diantara pedagang dan pembeli. Dan seketika, rantai ekonomi bertambah satu.
Dan..
Sudah hukum alam, bertambahnya rantai ekonomi, akan bertambah pula biaya ekonomi. Akan ada satu pihak lagi yang akan memasang margin keuntungan.
Pertanyaannya, biaya ekonomi tambahan ini dibebankan ke siapa?
Idealnya, tentu dibebankan kepada pembeli karena sesungguhnya pembeli lah yang paling mendapatkan manfaat munculnya GoFood yaitu; kemudahan, kenyaman, gaya hidup, dan lain-lain.
Tapi kenyataannya, GoFood meminta 20% (18%) dari tiap nilai transaksi kepada pedagang!
Ya, ya..
Kalian akan bilang, kan GoFood tidak memaksa. Pedagang kan bisa saja menolak!
Dan di sinilah pepatah di awal tadi berlaku, “Jaman wes edan. Nek ora melu edan, ora keduman!”.
Mari kita runut pola-nya dan percaya atau tidak, mirip VOC ketika menguasai perdagangan Nusantara.
TAHAP 1
Ketika GoFood pertama kali muncul, tentu tidak ada satu pembeli pun yang terpikirkan untuk menggunakan jasa delivery GoFood.
Pikiran pertama yang muncul adalah, “Ngapain juga bayar tambahan biaya delivery yang mahal?”
Namun pembeli salah!
GoFood adalah USAHA MODAL BESAR. Modalnya bisa di-“bakar” sampai pembeli sakaw.
Dan tahap pertama adalah, diskon besar2an hingga di-level yang tidak masuk akal!
Hingga pembeli berfikir, “Gila! Ngapain capek-capek beli ke warung kalo pake GoFood bisa dapat diskon makanan dan biaya antarnya gratis?”
Di tahap ini, GoFood mulai memasukkan semua warung-warung UMKM di segala penjuru ke dalam database aplikasinya tanpa sepengetahuan pedagang. Dan Pedagang juga tidak peduli.
Dan beberapa periode kemudian, muncul antrian jaket hijau di warung-warung memesan makanan delivery. GoFood menjadi viral karena banyak diskon.
Apakah ini artinya tambahan Omset bagi pedagang?
TIDAK!
Omset tetap sama. Hanya pembelinya saja berubah cara belinya.
TAHAP 2
Ketika GoFood sudah viral dan sudah menjadi hal umum di kalangan pembeli, maka GoFood pun mulai bergerilya ke pedagang-pedagang.
Mereka menawarkan kerjasama dengan menjadi Partner Resmi GoFood dengan biaya 20% komisi untuk GoFood.
Tentu saja para pedagang menolak mentah2. Ngapain harus ngeluarin 20%? Tanpa GoFood aja Omset kita baik2 aja!
Namun Pedagang salah!
GoFood adalah USAHA MODAL BESAR. Modalnya bisa di-“bakar” sampai pembeli sakaw.
Di Tahap 2 ini, GoFood mengubah cara diskonnya. Diskon gila-gila an hanya diberikan untuk warung-warung yang menjadi Partner Resmi GoFood.
Pembeli yang sudah mabuk diskon, tidak lagi fanatik pada merek warung. Mereka fanatik pada diskon.
Dan tak lama kemudian, antrian jaket hijau di warung-warung yang menolak kerjasama GoFood tiba-tiba menghilang. Otomatis Omset akan langsung turun drastis!
Pada akhirnya, bisa ditebak! Persis seperti sebuah kerajaan di Nusantara yang menandatangani perjanjian dengan VOC, para pedagang UMKM akhirnya menandatangani kerjasama dengan GoFood.
Dan antiran jaket hijau kembali muncul. Omset kembali normal.
TAHAP 3
Apakah sudah selesai? Tentu belum! Operasi baru akan dimulai..
Setelah banyak warung-warung yang menjadi Partner GoFood dgn komisi 20%, GoFood pun mulai bergerilya lagi ke para pedagang.
Mereka menawarkan layanan iklan dan promo di Aplikasi GoFood sehingga warung akan lebih “terlihat” pembeli.
Tentu saja para pedagang menolak mentah-mentah. Ngapain ngeluarin duit lagi buat iklan dan promo? Tanpa iklan dan promo aja omset udah kembali normal!
Namun Pedagang salah!
GoFood adalah USAHA MODAL BESAR. Modalnya bisa di-“bakar” sampai pembeli sakaw.
Di tahap 3, GoFood mengubah cara diskonnya lagi. Kali ini, diskon gila-gila an diberikan kepada partner GoFood yang beriklan dan promo!
Pembeli yang mabuk diskon, sudah pasti membeli warung-warung yang beriklan dan promo.
Dan sekali lagi, antrian jaket hijau menghilang dan Omset sekali lagi merosot drastis.
Dan seperti DeJaVu, pedagang pun terpaksa beriklan dan ikut promo. Persis raja-raja Nusantara yang cuma bisa diam dengan semua aturan-aturan VOC.
TAHAP 4
Dan ketika GoFood sudah mencengkeramkan cakarnya di ekonomi masyarakat. Ketika pedagang sudah terbelenggu dan pembeli sudah mabuk kepayang, diskon pun dicabut pelan-pelan.
Bakar Modal mulai dikurangi.
Dan ketika ada pedagang ada yang ingin “memberontak”, cukup bakar modal sekali lagi, dan pedagang itu pun mati.
Dan itulah kisah bagaimana Warung kecil UMKM saya pun harus melompat naik ke gerbong GoFood dan terbelenggu diam saja mengikuti arah yang dipilih lokomotif kereta; GoFood.
Dan itulah bagaimana USAHA MODAL RAKSASA menguasai UMKM.
Keterangan:
Dikutip dari status miliknya Rahmad Ngarasan dengan melakukan sedikit revisi kata.
Beberapa kali bertemu dengan salah seorang sahabat yang sekarang memutuskan pulang kampung dan meninggalkan dunia media yang pernah membesarkannya membuat Blogger Borneo mendapat banyak insight mengenai kondisi bisnis Kratom di Indonesia umumnya dan Kalimantan Barat khususnya.
“Bang, sekarang kawan-kawan yang menjalankan bisnis Kratom sedang gerah karena Thailand baru saja membuka keran bisnis perdagangan jenis komoditi abu-abu ini lebih luas dengan mengeluarkan ganja dan kratom dari daftar obat-obatan terlarang.” demikian ucapnya ketika kami bertemu muka untuk pertama kalinya.
Status Hukum Kratom di Indonesia
Ya sebenarnya pembahasan mengenai tumbuhan yang banyak tumbuh di Kapuas Hulu ini hanya menjadi salah satu topik pembahasan pada saat pertemuan perdana tersebut, namun karena memang isu Kratom ini cukup menarik untuk diangkat makanya tidak terasa hampir 2 (dua) jam kami membahasnya.
Bicara mengenai Kratom atau dalam bahasa latinnya dikenal sebagai Mitragyna Speciosa, kita tidak dapat lepas dari isu pro dan kontranya selama ini. Di satu sisi ada pihak yang menyatakan bahwa statusnya adalah legal, namun di sisi lain ada pihak lain juga menetapkan bahwa jenis tumbuhan ini adalah ilegal.
Blogger Borneo jadi ingat pernah menulis artikel mengenai Ekspor Perdana Kratom ke Belanda beberapa waktu lalu, tak lama setelah itu Detik News membuat pemberitaan mengenai pernyataan tegas Badan Nasional Narkotika yang mengatakan bahwa tumbuhan ini status hukumnya di Indonesia adalah ilegal.
Mungkin di tulisan ini Blogger Borneo tidak akan membahas mengenai polemik status hukum tumbuhan Kratom ini di Indonesia. Fokus perbincangan kami pada saat itu adalah bagaimana Thailand pada akhirnya melegalkan ganja dan kratom sebagai jenis produk yang bebas untuk diperjualbelikan.
“Sekarang di Thailand itu sampai ada konsep Kratom Tourism loh Bang.” ujarnya singkat.
Karena pada saat itu fokus Blogger Borneo adalah bercerita dan mendengarkan secara seksama, maka tidak ada aksi membuka laptop dari awal hingga 3 (tiga) jam lamanya kami berdiskusi. Blogger Borneo baru berusaha untuk mencari informasinya begitu tiba di rumah.
Ganja Legal di Thailand
Kratom Tourism Thailand menjadi kata kunci pertama yang Blogger Borneo masukkan di kolom pencarian Google. Dari beberapa referensi hasil pencarian yang muncul, Blogger Borneo membaca tulisan berita dari website miliknya Thai PBS World.
Menurut pemberitaan tersebut, Thailand pada akhirnya mengambil keputusan untuk melegalkan dua jenis produk yang sebelumnya statusnya adalah ilegal yaitu Ganja dan Kratom.
Kebijakan ini dipandang sebagai langkah liberal yang tidak biasa oleh otoritas konservatif Thailand karena untuk jenis alkohol dan rokok pemerintah tetap dikontrol dengan ketat.
Amandemen Kode Narkotika
Kode Narkotika yang baru diamandemen, mulai berlaku pada 9 Desember tidak mencantumkan ganja maupun kratom (Mitragyna Speciosa) sebagai obat-obatan terlarang. Tumbuhan ini sekarang dipuji karena dianggap memiliki potensi dalam membantu pasien dan ekonomi Thailand.
Di satu sisi, banyak yang melihat bahwa perubahan status ini berkaitan dengan upaya Menteri Kesehatan Masyarakat Anutin Charnvirakul yang berasal dari Bhumjaithainya menjadikan legalisasi ganja sebagai janji pemilihan utama.
