Inside RGE Founder’s Day – Nama Sukanto Tanoto tidak bisa dilepaskan dari Royal Golden Eagle (RGE). Dialah pendiri sekaligus Chairman RGE. Tahun ini , RGE menghormatinya dengan menghelat Founder’s Day. Momen itu dijadikan ajang untuk semakin peduli kepada sesama.

Sukanto Tanoto mendirikan RGE pada 1973 dengan nama awal Raja Garuda Mas. Dengan kerja kerasnya, ia berhasil mengembangkan perusahaannya. Dari skala lokal, RGE berkembang menjadi korporasi kelas internasional. Ini pula yang akhirnya membuat nama perusahaan bertransformasi menjadi Royal Golden Eagle.

Kini RGE menjadi salah satu korporasi tersukses di Indonesia. Dengan aset lebih dari 20 miliar dolar Amerika Serikat, mereka berhasil membuka lapangan kerja untuk sekitar 60 ribu karyawan. Jangkauan operasionalnya pun bertambah luas. Dari Indonesia, Sukanto Tanoto berhasil mengembangkan sayap RGE hingga Tiongkok, Brasil, Kanada, dan Spanyol.

Inside RGE Founder’s Day

Sekarang RGE tercatat menjadi holding untuk delapan perusahaan sumber daya dan energi. Mereka adalah APRIL dan Asia Symbol (pulp dan kertas), Asian Agri dan Apical (kelapa sawit), Bracell (selulosa khusus), Sateri dan Asia Pacific Rayon (serat viskosa), Pacific Oil & Gas (pengembangan sumber daya energi).

Dalam memimpin perusahaanya, Sukanto Tanoto memegang prinsip kerja khusus yang dinamai 5C. Melalui itu, ia mewajibkan RGE agar berguna bagi masyarakat (Community), negara (Country), iklim (Climate), pelanggan (Customer), sehingga akan baik bagi perusahaan (Company).

Nilai-nilai itu berhasil menjadi pegangan operasional semua pihak di bawah naungan RGE. Untuk mengingatnya, Founder’s Day diadakan oleh semua perusahaan Sukanto Tanoto. Momen perayaannya berbeda-beda namun ajang ini bakal menjadi perhelatan rutin tahunan sejak 2020.

Bagi RGE, Founder’s Day bukan sekadar pesta belaka. Kesempatan ini justru dijadikan sarana untuk semakin menunjukkan kepedulian terhadap masyarakat di sekitarnya. Itulah yang terlihat di sejumlah perusahaan ketika merayakannya.

Founder’s Day di Indonesia

Keseruan Founder’s Day di Indonesia sangat terasa di Pangkalan Kerinci, Riau. Di sana dua perusahaan Sukanto Tanoto, APRIL dan APR berbasis. Tidak heran, perhelatan yang digelar pada pekan terakhir Agustus 2019 ini begitu meriah.

Tercatat ada 1.300 karyawan RGE yang ikut berpartisipasi sebagai sukarelawan. Mereka melakukan lebih dari 50 jenis kegiatan sosial di berbagai tempat. Setidaknya ada tujuh lokasi aksi sosial yang dilakukan, yakni di Desa Lalang Kabung, Desa Simpang Perak Jaya, Desa Benai Kecil, Desa Tanjung Padang, Sei Meranti, Desa Pergam, dan SMK 1 Pangkalan Kerinci.

Di sana aneka kegiatan sosial berbeda dilakukan oleh para sukarelawan. Ada yang mengecat pagar warga desa, menanam pohon buah-buahan dan tanaman obat, serta memperbaiki fasilitas umum yang rusak. Bukan hanya itu, tidak sedikit pula yang merenovasi sarana dan prasarana pendidikan di sekolah agar lebih baik.

Selain itu, karyawan RGE juga menggelar kampanye hidup sehat. Mereka membagikan informasi tentang pola makan balita yang baik. Bahkan, ada yang menggelar kursus memasak masakan bernutrisi bagi anak. Diharapkan, setelah itu, kesadaran masyarakat tentang kesehatan akan membaik.

Selain di Pangkalan Kerinci, Founder’s Day di Indonesia juga digelar di Jakarta. Sekitar 400 karyawan RGE melakukan aksi sosial sebagai sukarelawan di lima titik berbeda. Sebagian dari mereka melakukan kegiatan bersih-bersih dan perbaikan aneka fasilitas di Desa Pitung di kawasan Marunda, Jakarta Utara. Lalu, ada pula yang beraktivitas di RPTRA Akasia di Jakarta Selatan.

