KoinWorks, Cara Mudah Berinvestasi Hanya dengan 100 Ribu Saja
Seiring berkembangnya teknologi informasi khususnya dibidang Financial Technology atau lebih sering disebut fintech, beberapa perusahaan pun mulai bermunculan menghadirkan aplikasi-aplikasi yang memberikan kemudahan bagi para calon pelanggannya untuk melakukan investasi dengan mekanisme P2P atau Peer to Peer Landing.
Sistem P2P Lending terkenal mudah dan cepat sehingga menjadi pertimbangan seseorang untuk mengakses platform ini, terutama bagi investor pemula. Jumlah investasinya pun tidak besar, cukup hanya dengan 100 ribu rupiah saja Anda sudah bisa menjadi investor. Mengenai jumlah besaran keuntungan hasil investasinya, dapat dilihat berdasarkan daftar peminjam (debitur).
KoinWorks
Secara umum, yang dimaksud dengan P2P adalah sebuah sistem (platform) yang mempertemukan antara pemberi pinjaman (kreditur) dengan para peminjam (debitur). P2P memberlakukan sistem bunga untuk uang yang dipinjam. Nah, karena ini sifatnya pinjaman langsung maka kita dapat menjadi salah satu investor dengan memasukkan sejumlah dana didalam platform P2P nya.
Sebelum lanjut ke pembahasan selanjutnya, satu hal yang harus diperhatikan adalah segala bentuk investasi apapun termasuk di P2P Lending, pasti mengandung unsur keuntungan dan resikonya. Contohnya para investor akan mendapatkan imbal hasil (return) dari bunga yang dibebankan ke peminjam, sedangkan resikonya para investor juga bisa kehilangan dana diakibatkan kredit macet.
Melihat kondisi diatas, sudah menjadi keharusan bahwa seorang investor harus dapat memahami dengan baik berbagai risiko ini sejak awal, bahkan sebelum melakukan investasi. Investasi akan menguntungkan jika bisa memahami dan mengelola resikonya dengan cara yang tepat.
Ciri Perusahaan
Sebuah perusahaan fintech yang beroperasional berdasarkan sistem peer to peer lending pada umumnya memiliki 8 (delapan) ciri, sebagai berikut:
- Bersifat menyalurkan pinjaman dana untuk kebutuhan konstruktif (bukan konsumtif), seperti: Pinjaman Bisnis, Pendidikan, Kesehatan, dan sejenisnya;
- Dana investasi bersumber dari masyarakat atau perusahaan tertentu (bukan dari perusahaan penyedia layanannya);
- Bunga pinjaman lebih rendah dibandingkan lembaga keuangan konvensional maupun fintech balance-sheet lending;
- Masyarakat umum bisa juga berkontribusi untuk meminjamkan dana dan mendapatkan bunga (seperti investasi);
- Seluruh prosesnya terjadi secara online, kapan pun dan di mana pun;
- Dapat menjadi pilihan investasi alternatif dan menjadi sumber pendapatan tambahan bagi para Investor;
- Mendapat dukungan dari OJK dan BI demi meningkatkan inklusi keuangan; dan
- Dapat membantu UMKM lebih berkembang dengan dukungan modal usaha yang murah dan terjangkau.

Kelebihan dan Kekurangan
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa melakukan investasi di perusahaan fintech P2P Lending memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, sebagai berikut:
Kelebihan Peer to Peer Lending
- Bebas bodong karena sudah mendapat dukungan penuh dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI);
- Kendali dan pengelolaan penuh langsung oleh para investor melalui halaman dashboard nya masing-masing;
- Bunga bursa saham saat sekarang ini semakin rendah;
- Investasi alternatif bagi semua kalangan;
- Imbas bagi hasil yang seimbang berdasarkan nilai prosentasi yang sudah disepakati sebelumnya.
Kekurangan Peer to Peer Lending
- Dana tidak bisa ditarik sebelum waktu Jatuh Tempo;
- Periode pendanaan cenderung lama, minimal 3 (tiga) bulan dan maksimal 24 (dua puluh empat) bulan;
- Jika pihak penyedia layanan bangkrut, tidak ada Lembaga Penjamin Simpanan (LPS);
- Resiko kredit macet atau gagal bayar oleh Peminjam.