Menurutnya untuk saat ini, semua bagian kecuali kuncup dan bunga ganja statusnya adalah legal. Akan tetapi ramuannya hanya dapat digunakan dalam pengobatan dan produk tertentu seperti makanan dan kosmetik.
Sedangkan untuk rekreasi ganja statusnya masih ilegal, meskipun ada tanda-tanda bahwa ini juga bisa berubah di masa depan.
Komunitas Petani Ganja
Tentu saja kebijakan ini bisa diambil oleh Thailand atas dasar beberapa pertimbangan, salah satu diantaranya adalah banyaknya para petani membentuk perusahaan komunitas untuk menanam ganja.
Sementara itu, ada juga perusahaan besar seperti JCK International melakukan investasi dalam jumlah besar dan menyusun rencana bisnis yang solid untuk mengeksploitasi tanaman yang dulu statusnya ilegal ini.
Image: ThaiPBSWorld.Com
Tidak hanya sampai disitu, jaringan restoran seperti Black Canyon juga telah menghadirkan hidangan berduri ganja untuk para pelanggan yang suka berpetualang.
Obat Berbahan Dasar Ganja
Keberhasilan Anutin mendapatkan beberapa jenis obat berbahan dasar ganja yang masuk dalam daftar obat nasional semakin memperkuat diberlakukannya kebijakan ini. Ini berarti rumah sakit umum dapat meresepkan obat ganja untuk pasien di bawah skema perawatan kesehatan universal.
Sementara itu, klinik ganja mulai tampak menjamur di seluruh Thailand. Penelitian menunjukkan bahwa ganja secara medis dapat memerangi gejala yang berhubungan dengan kanker dan penyakit Parkinson, termasuk mual, nyeri, dan peradangan.
Para ilmuwan juga telah melaporkan bahwa ganja dapat memperlambat pertumbuhan jenis sel kanker tertentu yang tumbuh di laboratorium, meskipun penelitian tersebut masih dalam tahap awal.
Model Kota Ganja
Pada 11 Desember, Anutin mengunjungi Nakhon Phanom dan mendeklarasikannya sebagai “Kota Ganja” di Thailand.
Destinasi di Timur Laut akan menjadi model pengembangan ganja nasional untuk meningkatkan ekonomi dan pariwisata. Selama di sana, Anutin melihat-lihat berbagai produk, minuman, dan makanan berbahan herbal.
Anutin, yang juga wakil perdana menteri telah mengarahkan Food and Drug Administration, Government Pharmaceutical Organization, Department of Thai Traditional and Alternative Medicine, dan Medical Cannabis Instituteuntuk mencari cara memaksimalkan potensi ganja saat Thailand memasuki pasar global senilai diperkirakan US$20,5 miliar (Bt685 miliar) pada tahun 2020.
Thailand menyetujui ganja untuk penggunaan medis pada tahun 2019, tetapi hingga tahun ini beberapa undang-undang menghalangi penggunaan secara luas sementara wabah COVID-19 juga menghentikan tahap pengembangannya.
Namun, penghapusan dari daftar narkotika telah memicu tumbuhnya pengakuan dan penerimaan publik terhadap ramuan tersebut. Dengan terangkatnya hambatan hukum yang rumit, petani dan konsumen ganja tidak perlu lagi khawatir akan bermasalah dengan hukum.
Potensi Ekonomi Kratom
Ganja sebenarnya mengikuti jejak kratom. Lama dianggap sebagai narkotika, Kratom telah menyebabkan ribuan pengguna dan penjual dipenjara selama beberapa dekade terakhir.
Akan tetapi, pada tahun 2019 statusnya berubah ketika pemerintah merevisi undang-undang narkotika yang mengizinkan Kratom dan Ganja digunakan untuk tujuan medis.
Namun, baru pada 24 Agustus tahun ini kratom dihapus dari daftar zat yang dikendalikan sama sekali, dan hukuman hukum terkait dibatalkan.
Pada bulan Oktober, Kratom telah mencapai rak-rak superstore, toko online, dan pasar. Perkebunan herbal sekarang menjangkau lebih dari 100.000 rai atau 160 kilometer persegi di Thailand.
Image: DetakBanten.Com
Menyadari potensi tanaman tersebut, Kementerian Perindustrian kini tengah menggalakkan kratom sebagai tanaman ekonomi.
Mitragynine, alkaloid hadir dalam kratom, bertindak sebagai obat penghilang rasa sakit dan anti-inflamasi dan juga dapat mengobati diare dan masalah berat badan. Ramuan ini juga telah berhasil digunakan untuk membantu penarikan dari kecanduan opiat.
Beberapa perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar berencana untuk menambahkan kratom ke produk mereka, termasuk penjual minuman energi Carabao Group.
Namun, RUU Kratom belum disahkan oleh DPR. Pada 14 Desember, Senat merevisi RUU untuk memperketat perlindungan kesehatan.
Meskipun manfaatnya terbukti, Kratom dan Ganja juga memiliki bahaya efek samping. Sadar akan kondisi ini, Thailand dengan hati-hati mengatur konsumsinya.
Kesimpulan
Melihat Thailand yang pada akhirnya melegalkan Kratom dan Ganja karena melihat potensi ekonominya cukup besar, mereka juga mendapat dukungan penuh dari pemerintah otoritasnya terutama Kementerian Kesehatannya.
Akan tetapi jika melihat negara tetangga Malaysia yang secara tegas melarang penggunaan Kratom dengan memasukkannya dalam aturan Pasal 30 (3) Undang-Undang Racun 1952, kita juga harus melihat kenapa mereka tetap teguh dengan kebijakannya.
Bahkan menurut info dari sahabat ini, di tahun 2022 status hukum Kratom di Malaysia akan dinaikkan satu level lebih tinggi dari yang sebelumnya masuk kategori Racun menjadi Narkoba Berbahaya sehingga hukumannya akan lebih berat.
Sekarang bagaimana dengan kebijakan yang masih tarik menarik mengenai status hukum Kratom di Indonesia? Apakah akan mengikuti Thailand atau Malaysia? (DW)
Tidak terasa 5 (lima) tahun berlalu, kisah perjalanan menyusuri keindahan Pulau Madura dalam event Farmtrip Menduniakan Madura bersama para blogger dari beberapa kota di Indonesia telah meninggalkan sebuah pengalaman yang baru sekarang sempat untuk dituliskan.
Pertama Kali Mengenal Kelor
Dalam satu momen makan bersama ketika mencapai lokasi kunjungan, para peserta Farmtrip Menduniakan Madura disuguhi dengan berbagai jenis aneka menu makanan dimana salah satu diantaranya adalah sayur bening daun kelor.
Melihat salah satu jenis tumbuhan berkhasiat tersebut dijadikan sayuran, langsung memunculkan rasa tanda tanya di dalam hati kenapa tumbuhan ini “hanya” dijadikan sayur oleh para penduduk di lokasi tersebut.
Usut punya usut, setelah beberapa hari melakukan perjalanan berkeliling, baru diketahui ternyata Pulau Madura merupakan salah satu daerah yang banyak ditumbuhi oleh tumbuhan Kelor sehingga bagi mereka hal tersebut adalah biasa.
Padahal jika kita mencari referensi di Google, diketahui bahwa tumbuhan Kelor atau dalam bahasa latinnya dikenal sebagai Moringa Oleifera telah dipercaya sejak dulu memiliki segudang khasiat untuk kesehatan tubuh.
Daun Kelor mengandung banyak vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh. Selain itu juga mengandung antioksidan sehingga mampu menangkal radikal bebas.
Meskipun bagi masyarakat di Pulau Madura tanaman Kelor ini dianggap memiliki banyak khasiat, namun masih belum banyak tulisan penelitian membahas mengenai manfaat tumbuhan herbal ini.
Kandungan Daun Kelor
Merasa penasaran dengan testimoni Mosehat dan kandungan apa saja yang ada dalam Daun Kelor, Blogger Borneo pun mencoba mencari informasi mengenai kandungan tanaman ini dari beberapa referensi di Google.
Dalam salah satu tulisan dari laman website KataData.Co.Id, Rabu (08/12/2021) dikutip bahwa daun kelor mengandung vitamin C tujuh kali lebih banyak dibandingkan jeruk. Sedangkan untuk kandungan antioksidannya 15 kali lebih banyak dari pisang.
Daun kelor pun memiliki sejumlah mineral penting yang dibutuhkan oleh tubuh, antara lain: Kalsium, Protein, Zat Besi, dan Asam Amino yang berfungsi membantu tubuh dalam proses penyembuhan serta berguna untuk membangun otot.
Sementara itu, masih dari sumber referensi yang sama, diketahui dalam setiap 2 gram daun kelor terdapat kandungan nutrisi dan juga mineral yang bisa dirinci sebagai berikut:
Protein: 2 Gram;
Kalium: 70 Miligram;
Kalsium: 38-40 Miligram;
Vitamin C: 11 Miligram;
Vitamin A: 600 IU;
Karbohidrat: 1,8-2 Gram;
Zat Besi: 0,8 Miligram;
Folat: 8,5 Mikrogram; dan
Magnesium: 8,8 Miligram;
Selain 8 (delapan) kandungan diatas, Daun Kelor juga mengandung senyawa Polifenol, Vitamin B, Serat, Fosfor, Selenium, Zinc, dan Tembaga.
Bahan Pengobatan Alami
Melihat banyak kandungan bermanfaat, daun kelor selama ini dimanfaatkan sebagai bahan baku pengobatan alami. Selain di Pulau Madura, tumbuhan herbal ini juga dapat ditemui dengan mudah di beberapa daerah di Indonesia termasuk Kalimantan Barat.