Di sana para karyawan perusahaan Sukanto Tanoto ini membersihkan perpustakaan, taman, kolam, hingga area sekitarnya. Selain itu, mereka juga memperbaiki sejumlah fasilitas yang rusak.

Kegiatan serupa dilakukan di tempat lain, yakni PAUD Bougenville dan PAUD Riang di Jakarta Utara serta PAUD Cempaka 7 di Jakarta Selatan. Namun, di sana karyawan RGE juga mengajar siswa PAUD secara sukarela. Mereka melakukan pembacaan cerita, menggelar sejumlah permainan, serta mengajari gaya hidup sehat.

RGE berharap sejumlah kegiatan tersebut punya dampak positif bagi masyarakat. Kesadaran akan hidup sehat bakal muncul serta para siswa antusias dalam menyerap pendidikan di PAUD.

Founder’s Day di Tiongkok

Founder’s Day juga digelar oleh para karyawan RGE di Tiongkok. Tidak kurang dari dua ribu karyawan dari 11 unit bisnis menyisihkan waktu untuk menjadi sukarelawan berbagai kegiatan. Hal itu luar biasa karena kegiatan sosial dilakukan sebulan penuh selama Agustus 2019.

Selama itu ada 20 jenis aksi sosial berbeda yang dilakukan. Para karyawan RGE melakukan pembersihan ke sejumah area mulai dari kawasan pantai, taman, perumahan, hingga sekolah-sekolah. Tidak sedikit pula yang membantu operasional panti asuhan maupun panti jompo.

Bukan hanya itu, sesi seminar maupun kampanye kesadaran lingkungan juga digelar. Selaras dengan spirit RGE, mereka menanamkan kepedulian terhadap alam kepada masyarakat dengan aneka ragam aktivitas.

Alhasil, banyak masyarakat yang terbantu. Founder’s Day di Tiongkok tercatat mampu membantu 9 ribu orang lebih secara langsung. Bahkan, jika pihak yang terdampak tidak langsung juga dihitung, jumlahnya mencapai 17 ribu orang.

Jumlah tersebut luar biasa. Namun, bagi RGE, ukurannya bukan sekadar skala kegiatan yang besar. Lebih dari itu, kesadaran akan kondisi sekitar bagi para karyawannya juga penting supaya mereka kian peduli terhadap pihak-pihak lain.

Founder’s Day di Singapura

Perhelatan Founder’s Day juga digelar di Singapura. Di sana ada tiga kegiatan sosial berbeda yang dilakukan pada 11 November 2019.

Dua aksi sosial pertama dilakukan di Stroke Support Station (S3) yang didukung oleh Tanoto Foundation. Karyawan RGE secara sukarela menggelar berbagai aktivitas untuk menyemangati para penyandang stroke agar bersemangat untuk sembuh.

Selanjutnya satu aksi sosial lain dilakukan bersama dengan Willing Hearts Charity Center. Dengan penuh semangat, para karyawan RGE bekerja di dapur umum untuk menyiapkan makanan bagi mereka yang kurang beruntung.

“Kegiatan ini selaras dengan tujuan kami untuk meningkatkan kualitas hidup dengan mengelola sumber daya secara apik. Selain itu, kami melakukannya untuk menghadirkan kebaikan bagi masyarakat,” kata Vice Chairman RGE, Bey Soo Khiang.

RGE memang diharapkan oleh Sukanto Tanoto mampu menghadirkan manfaat baik bagi berbagai pihak. Selain melalui RGE, Sukanto Tanoto sudah memberi teladan lewat beragam kegiatan filantropi yang dilakukannya bersama Tanoto Foundation. Ini adalah yayasan sosial yang dijadikannya sarana untuk menghapus kemiskinan di berbagai tempat.

Berdiri pada 1981, Tanoto Foundation fokus kepada pendidikan, pemberdayaan masyarakat, dan peningkatan kualitas hidup. Melalui ketiganya, Sukanto Tanoto percaya kehidupan banyak pihak bisa diangkat menjadi lebih baik.

Seperti itulah keseruan Founder’s Day yang dilakukan di beberapa area operasional RGE. Kegiatan ini bukan sekadar mengingatkan segenap pihak di RGE atas keteladanan Sukanto Tanoto.

