Kunjungan ke Istana Boneka Bantar Gebang Bekasi pada Saat Amprokan Blogger 2010

Image: Dok. Pribadi

Tidak selamanya kawasan yang terkesan kumuh dan dipenuhi sampah seperti Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang Bekasi selalu diidentikkan sebagai kawasan yang jauh dari keindahan dan seni.

Hal ini dibuktikan dengan kunjungan para peserta Amprokan Blogger 2010 ke pusat produksi pembuatan boneka yang ada disekitar Bantar Gebang Bekasi.

Bantar Gebang Bekasi

Menjadi satu pemandangan yang unik karena dibalik bau dan kumuhnya kawasan yang baru kami kunjungi, masih ada juga warga masyarakat yang memiliki inisiatif untuk mengimajinasikan jiwa seni dan kreatifitasnya dalam wujud boneka.

Tentunya hal ini mendapat dukungan sepenuhnya dari Disperindagkop Kota Bekasi dimana Bantar Gebang Bekasi sekaligus dijadikan sebagai pusat kegiatan Himpunan Industri Kecil dan Pengrajin Boneka (HIKPIB) yang beranggotakan sekitar 8.000 pengrajin.

Setelah sempat beberapa lama terbuai dengan pidato pembukaan dari Pak Walikota Bekasi, akhirnya kami diperkenankan untuk masuk dan melihat apa saja yang terdapat di dalam istana boneka tersebut. Bersih, rapi, dan semi otomatis adalah kesan pertama yang kami tangkap begitu kami melemparkan pandangan kami ke berbagai sudut ruangan yang ada.

Menggunakan Mesin Otomatis

Terlihat para pekerja yang pada umumnya wanita dengan lincahnya mengisi boneka-boneka setengah jadi tersebut dengan kapas. Selain itu, deretan mesin jahit otomatis tidak henti-hentinya terus bergerak menjahit bahan boneka yang pola dasarnya telah diseting pada sebuah komputer.

Nah, kebetulan ditempat tersebut ada beberapa pengelola yang dengan sikap ramah tamahnya melayani pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh para peserta Amprokan Blogger 2010.

Rombongan Amprokan Blogger 2010 Tiba di Lokasi TPST Bantar Gebang (Image: Dok. Pribadi)
Kata Sambutan dari Walikota Bekasi (Image: Dok. Pribadi)
Para Pekerja Sedang Menyelesaikan Pola Jahitan Boneka (Image: Dok. Pribadi)
Sistem Pengerjaan Sudah Otomatis Terkomputerisasi (Image: Dok. Pribadi)

Saya sendiri juga sempat melakukan wawancara dengan salah seorang pengelola dimana pada saat itu pertanyaan yang saya utarakan adalah mengenai tahapan-tahapan yang mesti dilewati dalam proses pembuatah sebuah boneka yang cantik.

Tahapan Produksi Boneka

Dari penjelasan narasumber diketahui bahwa untuk membuat sebuah boneka, ada 4 tahap utama yang harus dilewati, antara lain:

1. Tahap Memotong (Cutting)

Disini para pekerja menggunting bahan baku boneka dengan ukuran dan pola yang telah dirancang sebelumnya.

2. Tahap Menjahit (Sawing)

Setelah pola dipotong, operator mesin jahit otomatis akan membuat sket gambar didalam komputer. Tak lama kemudian mesin tersebut akan bergerak mengikuti alur sket gambar yang telah dibuat sebelumnya.

3. Tahap Pengisian Kapas (Stuffing)

Boneka setengah jadi yang sudah dijahit polanya kemudian diisi dengan kapas oleh para pekerja yang ada.

4. Tahap Terakhir yaitu Finishing

Calon boneka yang telah “berisi kapas” kemudian dijahit keliling dan akhirnya satu boneka tercipta.

Setelah semua tahapan utama selesai, masih ada 2 tahap lagi yang mesti dilakukan yaitu memberinya kemasan (packaging) dan mengirimkannya ke para pelanggan yang berada di wilayah jawa, luar pulau jawa, atau bahkan luar negeri.

Makanya jangan kaget jika suatu saat kita jalan-jalan ke luar negeri, kita melihat ada boneka Made in Bantar Gebang Bekasi yang dijual disana.

Tidak terasa waktu telah menunjukkan pukul 12-an siang. Perasaan letih dan lapar bercampur aduk ketika secara perlahan namun pasti kami mulai naik kedalam bis dan meninggalkan lokasi.

Sebuah cinderamata berupa bantal kecil berbentuk hati dan berwarna pink bertuliskan Amprokan Blogger Tahun 2010 menjadi bekal kami untuk melanjutkan perjalanan ke tujuan berikutnya yaitu President University.

Referensi Tambahan

Bantar Gebang Bekasi merupakan sebuah kecamatan di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kecamatan ini terbagi menjadi 4 kelurahan yang meliputi:

  • Kelurahan Bantar Gebang: Luas 406,244 Ha
  • Kelurahan Cikiwul: Luas 525,351 Ha
  • Kelurahan Ciketing Udik: Luas 568,955 Ha
  • Kelurahan Sumur Batu: Luas 343,340 Ha

Kecamatan ini sendiri dimekarkan dari kecamatan Setu pada tanggal 24 Desember 1981 melalui Peraturan Pemerintah (PP) nomor 53 tahun 1981.

Mayoritas masyarakat Bantar Gebang Bekasi berprofesi sebagai buruh, kecuali di kelurahan Sumur Batu yang didominasi oleh petani karena banyaknya sawah.

Di kecamatan ini terdapat tempat penampungan sampah akhir yang menjadi tempat utama pembuangan sekitar 6.500 ton sampah per hari dari seluruh wilayah Jakarta.

Sebanyak 2.000 ton sampah per hari dimanfaatkan untuk pembangkit listrik dan kompos, sedangkan 2.000 ton lainnya akan dimanfaatkan untuk proyek bersama Pertamina dan Solena.

Pada tahun 2013, Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang Bekasi mendapatkan plakat Adipura dengan kategori tempat pemrosesan akhir sampah terbaik dari Presiden Susilo Bambang Yudoyono.

Tempat pembuangan sampah tersebut dikelola oleh PT Godang Tua Jaya. Rencananya, pembangkit listrik tersebut akan terus dibangun hingga berkapasitas 138 Megawatt dan menjadi PLTSA terbesar di dunia. (DW)

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Don`t copy text!