Dalam buku berjudul Khasiat Dahsyat Daun Kelor terbitan tahun 2015 yang ditulis oleh dr. Erna Nucahyati, dijelaskan bahwa daun kelor merupakan tumbuhan spesies Moringacea. Di luar negeri, daun kelor sering disebut sebagai Drumstick Plant dan Gaertn.
Menurut buku tersebut, sejak zaman kuno para tabib di India telah mengetahui manfaat dan khasiat pengobatan dari daun kelor untuk mengobati sakit kepala hingga depresi.
Dalam literatur kuno menyatakan bahwa daun kelor telah digunakan sebagai obat di India setidaknya lebih dari 4 ribu tahun. Ternyata selain di India, tanaman ini juga sudah mulai digunakan sebagai tanaman herbal oleh masyarakat di wilayah Sudan dan Peru.
Tumbuhan Kelor masuk ke Indonesia ketika dibawa pada masa penjajahan Belanda. Dan untuk saat ini, tumbuhan Kelor sudah dapat ditemui di daerah-daerah benua Asia dan Afrika.
Ciri-Ciri Tanaman Kelor
Pada dasarnya, Kelor memiliki habitat asli di wilayah tropis. Selain di India dan kawasan dataran tinggi Himalaya, tumbuhan ini juga banyak ditemui di Indonesia.
Kelor memiliki ketinggian sekitar 7-11 meter, berbatang berkayu (lignosus), tegak, berwarna putih kotor, kulit tipis, permukaan kasar; percabangan simpodial, arah cabang tegak atau miring, cenderung tumbuh lurus dan memanjang.
Khusus untuk daunnya, Kelor memiliki beberapa ciri seperti: majemuk, bertangkai panjang, tersusun berseling, beranak daun gasal (imparipinnatus), dan helai daun saat muda berwarna hijau muda.
Buahnya berbentuk panjang bersegi tiga dengan panjang sekitar 20-60 cm. Ketika masih muda, buahnya berwarna hijau dan setelah tua menjadi berwarna cokelat.
Biji Kelor berbentuk bulat dengan warna coklat kehitaman. Mulai berbuah ketika usianya sekitar 12-18 bulan. Memilik jenis akar tunggang berwarna putih dan bentuknya membesar seperti lobak.
Manfaat Daun Kelor
Pemanfaatan tumbuhan Kelor di Indonesia pada umumnya dijadikan sayuran, sama seperti apa yang telah Blogger Borneo jelaskan di paragraf pembuka tulisan ini.
Selain berkhasiat untuk tubuh, tumbuhan Kelor juga sering dipakai dalam program pemulihan tanah kering dan gersang di banyak negara di dunia.
Berikut ini akan dijelaskan mengenai 5 (lima) khasiat daun Kelor bagi tubuh yang diterjemahkan dari laman HealthLine.Com oleh KataCata.Co.Id, antara lain:
1. Menghambat Pertumbuhan Sel Kanker
Pada penjelasan diatas telah disebutkan bahwa daun Kelor mengandung zat antioksidan yang dapat membantu mencegah atau menghambat pertumbuhan sel kanker dalam tubuh.
Kita mengetahui bahwa sel kanker tersebut dapat menyebabkan gangguan pencernaan khususnya di usus besar, merusak sistem kerja pankreas, dan pada kaum hawa menyerang bagian payudaranya.
Nah dengan mengkonsumsi daun Kelor secara teratur maka senyawa antioksidan tersebut akan bereaksi didalam tubuh. Atas dasar khasiatnya tersebut, daun Kelor dijuluki juga sebagai bahan makanan superfood.
2. Mengurangi Resiko Peradangan
Daun Kelor mengandung antiinfalamasi, senyawa ini berfungsi sebagai pereda nyeri sehingga akan berefek ketika tubuh mengalami infeksi atau cidera.
Sejumlah peneliti yakin bahwa isothiocyanates adalah senyawa utama antiinflamasi pada daun Kelor. Senyawa tersebut mampu meringankan efek peradangan pada bagian tubuh.
Terjadinya peradangan secara berkelanjutan nantinya akan berpengaruh kepada masalah kesehatan kronis, termasuk penyakit jantung dan kanker.
3. Menangkal Radikal Bebas
Beberapa jenis penyakit serius seperti jantung dan diabetes umumnya disebabkan terjadinya stres oksidatif yang diawali oleh adanya radikal bebas.
Kandungan senyawa quercetin pada daun Kelor bisa membantu menurunkan tekanan darah. Selain itu, kandungan vitamin C yang cukup tinggi mampu memberikan dampak baik bagi kesehatan.
4. Menurunkan Kadar Gula Darah
Bagi yang memiliki masalah kadar gula tinggi dapat menjadikan daun Kelor sebagai bahan makanan sehari-hari. Meski penelitian ilmiahnya belum banyak, namun kandungan gizi pada daun Kelor dapat meningkatkan efektivitas kerja dari hormon insulin.
Selain bersifat menurunkan, ternyata daun Kelor bermanfaat untuk mengontrol tekanan darah. Khasiat ini diperoleh dari kandungan kalium yang berfungsi menjaga tekanan darah agar tetap stabil.
5. Melindungi Tubuh dari Keracunan
Senyawa arsenik diketahui dapat menyebabkan masalah kesehatan jika kadarnya di tubuh tidak dikendalikan. Dalam kurun waktu panjang, kandungan arsenik tinggi dalam tubuh dapat memicu peningkatan risiko kanker dan penyakit jantung.
Peningkatan kadar senyawa arsenik ini bisa dihambat oleh sejumlah kandungan daun Kelor. Namun pernyataan ini masih bersifat pendapat biasa berdasarkan pengalaman langsung, belum teruji secara klinis.
Produk Ekstrak Kelor
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya dibidang kesehatan telah banyak memberikan manfaat dan kemudahan bagi siapa saja baik itu yang sedang dalam kondisi sakit maupun sehat.
Jika sebelumnya dijelaskan bagaimana manfaat tumbuhan Kelor jika dikonsumsi secara langsung, maka untuk saat ini sudah ada produk herbal dalam bentuk jamu tetes Mosehat yang dibuat dari ekstrak tumbuhan Kelor.
Pada gambar yang tampak dapat dilihat bagaimana Jamu Tetes Mosehat berkhasiat sebagai solusi tepat masalah kewanitaan seperti keputihan dan haid tidak lancar.
Selain untuk keputihan, Mosehat juga dapat dikonsumsi oleh penderita batu empedu, diabetes, sinusitis, vertigo, mata minus, wasir, hernia, prostat dan beberapa jenis penyakit lainnya.
Terdaftar BPOM
Karena merasa penasaran dengan ulasan mengenai khasiat produk Kelor dalam bentuk ekstrak, maka Blogger Borneo mencoba untuk mencari terlebih dahulu apakah Mosehat telah mendapatkan izin edar dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) Republik Indonesia.
Alhamdulillah informasi mengenai registrasi BPOM Produk Mosehat langsung muncul ketika Blogger Borneo mengetikkan kata kunci “MOSEHAT” pada kolom NAMA PRODUK.
Bagi yang ingin melakukan pengecekan secara langsung bisa melalui link dibawah ini:
Nah karena Blogger Borneo sudah merasa yakin jika produk Jamu Tetes Mosehat aman karena sudah mengantongi izin edar dari BPOM RI, maka proses pemesanan langsung dilakukan di salah satu marketplace online yang ada.
Memang jika Blogger Borneo ingin mencari testimoni Mosehat, tinggal googling saja dan dalam waktu singkat semua hasil pencarian muncul di depan mata.
Akan tetapi disini Blogger Borneo ingin mencoba langsung efek dari konsumsi rutin produk ini agar dapat memberikan testimoni Mosehat secara nyata tanpa ada rekayasa.
Alhamdulillah pada hari Rabu, 12 Januari 2022 produk Jamu Tetes Mosehat yang dipesan sampai kerumah. Berikut video unboxingnya:
Untuk sementara tulisan ini sampai disini dulu ya, sambil menunggu hasil pemakaian produk herbal ekstrak daun kelor Mosehat tulisan ini akan di-update kembali.
Testimoni Mosehat
Alhamdulillah ternyata tidak perlu harus menunggu lama untuk dapat memberikan testimoni Mosehat secara langsung setelah mengkonsumsinya secara rutin 3 hari.
Mungkin untuk efek lainnya seperti gangguan kesehatan Blogger Borneo belum bisa memberikan testimoni Mosehat secara langsung, akan tetapi untuk urusan khusus ini memang terasa khasiatnya.
Blogger Borneo merasa setelah 3 hari konsumsi Jamu Tetes Mosehat secara rutin sesuai anjuran 3 kali sehari @10 tetes, vitalitas menjadi lebih perkasa.
Blogger Borneo baru ingat bahwa tumbuhan kelor ini ternyata bisa digunakan sebagai obat kuat pria alami, dan setelah ditelusuri melalui mesin pencari memang benar adanya.
Jadi bagi para suami yang ingin dapat memuaskan istri Anda di rumah dapat menjadikan Jamu Tetes Mosehat sebagai salah satu produk herbal yang dikonsumsi secara rutin mulai saat ini.
Link Pembelian
Produk Jamu Tetes Ekstrak Daun Kelor Mosehat dapat dibeli secara online melalui Agen Mosehat.
Blogger Borneo tunggu testimoni Mosehat dari Anda langsung. Salam Sehat dan Salam Perkasa… (DW)
Kebetulan saya mendapatkan penghasilan 1 juta, 10 juta dan 20 juta pertama memang dari internet, karena saya masih kuliah. Saya belum punya pengalaman kerja dan belum pernah bekerja penuh waktu sama sekali. Jadi selama ini penghasilan full dari internet saja, dengan memaksimalkan sistem pembelajaran online saat ini.