Namun, lebih dari itu, Founder’s Day menjadi momen untuk menumbuhkan kesadaran agar lebih peduli kepada pihak-pihak lain dan memberi manfaat positif bagi sekitar. Semoga semuanya bisa terus berlanjut dan berkembang menjadi lebih besar. (ADV)

Keutamaan Shalat Dhuha

Abu Hurairah berkata, “Nabi (sallallahu alahi wassalam) menyarankan saya untuk melakukan tiga hal: puasa tiga hari setiap bulan, shalat dua rakaat di pagi hari dan untuk melakukan sholat witr sebelum saya tidur (pada malam hari).” (Saheeh Al-Bukhaari)

Abu Dzarr meriwayatkan bahwa Nabi (sallallahu alaihe wassallam) berkata, “Setiap pagi ada tulang-tulang dan persendian kalian yang melakukan tindakan amal. Setiap perkataan ‘SubhaanAllah’ adalah tindakan amal; setiap perkataan ‘Alhumdullilah’ adalah tindakan amal dan setiap ucapan ‘Laa illaaha illallah’ adalah tindakan amal; setiap perkataan ‘Allahu akbar’ adalah tindakan amal; memesan barang adalah tindakan yang bisa diubah; memberantas kejahatan adalah tindakan amal. Untuk memenuhi amal itu, cukup berdoa dua rakat pagi hari. ” (Muslim 364)

Dikisahkan Anas, Rasulullah (sallallahu alaihe wassallam) berkata, “Siapa pun yang berdoa dua belas rakat Dhuhaa, Allah akan membangun sebuah kastil untuknya di surga.” (At-Tirmidzi yang menilai itu Gharib “tidak dikenal, ragu-ragu”).

Jumlah Raka’ah

Jumlah minimum rakaat untuk shalat pagi hari atay shalat duha adalah dua, berdasarkan hadits yang baru saja dikutip dan maksimumnya adalah delapan. Umm Haani meriwayatkan bahwa pada hari Penaklukan Mekah, Rasulullah (sallallahu alaihe wassallam) mandi di rumahnya dan kemudian shalat delapan rakaat. (Bukhari, Muslim)

Perbedaan Antara Shalat Ishraaq dan Shalat Dhuha

Shalat Ishraaq (“ishrak”) adalah shalat Dhuhaa (“chast”) yang ditawarkan di awal masanya. Ini bukan dua shalat yang berbeda. Ini disebut Ishraaq karena dilakukan segera setelah matahari terbit (shurooq) ketika matahari telah naik ke ketinggian tertentu.

Waktu Terbaik untuk Melakukan Shalat Dhuha

Waktu sholat Dhuha adalah dari waktu ketika matahari telah naik ke ketinggian tertentu, sampai tepat sebelum waktu untuk sholat Dhuhr. Shaykh Ibn ‘Uthaymeen mendefinisikannya dari seperempat jam setelah matahari terbit hingga sepuluh menit sebelum sholat Dzuhur. (Al-Sharh al-Mumti ‘, 4/122)

Para ulama mendefinisikan ini sebagai ketika seperempat hari telah berlalu, yaitu, setengah jalan antara matahari terbit dan sholat Dzikir. (Lihat al-Majmoo ‘oleh al-Nawawi, 4/36; al-Mawsoo’ah al-Fiqhiyyah, 27/224)

Jadi semua periode ini adalah waktu untuk sholat Dhuhaa. Lebih baik untuk berdoa setelah panas matahari menjadi kuat, karena Nabi mengatakan: “Lebih baik untuk melaksanakan shalat Dhuhaa ketika panas matahari telah menjadi begitu kuat bahkan anak muda dari unta merasakannya. ” (HR. Muslim, 748)

Zayd ibn Arqam mengatakan bahwa Nabi (sallallahu alaihe wassllam) pergi kepada orang-orang Quba dan mereka sedang berdoa shalat di pagi hari. Dia berkata, “Doa orang yang bertobat adalah ketika unta yang disapih merasakan panasnya matahari,” selama siang hari. (Muslim 368)

Hadits ini juga menunjukkan bahwa waktu sholat Dhuhaa yang terbaik adalah sebelum tengah hari.

Tata Cara Shalat Dhuha

Saat kalian ingin melakukan shalat dua, tahap pertama yang harus dilakukan yaitu berwudhu terlebih dahulu, kemudian tahap kedua adalah ucapkan niat misalnya “saya niat melakukan shalat dhuha sebanyak 2 rakaat karena allah ta’ala”. Kemudian selanjutnya kaian bisa langsung pergi ketempat kalian akan melaksanakan shalat dan mengarah ke kiblat.

