Pengalaman Mengantri di Bandar Udara Supadio Pontianak
Waktu sudah menunjukkan jam 6 pagi, tidak terasa setengah jam lagi Blogger Borneo mesti bergegas berangkat ke Bandar Udara Supadio Pontianak. Setelah melakukan persiapan dan sarapan pagi, saya akhirnya bisa tiba di lokasi pada jam 06.45 berkat bantuan Bapak yang telah bersedia untuk mengantarkan.
Suasana bandara yang tampak ramai memaksa Blogger Borneo harus rela mengantri untuk cek in dibelakang beberapa orang yang telah duluan datang. Begitu proses cek in selesai, Blogger Borneo diminta untuk mengantrikan bagasi ditempat berbeda yang telah ditentukan.
Blogger Borneo sempat merasa heran dengan sistem baru ini, perasaan terakhir ke bandara beberapa waktu lalu kondisinya tidak harus mengantri lagi setelah melakukan proses cek in. Tapi kenapa kali ini Blogger Borneo dan ratusan penumpang lainnya harus mengantri dua kali baru bisa naik ke pesawat.
Belum lagi peralatan timbang digital untuk bagasi yang beberapa kali mengalami error membuat waktu yang dibutuhkan untuk mengantri menjadi lebih lama. Benar-benar membingungkan dan melelahkan, kenapa sistem baru malah lebih merepotkan dari sistem lama yang dulu pernah digunakan???.
Akhirnya setelah melalui semua proses “melelahkan” tersebut, Alhamdulillah pada jam 07.45 WIB pesawat yang Blogger Borneo tumpangi bisa tinggal landas dengan lancar. Mungkin dari apa yang telah dialami ini dapat menjadi pertimbangan tersendiri bagi pihak bandar udara Supadio Pontianak.
Dan tulisan ini sengaja dibuat agar dari pihak terkait bisa melakukan sedikit review dengan sistem yang diterapkan karena saya yakin para penumpang-penumpang yang lain juga ikut merasakan hal yang sama. Itulah sedikit cerita Blogger Borneo sesaat sebelum keberangkatan ke Forum Komunikasi, Koordinasi, Kolaborasi, dan Kerjasama Komunitas TIK (FK5T) di Hotel Salak Bogor. (DW)