Penghasilan 20 Juta dari Internet
Dan untuk mencapai 20 juta pertama saya itu butuh waktu yang sangat lama bagi saya karena pencapaian 20 juta pertama baru baru didapatkan secara akumulasi pada tanggal 15 Maret 2021.
Pada tanggal tersebut saya berhasil mencairkan uang dari mengerjakan survei online sebesar $ 1.698. Itu sudah lebih dari 10 juta yaitu sebesar 22 juta lebih.
Tetapi sebelum itu, saya juga sudah beberapa kali mencairkan uang hasil mengisi survei online, tetapi belum pernah sampai 20 juta.
Akan tetapi penghasilan 20 juta tersebut baru didapat pada pencairan tanggal 15 Maret 2021 yang jika dihitung sejak awal, saya sudah mendapatkan sekitar 32 juta selama ini dari internet.
Tetapi jangan kira itu butuh waktu sebentar, nyatanya butuh waktu yang lama untuk mencapai uang segitu.
Saya mulai menghasilkan uang dari akhir November 2019, ini berarti untuk mendapatkan 32 juta sekaligus 20 juta pertama dari internet, saya butuh 1 tahun 3 bulan untuk mengumpulkannya.
Ya anggap saja jika kita bekerja dengan penghasilan UMR 2,8 juta, itu hanya butuh waktu 9 bulan untuk mendapatkan uang 20 juta.
Apalagi kalo di kota-kota besar, untuk mendapatkan 20 juta pertama mungkin hanya butuh beberapa bulan saja. Tetapi itu lumayan buat saya yang masih mahasiswa, bisa menghasilkan uang sendiri.
Bukti Transferan
Ini beberapa bukti hasil pencairan uang survey saya sebelum tanggal 15 Maret 2021.
Tanggal 3 Februari 2020
Tanggal 10 April 2020
Dan saya juga pernah membelanjakannya untuk membeli sepatu tanggal 17 Mei 2020. Lumayan bisa beli sepatu hasil uang sendiri.
Jika dilihat terakhir tanggal 15 Maret 2021, ini artinya uangnya saya kumpulkan setahun lebih baru saya cairkan. Biar berasa thasilnya. Setelah itu juga saya beberapa kali mencairkan uangnya pada tahun ini karena kebutuhan mendesak.
Tanggal 8 Juni 2021
Tanggal 24 Agustus 2021
Tanggal 15 November 2021
Sampai sekarang masih ada sekitar $32 masih di paypal yang belum ingin saya cairkan, mungkin nanti tunggu uangnya sudah agak banyakan baru ditarik sekalian.
Semua itu saya dapet dari mengerjakan survei online saja, berhubung kuliah juga online. Jadi saya manfaatkan untuk mengerjakan survei aja sambil mengisi waktu luang di rumah.
Karena selama online dan juga covid ini saya memang banyak dirumah, jarang sekali nongkrong. Jadi lumayanlah, meski tidak banyak tapi kalau konsisten mengerjakannya maka akan terasa juga uangnya.
Dan itu saya kerjakan di banyak website survey, supaya jika satu gagal, bisa coba di website yang lain yang bisa jadi berhasil di website satu lagi
Daftar Website Survei Online
Ini daftar website survey yang sudah saya buktikan terbukti membayar selama ini yang bisa kalian coba juga :
Dan balik lagi semua didapat dengan konsisten, mungkin jika dari awal saya berharap dapet uang yang banyak, saya bakal kecewa.
Akan tetapi karena saya mengerjakannya mengharapkan tambahan saja, dan juga cuma memanfaatkan waktu untuk sesuatu yang lebih berguna aja, hingga tidak terasa sudah 2 tahun lamanya.
Jadi sampe sekarang saya masih konsisten untuk menghasilkan uang dengan cara ini.
Mungkin nanti bakal ada 100 juta pertama yang bisa saya dapatkan, semoga saja bisa terwujud meskipun butuh waktu bertahun-tahun,
Bahkan nanti bisa saja setelah saya lulus baru saya berhasil mewujudkannya pun itu tidak masalah, karena meskipun nanti sudah bekerja selepas lulus kuliah, aktivitas ini akan terus dilanjutkan selama websitenya masih memberi penghasilan.
Sebagai tambahan penghasilan ini sangat worth it meski saya sudah punya pekerjaan nantinya, dan sebagai penghasilan utama saat ini pun sangat lumayan buat saya diluar uang jajan dari orang tua.
Jadi itu saja yang bisa saya ceritakan cara saya mendapatkan 20 juta pertama saya dari internet, terimakasih buat yang sudah membaca. Semoga pengalaman ini ada manfaatnya buat semuanya. (CWT)
Terompet, topi kerucut, petasan, aksi konvoi keliling kota dengan memakai kendaraan yang knalpotnya kebetulan suaranya “dipecah” hingga memekakkan telinga, hampir-hampir menjadi “menu rutin” malam pergantian tahun.
Sejarah Tahun Baru Masehi
Kalau mau jujur, ternyata yang merayakan perayaan Tahun Baru dengan penuh suka cita adalah kebanyakan dari saudara kita juga.
Ini dikarenakan acara tahun baruan sudah menjadi budaya yang lazim diperingati oleh siapa saja, termasuk oleh kaum Muslimin.
Perayaan Tahun Baru menjadi rutinitas masyarakat umum tak hanya di Indonesia tapi di seluruh dunia dan bahkan di negeri-negeri Muslim.
Namun sesungguhnya umat Islam sudah tertipu. Kali ini kita akan membahas masalah tahun baru, terompet dan topi kerucut serta kaitannya dengan budaya pagan, budaya kafir.
“Barangsiapa menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka.” (Hadits Riwayat Abu Dawud)
Asal muasal dari perayaanTahun Baru Masehi ini sangat penting untuk kita ketahui. Mengapa harus 1 Januari? Dan budaya dari kaum apakah perayaan tersebut?
Hal itu dimaksudkan agar kita tidak terjebak oleh ketidaktahuan kita yang akan menyebabkan kita terlempar ke dalam kesesatan.Sejarah Tahun Baru 1 Januari.
Jika kita buka The World Book Encyclopedia tahun 1984, volume 14, halaman 237 tentang Tahun Baru, dikatakan: “Penguasa Romawi Julius Caesar menetapkan 1 Januari sebagai hari permulaan tahun baru semenjak abad ke 46 SM.
Sosok Dewa Janus
Orang Romawi mempersembahkan hari ini (1 Januari) kepada Janus, dewa segala gerbang, pintu-pintu, dan permulaan (waktu).
Bulan Januari diambil dari nama Janus sendiri, yaitu dewa yang memiliki dua wajah, sebuah wajahnya menghadap ke (masa) depan dan sebuahnya lagi menghadap ke (masa) lalu.
“Siapa sosok Dewa Janus? Dalam mitologi Romawi Dewa Janus adalah sesembahan kaum Pagan Romawi, dan pada peradaban sebelumnya di Yunani telah disembah sosok yang sama bernama Dewa Chronos.
Kaum Pagan, atau dalam bahasa kita disebut kaum kafir penyembah berhala, hingga kini biasa memasukkan budaya mereka ke dalam budaya kaum lainnya, sehingga terkadang tanpa sadar kita mengikuti mereka.
Sejarah pelestarian budaya Pagan (penyembahan berhala) sudah ada semenjak zaman Hermaic (3600 SM) di Yunani, dan dikawal oleh sebuah persaudaraan rahasia yang disebut sebagai Freemasons.
Freemasons sendiri adalah kaum yang memiliki misi untuk melenyapkan ajaran para Nabi dari dunia ini.
Winter Soltice Day
Bulan Januari (bulannya Janus) juga ditetapkan setelah Desember dikarenakan Desember adalah pusat Winter Soltice, yaitu hari-hari kaum pagan penyembah matahari merayakan ritual mereka saat musim dingin.
Puncak Winter Soltice jatuh pada tanggal 25 Desember, dan inilah salah satu dari sekian banyak pengaruh Pagan pada budaya Kristen selain penggunaan lambang salib.
Tanggal 1 Januari sendiri adalah seminggu setelah pertengahan Winter Soltice, yang juga termasuk dalam bagian ritual dan perayaan Winter Soltice dalam Paganisme.
Kaum Pagan sendiri biasa merayakan tahun baru mereka (atau Hari Janus) dengan mengitari api unggun, menyalakan kembang api, dan bernyanyi bersama.
Kaum Pagan di beberapa tempat di Eropa juga menandainya dengan memukul lonceng atau meniup terompet.
Terompet Yahudi
Masyarakat pagan kuno mempercayai tiap 2150 tahun akan terjadi perubahan era. Era Taurus terjadi pada 3400 SM hingga 2150 SM. Era Taurus disimbolkan dengan kerbau/sapi.
Menurut Bibel, Perjanjian Lama di tahun inilah terjadi penyembahan kerbau/sapi oleh umat Nabi Musa. Dan masa penyembahan tersebut berakhir ketika memasuki masa era Aries 2150 SM hingga 1 Masehi.
Aries disimbolkan dengan seekor domba dengan tanduk melintir. Karena itulah hingga saat ini umat Yahudi ortodoks memelihara kuncir di camping telinga yang menyerupai tanduk melintir dan mereka juga menggunakan terompet berbentuk tanduk domba.
Budaya tiup terompet ini diikuti dari budaya Yahudi “Rosh Hashanah” (bahasa Ibrani: ראש השנה) atau tahun baru dalam penanggalan Yahudi.
Dahulu kaum muslimin saat datang ke Madinah, mereka berkumpul seraya memperkirakan waktu sholat yang (saat itu) belum di-adzani.
Di suatu hari, mereka pun berbincang-bincang tentang hal itu. Sebagian orang diantara mereka berkomentar, “Buat saja lonceng seperti lonceng orang-orang Nashoro”.
