Poligami Coffee, Kunjungan yang Tak Disengaja

“Tidak ada yang kebetulan di muka bumi ini. Bahkan sebuah kebetulan yang amat kebetulan adalah tetap rencana Tuhan yang tidak pernah meleset walau sepersejuta mili. Maka, orang2 yang kita temui, kejadian2 yang dilewati, pagi, siang, malam, selalu menyimpan misteri. Ada tujuannya, ada maksudnya.” – Tere Liye

Kalimat diatas sesuai dengan apa ya Blogger Borneo alami di suatu pagi. Sekitar jam 06.30 pagi langsung bergegas turun rumah untuk mengantar sang buah hati tercinta ke sekolah yang jaraknya kurang lebih 15 menit perjalanan. Sesampai di pertengahan jalan, tiba-tiba pergerakan motor terasa berat. Langsung berhenti di pinggir jalan, melihat kenyataan ternyata ban belakang kempis.

KISAH INDAH DI KAMIS PAGI

Sebenarnya dari jarak kurang lebih 100 meter di depan, terdapat tukang tambal yang tampak sedang mengerjakan motor dengan kondisi hampir sama yaitu bocor bannya. Hanya saja, Blogger Borneo tidak bisa menambal ban disitu karena ban yang digunakan jenisnya tubeless. Jadi mau tidak mau, suka tidak suka, kami harus terus bergerak mencari bengkel terdekat.

Melihat waktu sudah menunjukkan jam 06.55 WIB, sudah ada 2 (dua) bengkel yang dilewati namun semuanya masih tutup. Mungkin karena masih terlalu pagi, maka bengkel-bengkel tersebut belum buka. Oke, cara alternatif dipakai, Blogger Borneo langsung membuka aplikasi Gojek di hape ASUS ZenFone 5 ZE620KL yang digunakan.

Tak lama berselang, driver Gojek pun sudah tampak di depan mata. Blogger Borneo pun meminta bantuan untuk mengantarkan sang buah hati tercinta ke sekolahnya secepat mungkin. Alhamdulillah 10 menit kemudian, sang anak sudah berada di kelasnya.

POLIGAMI COFFEE

Begitu urusan mengantarkan anak ke sekolah sudah selesai, meskipun harus melalui perwakilan Abang Gojek yang baik hati di pagi hari ini, sekarang tinggal Blogger Borneo harus mencari tujuan persinggahan sementara karena kondisinya masih cukup pagi. Melihat ke sekeliling masih pada tutup. Hingga pada akhirnya pandangan mata tertuju pada satu plang nama bertuliskan Poligami Coffee.

Tanpa pikir panjang lagi, Blogger Borneo pun langsung bergerak menuju lokasi yang jaraknya tidak terlalu jauh. Begitu sampai, langsung memesan salah satu menu yang tersedia yaitu Bubor Padas. Lihat harganya, semua menu makanan yang tertera dijual dengan harga sama yaitu 5 ribu rupiah. Termasuk murah kan?

Anjuran dan Larangan

Selain menjual makanan dan minuman, ternyata dibagian dalam bangunan Poligami Coffee menjual produk-produk herbal dari berbagai jenis dan produsen. Ada beberapa produk yang dipajang di rak lemari kayu maupun etalase kaca merupakan produknya Halal Mart HNI HPAI. Nah, untuk di Kubu Raya sendiri, jika ada yang membutuhkan produk herbal bisa langsung menghubungi Halal Mart Kubu Raya via 0811-56-1982 (Telp/WA).

Sambil menunggu pesanan datang, Blogger Borneo melihat di sekeliling ruangan. Di salah satu sudut ruangan terdapat banner panjang bertuliskan Tata Tertib yang harus dipatuhi oleh para pengunjung Poligami Coffee.

Adapun isi dari Tata Tertib tersebut, antara lain:

DILARANG:

• Bermain Alat Musik;
• Bermain Berbagai Jenis Kartu;
• Bermain Catur;
• Pacaran;
• Membawa Makanan dan Minuman dari Luar.

DIANJURKAN:

• Sholat Bila Telah Masuk Waktunya (Bagi Pengunjung Muslim);
• Menjaga Kebersihan dan Keamanan.

Wah… pesanan Bubor Padas sudah datang. Ga sabar pengen cicipin, kuyz disantap penampakannya dibawah ini Friends… Selamat makan… Jangan lupa berdo’a terlebih dahulu ya…

Meski terkesan memiliki aturan yang cukup “ketat”, terus terang selama duduk di Poligami Coffee suasananya cukup asyik dan tenang. Akses internetnya termasuk cepat, jadi proses browsing selalu lancar. Satu hal lagi yang sangat penting, lokasinya berada cukup dekat dengan masjid sehingga tidak akan kesulitan ketika waktu sholat tiba.

Untuk orang-orang seperti Blogger Borneo yang terkadang membutuhkan tempat khusus agar bisa lebih konsentrasi dalam bekerja, Poligami Coffee dapat menjadi salah satu pilihan. Kebetulan lokasinya juga masih dapat cukup mudah dijangkau dan hampir setiap hari dilewati. Bolehlah sekali-sekali coba untuk disinggahi, mungkin awalnya mencoba ujung-ujungnya keasyikan. Siapa tahu kan?