Kemudian kalian bisa melafalkan takbir, membaca “subhanaka” kemudian kalian bisa melakukan seperti shalat biasa sebanyak dua rakaat. Setelah kalian salam, jangan lupa untuk berdzikir dan banyak-banyak beristigfar dan berdoa untuk meminta rahmat pada Allah SWT. Bisa kalian lihatkan bahwa shalat dhuha meskipun Sunnah merupakan hal yang sangat menguntungkan dan diperintahkan oleh Nabi Muhammad SAW. (ADV)

Tepat pada Kamis (15/8) kemarin, ayah dua anak ini telah menginjak usia 36 tahun.

Menginjak usianya yang bisa dibilang tidak muda lagi, Ruben Onsu terbilang sangat sukses di industri hiburan Tanah Air.

Kesuksesannya ini bukan hanya sekedar wara-wiri di televisi saja, namun Ruben juga telah sukses mendirikan usahanya sendiri.

Memang penuh perjuangan selama Ruben Onsu meniti karirnya hingga sukses seperti sekarang ini. Berikut kumpulan artikel seputar karir nya mulai dari awal.

Pernah Menjadi Petugas Kebersihan Parkir

Jauh sebelum Ruben Onsu dikenal masyarakat luas, ia pernah menjadi petugas kebersihan parkir di sebuah hotel di Jakarta.

Pekerjaan ini ia jalani sekitar tahun 1999 hingga tahun 2000.

Dalam melakukan pekerjaannya ini, ia hanya dibayar sebesar Rp 350 ribu saja tanpa uang makan.

Lenong Bocah

Perjalanan Ruben Onsu untuk menuju kesuksesan bukanlah diraih dengan cara yang instan dan mudah.

Bahkan, Ruben mengungkapkan kalau dirinya pernah bergabung dalam Lenong Bocah dan sudah sering tampil di TVRI sejak tahun 1997.

Pembawa Acara/Host

Pada sekitar tahun 2003, wajah Ruben semakin sering terlihat di layar televisi. Ruben Onsu sering memandu beberapa program seperti Supersoulmate Show, hingga acara gosip Kiss.

Sinetron, Film, dan Bernyanyi

Bukan hanya sebagai pembawa acara/host, Ruben Onsu memang sosok yang pantang menyerah dan selalu ingin mencoba yang lebih.

Nah, di tahun 2011, ia mulai debut akting dalam sinetron Supergirls dan pernah bermain dalam film Ummi Aminah pada tahun 2012 yang lalu.

Lalu pada tahun yang sama, Ruben Onsu juga menyanyikan ulang lagu bertajuk Hip Hip Hura.

Menjadi Pengusaha

Ruben Onsu semakin melebarkan sayapnya ke dunia bisnis.

Sampai sekarang ini, usaha Ruben sudah memiliki banyak cabang dimana-mana. Beberapa usahanya adalah Geprek Bensu, Bakso Bensu, dab Big Ben Kopi.

Kemudian baru-baru ini, Ruben juga mendirikan MOP Channel di YouTube. Dimana, kanal ini berisikan berbagai program yang menarik dan inspiratif.

Memang benar yang namanya usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil.

Berkat kegigihannya dalam berusaha, Ruben Onsu telah berhasil meraih kesuksesan walaupun harus melewati jalan yang penuh rintangan dan berliku-liku.

Ruben Onsu Dimata Indra Bekti

Seperti yang diketahui kedekatan Ruben Onsu dan Indra Bekti sudah terjalin sejak zaman dulu.

Bahkan, Indra Bekti seringkali bersama Ruben Onsu di beberapa stasiun TV.

Sudah kenal lama dengan Ruben, Indra Bekti lantas membongkar cerita perjalanan hidup Ruben Onsu sebelum sukses seperti sekarang ini.

Indra pun mengakui kesuksesan Bensu (panggilan Ruben Onsu) sekarang yang lebih kaya darinya. Bahkan, ia juga mengaku kerap mendapatkan kerjaan dari Ruben.

Bukan hanya membagi cerita awal karier sang presenter, Bekti juga mengomentari isu teror yang dihadapi oleh sahabatnya itu.

“Saya lihat masa-masa sulit dia dulu. Say tau dia dari sama Olga bareng-bareng. Dimana-mana berdua kadang naik ojek, terus jadi figuran,” ucap Indra Bekti dalam tayangan YouTube MOP Channel, pada (16/8/2019).

Walaupun demikian, Bekti mengakui kemajuan Ruben Onsu yang sekarang sudah sukses dengan kerajaan bisnisnya.

“Tapi lihat dia sekarang jadi lebih kaya dari saya. Itu yang bikin sedih,” lanjut Bekti. (ADV)