Sedangkan sebagian lagi berkata, “Bahkan buat saja terompet seperti terompet kaum Yahudi”. Umar pun berkata, “Mengapa kalian tak mengutus seseorang untuk memanggil (manusia) untuk sholat”.
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Wahai Bilal, bangkitlah lalu panggillah (manusia) untuk sholat”. [HR. Al-Bukhoriy (604) dan Muslim (377)]
Topi Kerucut
Sebagaimana yang telah saya tulis dalam buku Menyingkap Fitnah & Teror. Topi kerucut mempunyai Sejarah yang bermula pada masa Muslim Andalusia.
Saat itu terjadi pembantaian Muslim Andalusia yang dilakukan oleh Raja Ferdinand dan Ratu Isabela yang dikenal dengan peristiwa Inkuisisi Spanyol.
Inkuisisi dimulai semenjak tahun 1492 dikeluarkannya Dekrit Alhambra yang mengharuskan semua non-Kristen untuk keluar dari Spanyol atau memeluk Kristen.
Muslim yang memilih tetap tinggal dilumpuhkan secara ekonomi dan diisolasi dalam kampung-kampung tertutup yang disebut Gheto untuk memudahkan pengawasan terhadap aktifitas Muslim.
Tidak cukup hanya diisolasi, tapi Muslim Andalusia harus menggunakan pakaian khusus berupa rompi dan topi kerucut yang disebut Sanbenito.
Maka untuk membedakan mana yang sudah murtad dan mana yang belum adalah ketika seorang muslim menggunakan baju seragam dan topi berbentuk kerucut dengan nama Sanbenito.
Jadi, Sanbenito adalah sebuah tanda berupa pakaian khusus untuk membedakan mana yang sudah di-converso (murtad) dan mengikuti agama Ratu Isabela.
Topi itu digunakan saat keluar rumah, termasuk ketika ke pasar. Dengan menggunakan sanbenito, mereka aman dan tidak dibunuh.
Ketika orang Barat menggunakan topi ini dalam pesta-pesta mereka, sejatinya mereka merayakan kemenangan atas jatuhnya Muslim Andalusia dan keberhasilan Inkuisisi Spanyol.
Masa demi masa berlalu topi kerucut ini kemudian menjadi budaya yang digunakan oleh umat Islam dalam merayakan tahun baru masehi dan ulang tahun.Masih mau merayakan Tahun Baru?
If you are bored with your office routine and don’t feel challenged by your work, you can start a business as a side job. While working, while in business. Of course, not as a single player because you will recruit employees to facilitate operational activities.
Business Recommendation
Indeed, opening a business requires a relatively hefty amount of capital. But, you don’t need to worry if you already have a wealth of around IDR 100 million. Here are some businesses that can be cultivated and will bring profits in a fast or slow time.
1. Catering Business
Food and drink are basic human needs. Well, for those of you who happen to cook and like to mix things up, there’s nothing wrong with opening a catering business.
In terms of expenses, it can be pretty significant, but only initially because you need to buy equipment for cooking. After that, you have to think about capital to purchase raw materials, pay employees, and promote activities.
In addition to adequate capital, the key to the success of this business is in the quality of the food and how you get closer to consumers. If you are friendly and willing to listen to consumer input, your business will run smoothly.
2. Photocopying Business
Photocopying and printing seem to be a business that will never die, considering that almost everyone needs it—students and adults who are already working or are looking for work.
Running a business is also not difficult. You need to display a “photocopy” flyer and let people come to your place. As for the equipment is pretty simple, such as a photocopier, paper, and ink.
The capital required is approximately 25 million only. Much more affordable, right? To be even more efficient, you can conjure up your front yard as land to run a photocopying business.
3. Selling Stationery
If you are interested in running a photocopying business and happen to have free space still, it’s lovely to be in this business. Yes, you are selling stationery. There must be someone who needs it.
Stationery needs to be prepared, such as pens, pencils, erasers, rulers, sharpeners, and coloured pencils. Simple and easy to get, right?
The capital required is much more economical than the two businesses above. Maybe IDR 2-3 million is enough or even too much. It is better to calculate carefully so that the equipment purchased later does not seem wasteful.
4. Groceries
If one of your goals in doing business is to make it easier for consumers to get food, then open an important food business. For example, rice, cooking oil, flour, coconut milk, and ready-to-use kitchen spices can be sold.
Interestingly, you don’t need to process these ingredients. Your job is only to buy from producers, then help distribute them to consumers. The capital is still affordable.
A medium-sized grocery store, for example, only provides Rp 20 million in money. Profits from the primary food business can later be saved to increase the size of the store.
5. Open a Boutique
Clothing is one of the three basic human needs. Indeed, the mechanism is much more complicated because you have to have skills in the field of fashion. This skill will make it easier for you to observe trends and know the fabric’s quality and the level of comfort in the body.
But don’t worry, all of this can be learned over time. The primary key is in the capital. Then, the quality and how do you do promotions so that consumers know the product.
We recommend using social media, relationships, and e-commerce networks to help increase sales and reduce promotional costs. So, the capital you need is no more than IDR 100 million.
6. Laundry Business
Want to try a home business that is relatively easy but selling well? There is a laundry business that is currently mushrooming everywhere. This is reasonable considering the high level of community mobility plus a practical lifestyle.
The tools needed are washing machines, detergents, fragrances, laundry plastic, scales, and irons. If calculated, the cost is between IDR 20-30 million.
This business will be better if run in a large area, so rent a kiosk measuring 3×5 meters to organize all the equipment. Again, look for the right place; employees and students occupy the majority to help accelerate the increase in income.
7. Furniture Dropshipping Business
The furniture business has become one of the most sought after, especially since the pandemic began where people’s willingness to beautify the house’s appearance increases because most of their time is spent at home.
In practice later, you do not need to open a real furniture business. Instead, be a drop shipper, and the profits will flow automatically into your wallet.
Looking at the business flowchart, it can be said that you don’t need any capital to run this business.
Your job is only to find reliable furniture manufacturers at affordable prices so that you can mark up the cost within reasonable limits. So, the product does not seem too expensive.
Choose a Business That Matches Your Capability
Talking about business is broad. Many types can be tried, from minor to significant capital, though. However, the key to success is not only in money but also in the capability to engage in the business.
You have to master the flow or business flowchart well, so the practice is easy. That way, business capital is not wasted, and the business you are running can grow. (CWT)
Ketika dulu akan membeli laptop, hal utama yang menjadi pertimbangan utama adalah harga terbaik dan spesifikasi tercepat. Akan tetapi untuk saat ini, faktor kesehatan mata ternyata telah menjadi perhatian utama ketika akan memilih laptop yang akan digunakan sehari-hari.
Laptop Aman untuk Mata
Tahun 2021 sudah menyisakan waktu beberapa hari lagi, tentu saja bagi sebagian orang sudah mengatur rencana apa saja yang akan diwujudkan di tahun selanjutnya.
Sama halnya dengan Blogger Borneo sendiri, ketika hari demi hari menuju tahun 2022 semakin dekat, sudah ada beberapa rencana akan dilakukan dimana salah satu diantaranya adalah mengganti laptop yang akan digunakan.
Memang jika dilihat untuk saat ini sebenarnya Blogger Borneo telah menggunakan laptop ASUS VivoBook keluaran tahun 2020, akan tetapi atas dasar pertimbangan kesehatan mata sepertinya proses upgrade laptop aman untuk mata harus dilakukan.
Sepertinya apa yang Blogger Borneo alami dan rasakan juga dirasakan oleh sebagian besar penduduk di Indonesia yang hampir setiap harinya beraktivitas di depan laptop.
Ternyata berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Detik Network bekerjasama dengan ASUS, dari 500-an responden dengan latar belakang profesi, jenis kelamin, dan usia berbeda, sekitar 47,3 persen menghabiskan waktu antara 5-10 jam di depan laptop.
Dan menariknya lagi, sebanyak 68,10% masyarakat Indonesia ternyata telah mengetahui bahwa pancaran radiasi sinar biru dapat merusak kesehatan mata.
Dari besaran angka persentase ini sebenarnya telah dapat menunjukkan fakta bahwa hampir sebagian besar masyarakat Indonesia semakin sadar akan faktor kesehatan di berbagai aspek kehidupannya.
Efek Radiasi Sinar Biru
Sebelum bicara lebih lanjut mengenai kelebihan apa saja yang dimiliki oleh ASUS OLED, Anda harus mengetahui terlebih dahulu pengertian dari radiasi sinar biru yang dipancarkan oleh hampir semua layar laptop selama ini.
Radiasi sinar biru yang dipancarkan disebutkan dapat membentuk reaksi partikel oksigen yang berbahaya serta dapat mengganggu proses fotokimia pada retina mata yang pada akhirnya merusak sel retina dan menyebabkan gangguan penglihatan.
Image: iristech.co/why-is-blue-light-bad-for-you/
Mata manusia memiliki “filter” khusus yang dapat menyaring berbagai spektrum berbahaya seperti beberapa sketrum sinar ultra-violet (UV). Namun tidak semua dapat disaring dan aman untuk mata dimana spektrum sinar biru salah satu diantaranya.
Meskipun dianggap sangat berbahaya bagi kesehatan mata, keberadaan spektrum sinar biru tetap dibutuhkan untuk dapat menghasilkan warna yang kaya dan akurat. Rata-rata layar komputer, gadget, dan televisi menggunakan spektrum sinar biru.
Menurut hasil laporan penelitian bertajuk “Blue Light Hazard: New Knowledge, New Approaches to Maintaining Ocular Health” oleh Essilor America pada tahun 2013, paparan sinar biru dalam jangka waktu panjang dapat merusak mata.
