Selamat Hari Blogger Nasional 2023, Tulisan Seremoni Terakhir

Hari Jum’at, 27 Oktober 2023, menjelang pergantian hari. Suara rintik hujan menjadi pemecah kesunyian dikala malam terus beranjak. Sebenarnya rasa malas sedang mendera ketika diri ini secara tidak sengaja membaca sebuah tulisan miliknya dotsemarang yang dibagikan secara internal di grup whatsapp.

Tidak terasa 16 tahun berlalu sejak hari istimewa tersebut ditetapkan. Ya tentu saja bagi orang-orang yang memiliki aktivitas ngeblog, Hari Blogger Nasional sepertinya memiliki makna yang spesial di setiap tahunnya. Akan tetapi setelah sekian lama, bagaimana suasana peringatannya sekarang???

Hari Blogger Nasional 2023

Mencoba membongkar lagi tulisan lama, Blogger Borneo menemukan beberapa judul yang berkaitan dengan peringatan Hari Blogger Nasional. Secara berturut-turut, mulai dari tahun 2012, 2013, 2014, dan 2015 publikasinya selalu ada. Namun sejak 2015 sampai saat ini, tidak ada seremoni lagi dalam bentuk narasi.

Alhamdulillah meskipun banyak diantara para blogger di Indonesia yang menyerah untuk terus berkreasi melalui media blog yang dikelola, Blogger Borneo masih terus eksis hingga detik ini. Bagi Blogger Borneo, blog ini telah memberikan banyak kenangan khususnya mengenai kisah perjalanan ke beberapa kota di Indonesia.

Baca Juga:  Melawan Hoax, Berita Miras Halal adalah PALSU

Selain itu, pengalaman tak terlupakan menjadi narasumber atau pemateri dalam sebuah kegiatan yang sifatnya lokal maupun nasional juga awal mulanya berasal dari blog Blogger Borneo. Memang di era milenial saat ini, rekam jejak digital dapat menjadi bagian dari portofolio pribadi sehingga siapa saja dapat melihat dan membaca semua aktivitas yang telah dilakukan.

Rezeki Tidak Hanya dalam Bentuk Materi

Ketika prinsipnya rezeki itu adalah materi, mungkin Blogger Borneo sudah resign sejak lama. Akan tetapi, sebenarnya ketika bicara mengenai rezeki, maka bentuknya tidak harus selalu dalam bentuk materi. Bagi Blogger Borneo, blog ini telah menjadi personal branding sehingga banyak yang ingin menjalin komunikasi dan relasi ketika usai mendapatkan informasi dari tulisan yang dipublikasi.

Mungkin pada tulisan sebelumnya, Blogger Borneo telah menjelaskan mengenai beberapa alasan menjadi blogger. Dan memang setelah sekian lama beraktivitas, tepatnya sejak 2009, Blogger Borneo telah banyak merasakan efek positif dari mengelola sebuah blog. Bisa dianggap kisah perjalanan hidup yang dilalui selama ini, sebagian besar adalah efek dari blog itu sendiri.

Baca Juga:  Ikhwan Wahyudi: Orang Kaya Berisik

Untuk kegiatan, beberapa diantaranya pernah menghiasi perjalanan ngeblog selama ini. Mulai dari Gawai Blogger 2009, Amprokan Blogger 2010, Asean Blogger Conference 2011, Pesta Blogger 2012, Kopdar 1000 Blogger Nusantara 2015, dan kegiatan-kegiatan sejenis lainnya. Jika ingin membaca kisahnya secara lengkap, langsung saja klik link untuk masing-masing tulisan tersebut.

Sedangkan dari sisi organisasi, beberapa nama juga pernah mengundang Blogger Borneo untuk hadir dan juga turut berperan aktif mendukung program kegiatannya. Adapun dua nama organisasi yang cukup dikenal dan masih eksis hingga saat ini adalah ICT Watch melalui program Internet Sehat dan Relawan TIK Indonesia.

Tulisan Seremoni Terakhir

Membaca sepenggal kalimat diatas, terkesan aura pesimis dari sang penulis. Ya tidak dapat dipungkiri iklim dunia perbloggeran di Indonesia untuk saat ini tidaklah seramai dan semanis sepuluh tahun lalu. Meskipun sebenarnya masih ada cara untuk mendapatkan cuan dari aktivitas ngeblog, akan tetapi metode dan teknik yang digunakan harus sedikit berbeda.

Secara umum, dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir, Blogger Borneo banyak melihat blog-blog pribadi yang dulunya berisikan tulisan-tulisan personal dari pemiliknya, sekarang sudah bergeser menjadi “blog bayaran” yang berisikan artikel-artikel mengenai review produk, content placement, dan sejenisnya.

Baca Juga:  Wakil Kalimantan Barat Gagal Menjadi Putri Indonesia 2011, Salah Siapa?

Bahkan sebagian dari para blogger ini ada yang menganggap diri mereka istimewa sehingga ketika diundang untuk hadir dalam gathering yang diselenggarakan oleh sebuah brand, mereka tidak mau hadir atau mau hadir tapi tidak mau melakukan apa yang diminta oleh brand tersebut. Padahal untuk mendapatkan dukungan dari sebuah brand tidaklah mudah.

Nah, ini menjadi salah satu alasan kuat kenapa Blogger Borneo menjadikan tahun ini sebagai seremoni terakhir. Secara pribadi, memang menjadi seorang blogger adalah pilihan. Dan tidak ada gunanya memaksa orang lain ketika apa yang diminta tidak dilaksanakan. Lebih baik fokus pada pengembangan diri sendiri tanpa harus pusing memikirkan orang lain.

Tetap semangat ngeblog, tetap semangat berbagi dengan caranya sendiri, dan tetap mengedukasi meskipun tiada yang peduli. Selamat Hari Blogger Nasional… (DW)