Dari gambar diagram dibawah ini dapat dilihat bagaimana pancaran sinar biru memberikan efek radiasi bagi mata manusia. Akan tetapi jika diperhatikan, pada diagram tersebut memperlihatkan bahwa tidak semua spektrum sinar biru memiliki efek rusak yang sama.
Diagram yang menggambarkan tingkat kerusakan pada sel retina mata di berbagai spektrum cahaya pada laporan penelitian “Blue Light Hazard: New Knowledge, New Approaches to Maintaining Ocular Health” oleh Essilor America pada tahun 2013.
Menurut peneliti dari Essilor Paris dan Paris Vision, pancaran sinar biru dengan spektrum antara 415nm hingga 455nm sifatnya paling berbahaya. Sedangkan untuk spektrum 420nm hingga 430nm memiliki efek rusak paling tinggi.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan salah satu solusi yang ditawarkan adalah membuat mata hanya menerima spektrum sinar biru yang aman sehingga efek terhadap kesehatan mata dalam jangka waktu panjang dapat diminimalisir.
Pandemi Memberi Dampak
Melihat kondisi penjualan laptop dari beberapa toko komputer Pontianak khususnya ternyata mengalami peningkatan sekitar 20-30 persen. Sepertinya ini merupakan dampak dari tren Work From Home (WHF) dan Hybrid Work yang semakin populer.
Tentu saja dengan adanya peningkatan akan kebutuhan laptop dalam kurun waktu setahun terakhir akan memberikan dampak sebanding dengan tingkat paparan radiasi sinar biru yang semakin tinggi dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Dan sampai pada kondisi ini, sebenarnya tingkat kesadaran masyarakat atas pentingnya menjaga kesehatan mata dari paparan radiasi sinar biru juga harus semakin ditingkatkan karena sumbernya berasal dari laptop yang digunakan sehari-hari.
Sebagai perusahaan teknologi terbesar di dunia yang telah berdiri sejak tahun 1989, ASUS terus melakukan inovasi dalam bentuk terobosan terbaru ASUS OLED demi memberikan pengalaman terbaik dan menyenangkan bagi para penggunanya.
Teknologi layar laptop aman untuk mata ini sudah digunakan ASUS pada seri keluaran terbarunya, mulai dari seri VivoBook dan ZenBook. Mengenai harga jualnya juga bervariasi berdasarkan spesifikasi teknis dari masing-masing tipenya.
Keunggulan ASUS OLED
Sejak pertama kali layar monitor diciptakan, teknologi yang digunakan sudah beberapa kali mengalami perkembangan. Mulai dari kehadiran monitor tabung atau dikenal sebagai CRT, kemudian dilanjutkan dengan LCD, TFT, LED, hingga yang terbaru adalah OLED.
Dibandingkan dengan teknologi sebelumnya, tentu saja layar OLED mengalami banyak penyempurnaan. Dan khusus teknologi laptop aman untuk mata ASUS OLED terdapat lima keunggulan dibandingkan dengan layar laptop pada umumnya, antara lain:
1. Warna Lebih Kaya dan Akurat
Mengikuti standar industri perfilman khususnya di Amerika saat ini dimana akurasi warnanya menggunakan color space DCI-P3, laptop aman untuk mata ini telah dapat melakukannya.
Dengan kemampuan reproduksi warna hingga 100% pada color space DCI-P3 atau setara dengan 133% warna pada color space sRGB, ASUS OLED dapat menampilkan visual dengan warna yang lebih kaya dan detail yang lebih baik.
Dari video diatas dapat dilihat bagaimana perbedaan kualitas warna antara layar LCD biasa dengan ASUS OLED. Akan tetapi, tingkat reproduksi warna yang tinggi akan percuma jika tidak dibarengi dengan tingkat akurasi warna yang tinggi pula.
Oleh karena itu, setiap laptop ASUS OLED layarnya telah dikalibrasi sejak awal sehingga dapat menghasilkan warna yang sangat akurat. Adapun standar kalibrasi warna yang dilakukan telah mendapatkan sertifikasi PANTONE Validated Display.
2. Kesehatan Mata Terjaga
Pada penjelasan diatas dapat diketahui bagaimana efek pancaran sinar biru menjadi penyebab utama kelelahan pada mata bahkan dapat menyebabkan mata rusak jika terjadi secara terus menerus dalam jangka waktu lama.
Di ASUS OLED terdapat fitur Eye Care yang mampu mereduksi pancaran radiasi sinar biru dari layar hingga 70%. Ini membuat laptop aman untuk mata ini akan lebih nyaman dan aman digunakan bagi siapa saja terutama anak-anak.
Biasanya untuk mengurangi pancaran radiasi sinar biru dapat dilakukan dengan mengurangi tingkat reproduksi warna biru di layar, akan tetapi hal ini akan berdampak berkurangnya tingkat akurasi warna sehingga membuat kualitas visual menjadi sangat buruk.
Nah disinilah fitur Eye Care laptop aman untuk mata ini berperan mempertahankan kualitas reproduksi dan akurasi warnanya meskipun pancaran radiasi sinar biru berkurang.
Metode yang digunakan ASUS OLED untuk menekan pancaran radiasi sinar biru tanpa mengurangi kualitas dan akurasi warnanya adalah dengan menggeser spektrum birunya. Metode ini telah mendapatkan sertifikasi Low Blue Light dan Flicker Free dari TÜV Rheinland.
3. Tetap Tampak Jernih Meski Tingkat Kecerahan Rendah
Sudah menjadi hal umum ketika tingkat kecerahan pada layar laptop diturunkan, maka tingkat akurasi warnanya juga akan ikut menurut. Hal ini terjadi karena sebagian besar layar laptop menggunakan 2D color gamut sebagai referensi.
Berbeda halnya dengan ASUS OLED yang menggunakan 3D color gamut sebagai referensi. Referensi warna ini menambahkan faktor iluminasi untuk mengukur color volume secara keseluruhan dan ASUS OLED memiliki color volume 60% lebih besar dibandingkan dengan layar laptop umumnya.
Pada video diatas dapat dilihat bagaimana laptop aman untuk mata ini dapat menghadirkan tingkat reproduksi warna yang sangat tinggi pada rentang tingkat kecerahan yang lebih luas karena memiliki color volume lebih besar.
Tidak hanya sampai disitu, ASUS OLED bahkan tetap mampu menampilkan warna dengan jelas, kaya, serta akurat pada tingkat kecerahan rendah dimana layar laptop pada umumnya hanya mampu mereproduksi warna sebesar 11% saja.
4. Detail Warna dan Visual Terbaik
Berbeda halnya dengan layar laptop yang masih menggunakan panel backlight, laptop aman untuk mata ini telah menggunakan panel yang terdiri dari jutaan lampu LED berukuran sangat kecil.
Setiap lampu LED nya dapat dimatikan sepenuhnya sehingga warna hitam yang dihasilkan cukup sempurna dengan kontras warna sangat tinggi, hingga mencapai rasio perbandingan 1.000.000:1.
Untuk menjamin para penggunanya nanti dapat menikmati beragam konten multimedia yang disajikan dengan format HDR secara sempurna, ASUS OLED membekali teknologi layarnya dengan sertifikasi DisplayHDR 500 True Black dari VESA.
5. Visual Lebih Jelas Tanpa Efek Blur
Menikmati sajian multimedia dengan gerak visual cepat seperti tampak pada film action seringkali memperlihatkan efek blur yang cukup mengganggu mata.
Untuk mengatasi hal ini, ASUS OLED telah melengkapi teknologi layarnya dengan response time hingga 0,2ms, 50 kali lebih kencang dari layar laptop pada umumnya.
Perhatikan video diatas, response time kencang membuat tampilan visual dengan gerak cepat dapat dihadirkan secara lebih tajam dengan detail yang tinggi.
Disini Anda tidak akan lagi melewatkan berbagai detail dari film action serta tidak lagi kesulitan untuk membaca teks berjalan karena ASUS OLED mampu menampilkannya dengan sangat baik tanpa efek blur.
5 Tips Mata Anti Lelah
Setelah membahas mengenai keunggulan dari ASUS OLED, disini Blogger Borneo akan memberikan 5 (lima) tips mata anti lelah bagi kawan-kawan yang setiap harinya memiliki aktivitas didepan laptop lebih dari 5 (lima) jam sehari.
Berikut adalah tips mata anti lelah ala Blogger Borneo yang dikutip dari beberapa sumber referensi, antara lain:
1. Jaga Jarak dan Atur Posisi
Jika dalam prosedur kesehatan Covid-19 ada menggunakan istilah Jaga Jarak, maka sama halnya dengan prosedur tips mata anti lelah ala Blogger Borneo.
Adapun jarak pas antara Anda dengan laptop adalah sekitar 35-60 centimeter dimana posisi layar berada 15-20 derajat dibawah garis pandangan lurus Anda.
Kebanyakan orang termasuk Blogger Borneo sendiri akan merasa lebih nyaman ketika melihat layar laptop dengan posisi mata melihat kebawah, bukan sejajar.
Image: ican-education.com
2. Pastikan Pencahayaan Cukup
Ketika berada dalam ruangan pastikan kondisi cahayanya cukup, jangan terlalu terang atau gelap. Hindari posisi layar laptop terkena cahaya matahari langsung karena akan menjadi silau.
Gunakan tirai jendela untuk mengurangi pancaran cahaya matahari secara langsung dan gunakan bola lampu dengan kapasitas watt menyesuaikan ruangan tempat dimana Anda beraktivitas di depan laptop.
Jika memungkinkan bikin ruangan “kerja” sendiri dan seting sesuai kebutuhan, suasana ruangan akan berpengaruh terhadap rasa nyaman dan itu akan mempengaruhi kondisi mata Anda.
3. Jeda Sejenak dan Berkedip
Jangan paksakan mata Anda untuk terus menatap layar laptop dalam jangka waktu lama karena itu akan membuat mata menjadi lelah.
Menurut informasi dari dr. Asrorudin Zoechni, salah seorang dokter mata sahabat Blogger Borneo di Pontianak, Beliau menjelaskan bahwa istirahatkan mata selama 20 detik setelah menghadap 20 menit menghadap layar laptop.
Oh iya, satu hal lagi yaitu biasakan untuk mengedipkan mata karena berkedip merupakan proses normal untuk menghasilkan air mata sehingga kondisi mata akan basah dan lebih segar.
4. Gunakan Kacamata Anti Radiasi
Ada kalanya Blogger Borneo menggunakan kacamata anti radiasi dari salah satu brand yang cukup terkenal (jika ingin mengetahui mengenai brand produknya apa bisa langsung kirim pesan via whatsapp aja ya).
Lapisan anti radiasi yang dimiliki bisa mengurangi tingkat radiasi sinar biru yang dipancarkan dari layar laptop yang Anda gunakan.
Image: Dok. Pribadi
Jadi meskipun sebenarnya mata Blogger Borneo masih dalam kondisi normal. tindakan mencegah itu lebih baik daripada mengobati.
Lagipula ketika melihat penampilan ketika menggunakan kacamata anti radiasi sepertinya Blogger Borneo tampak lebih keren ya. #NoOffense
5. Ganti Laptop Anda dengan ASUS OLED
Nah, diantara 5 (lima) tips mata anti lelah ala Blogger Borneo, poin ke-5 atau poin terakhir ini sangat direkomendasikan karena ASUS OLED adalah laptop aman untuk mata.
Sedangkan dari sisi spesifikasi teknisnya, laptop modern ASUS OLED sudah diperkuat dengan prosesor Intel Core Generasi ke-11 terbaru (Tiger Lake) yang menghadirkan keseimbangan performa dan responsivitas dalam platform berdaya rendah ini karena menggunakan teknologi proses 10nm generasi ketiga.
Kesimpulan
Melihat berbagai kelebihan yang dimiliki ASUS OLED terutama pada teknologi layarnya membuat laptop aman untuk mata ini layak masuk dalam pilihan utama ketika Anda akan membeli laptop baru atau melakukan upgrade ke level yang lebih tinggi.
Terdapat beberapa tipe laptop ASUS OLED yang bisa dipilih menyesuaikan aktivitas Anda, antara lain:
VivoBook Ultra 15 OLED K513
VivoBook Ultra 15 OLED M513
ZenBook Pro Duo 15 OLED UX582
ZenBook Pro 15 OLED UX535
ZenBook 13 OLED UX325
ZenBook 13 OLED UM325
ZenBook Flip S OLED UX371
ZenBook Flip 13 OLED UX363
Secara lengkap, spesifikasi teknis beserta harga laptop aman untuk mata ASUS OLED untuk semua seri diatas bisa dibaca DISINI.
Kebijakan mengenai Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) tertuang dalam Peraturan Presiden No. 95 Tahun 2018 tentang SPBE.
SPBE ditujukan untuk untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, transparan, dan akuntabel serta pelayanan publik yang berkualitas dan terpercaya.
Tata kelola dan manajemen sistem pemerintahan berbasis elektronik secara nasional juga diperlukan untuk meningkatkan keterpaduan dan efisiensi sistem pemerintahan berbasis elektronik.
Revolusi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) memberikan peluang bagi pemerintah untuk melakukan inovasi pembangunan aparatur negara melalui penerapan SPBE atau E-Government dengan memanfaatkan TIK untuk memberikan layanan kepada instansi pemerintah, aparatur sipil negara, pelaku bisnis, masyarakat dan pihak-pihak lainnya.
SPBE memberi peluang untuk mendorong dan mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang terbuka, partisipatif, inovatif, dan akuntabel. Selain itu meningkatkan kolaborasi antar instansi pemerintah dalam melaksanakan urusan dan tugas pemerintahan untuk mencapai tujuan bersama.
Dan yang terpenting SPBE dapat meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan publik kepada masyarakat luas, juga menekan tingkat penyalahgunaan kewenangan dalam bentuk kolusi, korupsi, dan nepotisme melalui penerapan sistem pengawasan dan pengaduan masyarakat berbasis elektronik.
Mendukung Semua Sektor
Pemerintah menyadari pentingnya peran Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik untuk mendukung semua sektor pembangunan. Oleh karena itu semua upaya telah dilakukan oleh pemerintah dengan menerbitkan peraturan perundang-undangan sektoral yang mengamanatkan perlunya penyelenggaraan sistem informasi atau SPBE.
Sejauh ini kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah telah melaksanakan SPBE secara sendiri-sendiri sesuai dengan kapasitasnya, dan mencapai tingkat kemajuan SPBE yang sangat bervariasi secara nasional.
Sedangkan untuk membangun sinergi penerapan SPBE yang berkekuatan hukum antara kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah, diperlukan Rencana Induk SPBE Nasional yang digunakan sebagai pedoman bagi Instansi Pusat dan Pemerintah Daerah untuk mencapai SPBE yang terpadu.
Rencana Induk SPBE Nasional disusun dengan memperhatikan arah kebijakan, strategi, dan inisiatif pada bidang tata kelola SPBE, layanan SPBE, TIK, dan SDM untuk mencapai tujuan strategis SPBE tahun 2018-2025 dan tujuan pembangunan aparatur negara sebagaimana ditetapkan dalam RPJP Nasional 2005-2025 dan Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025.
Tim Koordinasi SPBE Nasional
Demi meningkatkan keterpaduan pelaksanaan Tata Kelola SPBE, Manajemen SPBE, dan Audit Teknologi Informasi dan Komunikasi, serta pemantauan dan evaluasi SPBE nasional dibentuk Tim Koordinasi SPBE Nasional Tim Koordinasi SPBE Nasional berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden.
Tim Koordinasi SPBE Nasional mempunyai tugas melakukan koordinasi dan penerapan kebijakan SPBE pada Instansi Pusat dan Pemerintah Daerah. Tim Koordinasi SPBE Nasional terdiri atas:
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi;
Menteri Dalam Negeri;
Menteri Keuangan;
Menteri Komunikasi dan Informatika;
Menteri PPN (Bappenas);
Kepala Badan Siber dan Sandi Negara;
Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi.
Dalam melaksanakan tugas Tim Koordinasi SPBE Nasional dapat melibatkan menteri/kepala lembaga terkait. Tugas dan tata kerja Tim Koordinasi SPBE Nasional ditetapkan oleh Ketua Tim Koordinasi SPBE Nasional
Evaluasi SPBE Kalimantan Barat
Evaluasi SPBE ini merupakan proses penilaian terhadap pelaksanaan SPBE di Instansi Pemerintah untuk menghasilkan suatu nilai Indeks SPBE yang menggambarkan tingkat kematangan (maturity level) dari pelaksanaan SPBE di Instansi Pemerintah.
Ada 3 (tiga) unsur penting dalam penerapan SPBE tersebut, antara lain:
Penyelenggaraan pemerintahan merupakan unsur tata kelola dari birokrasinya;
Kemudahan layanan pemerintah yang diberikan kepada pengguna, sesuai tugas dan fungsinya masing-masing.
Setiap tahunnya proses evaluasi SPBE dilakukan secara rutin.
Dan untuk tahun ini berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 1503 Tahun 2021 tentang Hasil Evaluasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik pada Kementerian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah Tahun 2021, maka khusus untuk Pemerintah Daerah Kalimantan Barat urutan peringkatnya adalah sebagai berikut:
BloggerBorneo.com – Sampai saat ini sudah terdapat 4 ribuan alumni Akademi Paradigta di Indonesia dan yang terbanyak ada di Kabupaten Kubu Raya dengan jumlah alumni Paradigtanya sebanyak 1.048 alumni yang tersebar di 53 desa. Jumlah ini belum ditambah dengan para Akademia yang diwisuda pada hari ini.
Kalimat diatas disampaikan langsung oleh Ketua Komite Nasional Pendidikan Paradigta Indonesia Nani Zulminarni saat menghadiri wisuda Akademi Paradigta Kabupaten Kubu Raya di Gardenia Resort and Spa, Selasa (21/12/2021) pagi.
Akademi Paradigta Indonesia
Menurut sosok wanita kelahiran 49 tahun silam ini, sejak digagas dan diluncurkan pada tahun 2016, Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat merupakan daerah terbanyak yang meluluskan alumni Akademi Paradigta di seluruh Indonesia.
Secara keseluruhan, ditambah dengan 328 Akademia yang dinyatakan lulus setelah mengikuti pendidikan selama 2 (dua) tahun pada hari ini, jumlah alumni Akademi Paradigta di Kubu Raya mencapai angka 1.376 orang.
Dengan jumlah lulusan sebanyak itu, Nani Zulminarni mengatakan Kabupaten Kubu Raya dalam waktu dekat akan dijadikan sebagai pusat pengembangan pendidikan Akademi Paradigta di Indonesia.
Kondisi Pandemi Tidak Menjadi Penghalang
Masih dalam sesi yang sama, Nani menyampaikan meski dalam seituasi pandemi Covid-19 yang dibatasi ruang geraknya namun Akademi Paradigta Kubu Raya tetap bisa melakukan berbagai program kegiatan dalam membantu pemerintah desa di daerah ini.
Bahkan dalam proses pendidikannya, para Akademia ini mampu melakukan perannya dalam menjangkau wilayah-wilayah yang sulit di kabupaten termuda di provinsi Kalimantan Barat ini.
“Karena Akademi Paradigta ada di seluruh Indonesia, maka proses peningkatan kapasitas kader dan mentor ada di provinsi lain, nantinya akan dikirim ke Kubu Raya. Untuk itu dengan hadirnya ibu-ibu yang hari ini diwisuda sangat penting menjadi ujung tombak dari pergerakan-pergerakan pembangunan dan upaya-upaya yang akan bisa dilakukan bersama pemerintah desa”, demikian ucapnya.
Menurut informasi dilansir dari laman RRI Pontianak, Selasa (21/12/2021) Pemerintah Kabupaten Kubu Raya mendukung penuh dengan memberikan kontribusi terhadap pendanaan dalam upaya pengembangan kader perempuan di daerah ini.
Jika dibandingkan dengan daerah lain, Kubu Raya termasuk salah satu yang berkontribusi terbanyak dalam hal pendanaan dengan mengalokasikan anggaran lebih dari 450 juta rupiah untuk dua kali angkatan pendidikan Akademi Paradigta di Kubu Raya.
Untuk pemerintah ditingkat desanya sendiri juga turut berperan dimana pada masing-masing desa menganggarkan sekitar 2-2,4 juta rupiah untuk mendukung ibu-ibu di desanya agar dapat mengikuti pendidikan Akademi Paradigta tersebut.
Dukungan Bupati Kubu Raya
Tidak lupa dalam penyampaiannya, Nani memberikan apresiasi dan berterima kasih kepada Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan, semua Camat dan Kepala Desa yang telah mendukung warganya sehingga mampu menyelesaikan proses pendidikan tersebut.
Insya Allah semua lulusan Akademi Paradigta dianggap telah mampu menjadi SDM untuk membantu pengembangan desa, khususnya terkait dengan masalah-masalah yang berkaitan dengan perempuan, anak dan keluarga.
“Karena pademi Covid-19 belum berakhir, untuk itu saya minta kepada semua Akademia Paradigta untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dengan tetap mengunakan masker, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak dan menghinadati kerumunan, sehingga kita semua bisa terhindar dari bencana pandemi ini”, ujarnya.
Sementara itu, Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengapresiasi pola pemberdayaan perempuan ini. Oleh karena itu Beliau mengajak para alumni Akademi Paradigta, Mentor, maupun Akademisi untuk fokus pada masalah nyata yang ada di tengah masyarakat.
Bupati yang sudah dua kali terpilih ini mencontohkan tingginya angka stunting mengalami tren menurun selama dua tahun terakhir ini karena adanya kontribusi para alumni Akademi Paradigta.
Beliau mengharapkan selain beberapa bidang diatas, juga diperlukan usaha untuk melakukan pengembangan usaha dimana salah satu diantaranya dengan memperkuat UMKM dan penguatan pangan untuk peningkatan gizi.
Alumni Membentuk Kader
Bupati berpesan jika ibu-ibu sudah jadi alumni, dampak ibu-ibu bisa diukur jika bisa mengkaderkan kepada yang lainnya. Harapannya, ibu-ibu yang tidak paham dan sulit informasi bisa menambah wawasan dan mudah akses informasi sehingga bisa mengembangkan dirinya.
Harapannya ibu-ibu alumni Akademia Paradigta Kubu Raya diharapkan bisa menjadi ahli dibidangnya seperti fokus pada posyandu, pendidikan, ekonomi, dan lain-lain.
“Perempuan yang berkarya adalah yang bermanfaat bagi masyarakat yang memerlukan bantuan dan perempuan hebat maka desa dengan sendirinya akan berdaulat,” ucap Bupati tegas.
Sebelum menutup kata sambutannya, Bupati Muda Mahendrawan menyampaikan selamat menjalankan tanggung jawab dan bukan sekeder menjalankan tugas kepada semua alumni Akademi Paradigta yang hari ini diwisuda.
“Kenapa selamat bertanggung jawab? agar kita menjalankan diksi mengedepankan tanggung jawab, karena itu akan membuat kita jauh lebih dahsyat mengeluarkan potensi dalam diri dan kekuatan sekaligus kelebihan kita dalam menjalankan tanggung jawab”, ujarnya mengakhiri sesi siang itu. (PRS)
Ketika Shin Tae Yong ditunjuk menjadi pelatih timnas Indonesia, saya tak terlalu peduli. Saya pikir dia tak berbeda dengan pelatih lainnya. Namun seorang kawan yang bekerja di Google meyakinkan saya kalau dia berbeda.
Shin Tae Yong
Kawan itu menunjukkan beberapa wawancara dengan Shin Tae Yong. Rupanya, Shin datang bersama asisten pelatih dari Korea.
Saya tertarik dengan Lee Jae Hong, pelatih fisik yang dibawa Shin Tae Yong. Dia ikut mendampingi Shin sebagai pelatih fisik Timnas Korsel di Piala Dunia Rusia, tahun 2018.
Lee menjelaskan kelemahan fisik timnas Indonesia. Dia mengamati banyak pertandingan. Timnas hanya sanggup bermain selama satu babak. Di babak kedua, stamina mulai turun. Mental juang sudah hilang. Selain itu, timnas selalu kalah duel. Sekali disenggol, langsung tumbang.
Menurutnya, kecepatan pemain Indonesia dan Korea hampir sama. Yang membedakan adalah kekuatan (power), body balance, & endurance (daya tahan). Indonesia lemah di banyak sisi.
Dia juga melihat mental. Menurutnya, pemain Indonesia terlalu baik dan pasrah. Dalam sepakbola, kebaikan itu tidak berguna. “Anda harus melihat setiap pertandingan seperti perang. Di situ, Anda harus punya semangat menang dan mengalahkan. Harus siap bertarung. Kalau perlu membunuh,” katanya.
Budaya Makan Mempengaruhi Fisik
Lee melihat secara holistic. Menurutnya, fisik dipengaruhi oleh tiga hal yakni gaya hidup pemain, budaya, serta pola hidup. Dia menyoroti pemain yang suka makan gorengan dan nasi. Menurutnya, budaya makan mempengaruhi fisik pemain. Untuk kuat dan berotot butuh makan protein yang banyak.
Di level klub, pemain tidak mengonsumsi makanan bergizi. Tanpa banyak makan protein dan makanan bergizi, maka kebutuhan energi tidak akan cukup. Otot tidak bisa terbentuk. Padahal, sepakbola adalah olahraga fisik. Pemain harus siap berduel, siap main keras dengan kaki.
Lee tidak memahami kalau pemain di Indonesia kebanyakan berasal dari masyarakat dengan kategori ekonomi menengah ke bawah. Mereka bermain bola di tengah desakan ekonomi. Bola adalah malaikat yang memberi harapan bagi keluarga.
Setelah identifikasi, pelatih Shin dan Lee membuat daftar latihan. Porsi utama latihan adalah fisik. Rapor semua pemain dipantau. Mereka ditargetkan bisa bermain keras dan tahan banting saat di lapangan.
Para pemain diberikan weight training. Postur tubuh membesar. Kemampuan juga terus membaik. Pemain timnas diminta kurangi karbohidrat, perbanyak makan sayuran dan protein.
Pemain juga dilarang makan gorengan, sebab di situ ada lemak-trans yang tidak baik bagi tubuh. Idealnya, pemain bola hanya memiliki persentase lemak tubuh sebesar 6-12%.
Fisik Dulu Strategi Kemudian
Saat Training Center (TC) di Kroasia, fisik pemain mulai membaik. Rata-rata lemaknya sudah di kisaran 6-12%, mirip dengan pemain Korea.
Saat itulah, pelatih Shin mulai mengajarkan filosofi bermain bola, juga strategi menang, sesuatu yang hilang di timnas Indonesia selama bertahun-tahun.
Di ajang Piala AFF, timnas ini ikut bertanding. Datang sebagai pasukan muda, tim ini tak punya target.
Bahkan mantan pemain senior Malaysia, Safee Sali, sempat memandang remeh tim muda yang minim pengalaman ini. Tim ini diprediksi hanya akan menjadi sasaran tim-tim besar di babak penyisihan.
Siapa sangka, tim ini justru menggila. Kekuatan pemain muda itu malah menggulung permainan Malaysia dan menahan imbang Vietnam yang fisiknya dilatih para juru latih Korea selama bertahun-tahun.
Timnas Indonesia sanggup bermain selama 90 menit, dengan mental yang terus membaik. Dalam pertandingan melawan Singapura, penjaga gawang Nadeo, yang disebut netizen seperti Kepa, malah bisa menggagalkan penalti di menit krusial.
Harapan Juara AFF
Kini, timnas itu mulai menatap final. Mereka yang tadinya dianggap zero, kini mulai menjadi hero. Berkat para Ahjusi atau pria paruh baya Korea, yakni jajaran pelatih di bawah Shin Tae Yong, mereka siap untuk bermain di final.
Shin Tae Yong mulai dicintai banyak orang. Kehadirannya di Indonesia mirip drama Korea. Setelah memegang Timnas Korea, dia bersedia melatih TimNas Indonesia demi membantu ekonomi keluarga.
Kini dia mulai dicintai publik Indonesia. Banyak yang menyapa “Jamsahammida” hingga “Saranghaeyo”.
We love you Coach!
Apa pun hasil pertandingan di final tak begitu penting lagi. Sebab tim ini telah menunjukkan motivasi, daya tahan, dan rasa lapar akan kemenangan, hal-hal yang selama ini hilang. Mereka siap bertempur habis-habisan.
Di satu media, Asnawi Mangkualam, putra pemain legendaris PSM Makassar, Bahar Muharram, mengaku siap tempur. “Walau pun kami kalah, maka kami akan kalah saat berdiri. Kami akan kalah dalam posisi perang,” katanya.